23

169 21 0
                                    

Kembali lagi ke Renjun dan Yang-Yang yang akhirnya bertarung di tengah bazaar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali lagi ke Renjun dan Yang-Yang yang akhirnya bertarung di tengah bazaar. Tentu saja Minjeong berusaha menghentikan mereka tetapi keduanya sama-sama keras kepala dan malah berpindah ke dekat danau agar tidak ada yang mengusik mereka. Pertarungan pun berlangsung antara mereka sampai tiba-tiba Jaemin yang sedang berjalan-jalan bersama Jeno melihat mereka.  

"Yang-Yang! Kamu mau apain kakakku?!" Tanya Jaemin langsung berlari ke arah mereka. 

"Nana! Itu bahaya!" Seru Jeno mengejar pria manis itu. 

Jaemin pun berlari untuk meleraikan mereka, lebih tepatnya melindungi kakaknya dari Yang-Yang. Yang-Yang memutar mata malas saat melihat Jaemin. 

"Kembaranmu sendiri yang nantangin. Katanya keahlian aku nihil, ya aku buktiin lah. Lihat saja putri Nakamoto Yuta terlihat sangat lemah saat melawanku. Mana yang katanya keahlian melebihiku? Melawan adikku saja langsung tertendang kok." Ledek Yang-Yang. 

"Itu karena aku lengah!" Seru Renjun. "Nana minggir! Biar aku habisi orang ini!" 

"Kak, jangan! Bedanya kakak sama dia apa kalau kakak habisi dia?!" Seru Jaemin. "Udahan ya? Nana cuma mau acara musim semi ini berjalan lancar bukannya ada berantem-berantem begini." Minta Jaemin. 

"Yang-Yang, aku kan sudah katakan padamu kalau kamu terpancing emosi masalah akan datang padamu. Kamu menghajar mereka, kamu kemungkinan akan dihukum klanmu dan akan menjadi buronan karena melakukan kekerasan pada seseorang." Nasihat Jeno. 

"Berisik kamu! Klan kamu sendiri gak pernah terlibat kok kalau ada diskusi antar klan! Gak usah sok suci deh!" Sahut Yang-Yang yang hendak melanjutkan pertarungannya dengan Renjun. 

"Udah ya, Nana. Minggir dulu. Ini urusan kakak." Minta Renjun. 

Jaemin menghela napas seraya ia ditarik Jeno untuk menyingkir. Jeno sendiri juga tidak tega melihat kakak sahabatnya terluka tetapi apa boleh buat, mereka sangat keras kepala. 

Akhirnya dua orang keras kepala ini bertarung lagi. Tentu saja karena Renjun tidak sehebat Dejun ia langsung kalah. Ia baru saja akan mengaku kalah dan berdamai dengan Yang Yang, ia bahkan akan mengakui kalau Yang Yang itu pintar dan ahli tetapi tiba-tiba ia melihat Yang-Yang menghunus pedang ke arahnya dan hendak menusuknya. 

"Karena kamu! Karena kamu aku jadi kalah kompetisi! Mati saja kamu, Nakamoto Renjun!" Teriak Yang Yang. 

"KAKAAAK!!" Teriak Jaemin langsung memindahkan kakaknya. Ia tidak merasakan rasa sakit tentu saja tetapi ia melihat perutnya berdarah karena tertusuk Yang Yang. 

Ketiga orang di situ kaget. Renjun kaget karena ia tiba-tiba didorong oleh adik kembarnya, Jeno kaget karena Jaemin lari begitu saja dan bahkan mengorbankan diri, dan Yang Yang kaget karena ia tidak bermaksud menusuk anak polos ini. 

Sementara itu, Jaemin hanya melihat ke bawah dan melihat darah muncul dari perutnya. Ia menjadi lemas tetapi, tak lama kemudian, sebuah kekuatan yang muncul dari Jaemin. Roh misterius itu datang dan mengambil alih dirinya lagi. Pedang Yang Yang tiba-tiba dengan sendirinya keluar dari perutnya dan bahkan terbang entah ke mana. Mereka juga melihat ledakan api biru dari Jaemin yang telah terangkat ke langit oleh roh yang merasukinya. 

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang