Pandora's Box

69

Ternyata Yeri ditarik paksa untuk keluar dari neraka. Sungguh aneh karena seorang imortal bisa masuk tanpa limit waktu. Gadis rubah itu melihat sekitar untuk memastikan bahwa lilin teman-temannya aman. Di tengah-tengah itu ia melihat Hansol bersama beberapa ajudan Klan Shi bersamanya, gadis rubah itu reflek langsung mundur saking kagetnya.

'Sialan.... kenapa ia ada di sini?!' Ujarnya dalam hati.

"Yeri oh Yeri, dasar kau iblis sombong!" Mulai Hansol membuat Yeri menatapnya dengan sinis. "Untung saja kamu tidak dibunuh oleh kedua penjaga itu."

"Dasar kau iblis sialan! Siapa kau untuk memanggilku iblis?! Aku siluman asal kau tahu!" Balas Yeri kesal. Bahkan cakar rubahnya sudah keluar hendak menyerang. "Kau yang sudah memanipulasi Hongseok untuk ikut perang bersamamu, awas saja kau! Karma akan menamparmu lebih kuat dari Dewa Qian!"

"Karma? Aku membuat Klan Shi karena ingin menyelamatkan sahabatku. Tidak sepertimu yang egois dan hendak menikahinya saat pria itu bebas." Sahut Hansol santai.

"Bohong! Kamu hanya menginginkan gelang surga! Omong kosong kamu! Dasar iblis tidak tahu malu!" Seru Yeri.

Hansol menghela napas, "Rubah memanglah tetap seorang rubah. Licik dan tahu terlalu banyak."

Yeri semakin emosi dan akhirnya menyerang Hansol, hendak mencakarnya dengan cakar rubahnya yang penuh racun tapi pria itu lebih cepat.

'Sial... alat penyedot roh!' Seru Yeri dalam hati.

Dalam beberapa detik, jiwa Yeri langsung tersedot dan terperangkap di dalam alat itu. Tanpa diketahui Hansol, Kun masih ada di sana dan melihat itu semua. Ia dengan hati-hati mengawasi lilin kematian yang dipasang oleh kelima generasi muda itu. Akan tetapi, Hansol yang masih tidak mengetahui keberadaannya langsung menyegel lilin kematian itu agar mereka tahu betapa sulitnya masuk ke dalam neraka dan bahkan akan lebih sulit lagi untuk keluar dari sana.

Kun tentu saja hendak melindungi mereka dan langsung menyerang Hansol tanpa berpikir dua kali. Tentu saja badan manusia Kun tidak sekuat dirinya saat menjadi seorang Dewa dan raja surga sedangkan lawannya adalah seorang iblis kuat yang mungkin sudah berkultivasi lebih dari ribuan tahun. Keduanya tidak terlalu lama ber-duel sampai akhirnya Kun terlempar lumayan jauh dan muntah darah saking beratnya serangan iblis itu.

'Iblis sialan...' Umpatnya dalam hati saat iblis itu menghilang begitu saja.