14

219 19 0
                                    

Setelah puas makan di pasar dan melihat-melihat sekitar, Jeno pun mengajak Jaemin kembali ke penginapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah puas makan di pasar dan melihat-melihat sekitar, Jeno pun mengajak Jaemin kembali ke penginapan. Jaemin yang sudah membawa banyak sekali belanjaan untuk keluarganya pun setuju dan mereka berdua pun pulang ke penginapan mereka. Tetapi dalam perjalan mereka melihat sebuah kerumunan.

"Ya ampun, ini rame-rame ada apa sih?" Gerutu Jeno yang berusaha pulang bersama Jaemin.

"Nono! Itu bukannya duyung yang ada di gunung yami?!" Seru Jaemin saat melihat seorang duyung yang terkurung di dalam kerangkeng yang di bawa oleh orang-orang itu.

"Lho bener juga... kok malah ditangkap? Kan dia gak salah apa-apa... malah ia terlihat terluka." Jawab Jeno membenarkan Jaemin.

"Kasian sekali duyung itu. Mereka kan suka bernyanyi dan bertalenta sekali. Mereka juga baik dan suka membantu manusia. Kenapa malah disiksa gitu sih?!" Seru Jaemin tidak terima. Iya, pria berwajah kelinci ini hendak membantu Chenle, sang duyung dari cengkraman orang-orang jahat itu tetapi Jeno langsung menahannya.

"Jangan bertindak gegabah! Aku juga mau menolong duyung itu tapi kita harus mengatur strategi dulu agar kita tidak mati saat menyelamatkannya." Tegur Jeno.

"Iya juga... kita minta bantuan Kak Dejun aja, dia kan sudah jadi guru di klan Shizi." Saran Jaemin.

"Hmm ide bagus, atau kita bisa minta Haechan. Dia juga kuat." Jawab Jeno.

Akhirnya keduanya pun kembali ke villa dan mereka bertemu dengan Haechan dan Min Hyung. Jaemin langsung menceritakan apa yang mereka lihat tetapi Haechan sedikit ragu dengan rencana mereka.

"Kamu yakin? Aku takut duyungnya jahat..." Kata Haechan.

"Tidak semua mahluk non-human itu iblis dan jahat kok, Chan. Ada yang baik juga kaya duyung itu. Di Gunung Yami juga ia membantu kami melawan elang raksasa itu." Jawab Jeno berusaha meyakinkan Haechan.

"Oooh kamu tuh bantuin dia karena hutang budi? Kalau gitu kita bantu saja, kasihan sekali sepertinya." Sahut Haechan mulai mengerti. "tapi aku sama Ko Dery ya yang ikut?"

"Kok gitu? Emang Kak Min Hyung kenapa?" Tanya Jaemin.

"Gak pengen aja. Aku panggilin Ko Dery ya? Pasti dia mau bantu ko-"

"Jangan!" Seru Jeno langsung menahan Haechan. "Kamu panggil dia nanti malah nyebar ke mana-mana. Ini misi rahasia, Haechan."

Haechan pun mengangguk dan ia terpaksa menerima bantuan dari Min Hyung lagi. Min hyung yang ada di situ hanya diam menyimak ini semua.

"Kak Min Hyung ikutan kan?" Tanya Jaemin.

"Aku ikut kok. Aku juga kasihan juga sama duyung itu jadi aku ikut." Jawab Min Hyung.

"Yaay! Oke, kita berangkat sekarang! Takutnya duyungnya makin disiksa!" seru Jaemin.

Keempatnya langsung berangkat ke tempat di mana mereka menemukan duyung itu. Mereka melihat para warga Wol Gwang menonton sekaligus menghujat Chenle, si duyung, yang ada di dalam kerangkeng itu.

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang