[Slowburn Romance] [Fantasy]
[An nct-family au with fantasy-romance-Angst genre]
Selamat datang di Provinsi Neo, Kwangya. Dalam negara ini terdapat lima Klan paling terkenal dengan Klan Shizi yang mengetuai kelima klan itu. Sisa Klan lainnya adala...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alih-alih mengikuti perkataan sang ayah dan gurunya, Jaemin tidak bisa tidur dan terus memikirkan kejadian di hutan tadi siang. Senyuman terpampang pada wajahnya seraya ia mengingat lagi, bahkan jika semua orang belum tidur, mereka mungkin dapat mendengar sebuah teriakkan kecil dari anak ketiga Nakamoto itu.
Sementara itu, Jeno sudah mendapatkan kabar dari Karina yang berhasil menyusup ke dalam gedung Klan Shi, ia juga berhasil membuat salah satu pengawal di sana pingsan dan berhasil mendapatkan cincin akses masuk.
"Bagus, lanjutkan tugasmu. Jangan sampai gagal." Ujar Jeno via telepati.
"Ini lagi aku usahakan. Aku harus berhasil masuk dan mencari tahu mereka akan melakukan apa. Bau-baunya gak bener nih." Jawab Karina.
"Ya emang gak bener. Makanya aku kirim kamu buat investigasi." Sahut Jeno memutar mata malas mendengar jawaban ular peliharannya itu.
"Ah! Aku melihat Yang Yang.... astaga...." Kata Karina seraya bersembunyi di balik pilar besar.
"Sedang apa dia?" Tanya Jeno.
"...Menukar jiwa Renjun?! Astaga!" Serunya.
"Hah?! Sudah gila dia! Masa jiwa orang bisa ditukar seenak jidat! Renjun bisa mengalami penyimpangan kultivasi!" Seru Jeno sama kagetnya.
"Makanya... Jeno, kamu harus cepat ke sini dan bantu aku. Aku tidak bisa melakukan investigasi ini sendirian tanpa ketahuan." Jawab Karina.
"Mungkin dalam beberapa hari aku bisa ke sana. Setidaknya aku tidak harus pulang ke Kastil Mei Gui karena masalah topengku." Sahut Jeno.
"Jadi kau sudah sembuh?" Tanya Karina.
Jeno terdiam, tidak menjawab pertanyaan Karina seraya ia melihat lengannya. Bulu-bulu hitam itu masih ada, jelas ia belum sembuh.
"Belum, ternyata ia bukan jodohku. Wajar sih, ia tidak memiliki perasaan." Jawabnya.
"Tuh kan! Udah aku bilang! Bosku ini sungguh bodoh!" Seru Karina kesal mendengar itu.
"Heh! Jaga omonganmu!" Tegur Jeno.
"Fakta kok, blee!" Sahut Karina.
Jeno mendecak kesal seraya ia memutuskan telepati mereka dan memutuskan untuk tidur, tetapi layaknya Jaemin ia juga tidak bisa tidur dan malah memikirkan kejadian di hutan tadi. Bisa-bisanya ia ditolak mentah-mentah oleh Jaemin hanya karena lampu hati itu mati.
"Tapi kalau dipikir-pikir lagi Nana emang bener gak ada perasaan sih. Makanya hati dia tidak berfungsi dan asal pilih. Kalau sudah ada perasaan pasti akan berjalan lancar-lancar saja. Ah ya sudahlah...." Pikirnya dalam hati lalu tidur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.