31

133 13 0
                                    

Setelah Jaemin tenang, Jeno pun menyadari bahwa rambut Jaemin sedikit berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Jaemin tenang, Jeno pun menyadari bahwa rambut Jaemin sedikit berbeda. Apakah ini yang dimaksud Jaemin saat mereka berbicara lewat lonceng ajaib. Jaemin yang merasa ditatap pun melihat ke arah Jeno. 

"Nono kenapa?" Tanya Jaemin.

"Enggak, aku baru sadar rambutmu sedikit berbeda. Bukankah kamu berambut pirang seperti Tuan Nakamoto dan  Shotaro?" Sahut Jeno bertanya balik. 

"Nah itu yang menurut Nana aneh! Soalnya rambut Nana kan pirang, terus pas Nana ngaca itu ada warna gelap sendiri. Nana gak tahu itu warna apa." Jawab Jaemin. 

"Warna biru, sebagian rambutmu menjadi warna biru. Di bagian poni." Kata Jeno. 

"Oooh, sama seperti kekuatanku dong! Api biru!" Seru Jaemin. "Tapi...Nana aneh ya rambutnya seperti ini?" 

"Enggak kok. Menurutku tidak aneh, malah kamu terlihat imut." Jawabnya. 

"Iya kah? Biarpun rambutku beda dari Taro sama ayah?" Tanyanya lagi. Jeno menjawab pertanyaan itu dengan anggukan dan masih saja bermain-main dengan rambut itu. 

Tiba-tiba pintu kamar Jaemin dibuka paksa oleh Renjun, ia terlihat panik sekali. 

"Kalian bucinnya di-pause dulu! Burung Fuqu itu kembali!" Seru Renjun. 

"Hah?! Malah balik?!" Seru Jaemin langsung berdiri. 

"Benarkah?" Tanya Jeno. 

Di luar, Jisung dan Min Hyung sudah membuat batasan agar burung fuqu itu tidak menyeran mereka, tetapi sepertinya burung itu keras kepala dan terus mematuki batasan yang dibuat oleh mereka. 

"Ini Jeno kemana sih?! Jangan-jangan masih pacaran dia..." Gerutu Jisung. 

"Tsk. Sudah kuduga bocah itu akan menganggunya dalam misi kita." Ucap Karina. 

"Jaga bicaramu, Karina! Kamu kalau mau bantu ya bantuin. Gak usah hitungan!" Tegur Min Hyung sebagai kakak tuannya. 

Tepat pada waktunya, Jeno pun keluar dan melihat burung fuqu itu mengelilingi mereka, dan bahkan mematuki batasan mereka. 

"Angkat batasannya. Percuma dikasih pembatas kalau mereka gak mau pergi." Minta Jeno. "mending langsung dihadapi saja, mumpung kita tidak kalah jumlah." 

Min Hyung dan Jisung pun setuju dan membuka batasan mereka. Seketika burung-burung itu langsung menyerang mereka satu per satu. Kali ini burung fuqu yang menyerang mereka berukuran normal jadi satu orang dapat melawannya. 

"Hmm sepertinya ada yang menargetkan kita karena sedari tadi burung ini terus menyerang kita." Simpul Min Hyung. "kita harus cari tahu siapa yang di belakang ini." 

"Benar juga, kita harus segera mencari sarangnya dan mencari tahu siapa pelakunya." Kata Jaemin setuju. 

"Hmm.... baiklah kalau begitu. Kalian hadapi mereka, aku akan mencari sarang dan pelakunya." Kata Jeno langsung melakukan sebuah teknik baru yang ia pelajari. Teknik itu adalah tembakan api phoenix jauh yang dapat mencapai target yang diinginkan. Untungnya tembakkannya akurat dan mengenai si pelaku tetapi pelaku tersebut tidak kalah hebat dan menyerang balik tepat pada dada Jeno membuatnya batuk darah karena serangan hebat itu. 

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang