53

120 12 0
                                    

Setelah terhempas, Yang Yang tiba-tiba bangun dan menggunakan alat penukar nyawa untuk membuat semua penyusup di ruangan itu menjadi pusing termasuk Jeno, Jaemin, Jisung, Seonho, Mina dan beberapa murid Shizi yang ikut bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah terhempas, Yang Yang tiba-tiba bangun dan menggunakan alat penukar nyawa untuk membuat semua penyusup di ruangan itu menjadi pusing termasuk Jeno, Jaemin, Jisung, Seonho, Mina dan beberapa murid Shizi yang ikut bersamanya. Bunyi sonar yang begitu tinggi membuat telinga mereka berdengung dan kepala mereka pusing, mereka bahkan tidak bisa berdiri dengan stabil selama bunyi sonar itu ada. 

Untung saja, Kun datang dan langsung mematikan bunyi sonar itu, ia bahkan dengan mudahnya menangkis serangan Yang Yang yang langsung kabur begitu saja. Kun melihat sekitar dan ia mendeteksi roh iblis dari Mina tapi ia langsung ditarik pergi oleh Jeno. 

'Roh iblis? Mengapa malah ditolong?' Pikir Kun seraya ia mendarat dan mengikuti Jeno dan Jaemin dengan curiga.

Sementara itu, Guanlin berhasil menemukan Renjun bersama Yang Yang. Entah apa yang ia lakukan padanya. 

"Yang Yang, lepaskan dia!" Seru Guanlin seraya menyerang Yang Yang, berusaha menolong Renjun tapi ia dikalahkan dengan mudah oleh Yang Yang. 

"Kau ini, sudah berapa kali kau melawan aku dan masih kalah juga. Jangan melakukan hal-hal yang diluar kemampuanmu." Peringat Yang Yang tersenyum sinis. "lagipula, kau sudah terlambat. Jiwa Renjun sudah ada di dalam sini dan tidak ada yang dapat kau lakukan!" tawanya.

Tiba-tiba ia merasa ada yang menusuknya dari belakang. Yang Yang menengok ke belakang dan di sana terdapat Seonho, orang yang menusuknya dari belakang. Dengan kekuatan yang ia dapatkan dari Klan Shi, ia langsung melempar Seonho sampai ia kena tembok batu dan jatuh saat itu juga. 

Jeno yang kebetulan mengikuti Guanlin bersama Jaemin langsung menyerang Yang Yang dan merebut tubuh Renjun yang sudah tidak sadarkan diri. Yang Yang yang sudah tidak memerlukan tubuh Renjun pun membuat reruntuhan batu saat itu juga. 

Di tengah-tengah itu, Jaemin reflek ingin masuk ke sana untuk membantu Seonho tapi ia ditahan oleh Jeno, 

"Nana, jangan gila kamu! Nanti kalau kamu kena runtuhan batu gimana?!" Tegurnya. 

"Tapi Kak Seonho..." Lirih Jaemin saat batu-batu sudah menutupi mereka dari Yang Yang. 

"Kamu kalau masuk ke sana antara kamu akan tertindih batu atau Yang Yang akan menyiksamu. Aku gak mau itu terjadi padamu." Jawab Jeno. 

"Benarkah begitu?" Tiba-tiba Kun bertanya seraya ia berjalan mendekat pada mereka. 

"Apa maksud anda, Wakil Ketua Qian?" Tanya Jeno menengok pada Kun, ia bahkan menatap wakil ketua Shizi ini dengan bingung. 

"Apa yakin kamu tidak mau menyakiti murid saya? Buktinya kamu ke sini tanpa memberitahu siapapun. Saya saja tahu ini dari Seonho karena memang ia yang saya kirim untuk membantu Renjun. Kau juga sudah membantu seorang iblis. Wajar dong kalau saya curiga." Jelas Kun. 

Jeno menghela napas lalu berkata, "Saya mendapatkan lokasinya dari lonceng pengirim pesan. Renjun sendiri lah yang memberitahu saya lokasinya. Untuk Mina, ia adalah teman kakak saya dan kebetulan ia ada di situ. Saya hanya reflek membantunya." 

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang