10

259 24 3
                                    

Dari atas langit dapat terlihat provinsi Wol Gwang, Jaemin yang ada di belakang Kun melihat betapa indahnya provinsi itu, mereka bahkan memiliki sebuah pantai yang indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari atas langit dapat terlihat provinsi Wol Gwang, Jaemin yang ada di belakang Kun melihat betapa indahnya provinsi itu, mereka bahkan memiliki sebuah pantai yang indah. 

"Bagus banget tempatnya..." Puji Jaemin.

"Bagus kan? Kamu mau jalan-jalan abis misi di sini?" Tanya Kun. 

"Mau, Kak! Nana mau! Nana mau ajak ayah dan baba jalan-jalan di sini biar gak stress dan terhibur." Jawab Jaemin masih mementingkan orang tuanya. 

Kun yang mendengar jawaban Jaemin tersenyum. Ternyata walaupun Jaemin terkesan manja pada ayah dan babanya ia masih menyayangi mereka dan sangat mementingkan mereka daripada dirinya sendiri. 

"Ah kita mendarat di situ." Kata Kun menuju tempat pendaratan. Jaemin yang merasakan angin semakin kencang langsung berpegangan dengan erat karena takut terhempas angin lagi. 

Begitu mereka mendarat, mereka melihat seorang yang terluka di tengah-tengah kota. Jaemin yang penciumannya lebih tajam daripada indra-indranya yang lain langsung tau bahwa orang itu terluka karena iblis tetapi mereka masih belum tahu iblis mana. Para tetua klan meminta anak-anak muda untuk menganalisa sang korban sedangkan mereka berdiskusi dengan ketua clan di provinsi itu. 

Saat menganalisa, Hendery langsung berpendapat karena yang ia lihat adalah bekas luka dari patukan burung. 

"Wah udah nyerang sampai ke desa-desa juga. Gila tuh elang!" Seru Hendery. 

"Enggak kak, gak cuma elang itu! Kakak lihat deh bagian kirinya. Ini tuh gigitan anjing!" Seru Jaemin.

"Eh iya, Ko! Tuh lihat, ada gigitan anjing di sisi sini!" Seru Haechan membenarkan pendapat Jaemin. 

Jeno yang sedari tadi diam saja akhirnya ikutan memeriksa si korban. Ia ternyata melihat cakaran yang bukan hasil dari burung. 

"Hmmm serangan yang diberikan sebagian besar dari anjing karena ini sudah jelas bukan cakaran dari seekor burung." Ujarnya. 

"Jadi kita ke sini bukan hanya untuk seekor elang tetapi untuk seekor anjing juga. Artinya kita harus bagi tim nih." Ujar Lucas sebagai pembimbing. 

"Benar juga, Tuan Wong. Kita harus segera membagi tim karena kedua iblis itu pasti sudah berkeliaran dan akan mencari korban baru." Jawab Kun setuju. 

Jaemin yang masih menganalisa korban itu menghampiri Babanya untuk bertanya, 

"Baba, korbannya masih bisa selamat kah? Lukanya memang banyak sekali tetapi apa dia bisa diselamatkan?" Tanyanya. 

Sicheng tidak menjawab dan memilih untuk mengikuti Jaemin kembali ke lokasi kejadian dan terlihat si korban sudah kehilangan banyak darah karena cakaran, gigitan dan patukan sebanyak itu. 

"Bagaimana pak, apakah masih bisa selamat?" Tanya seorang warga. 

Sicheng mulai berpikir, sepertinya memang bisa diselamatkan tetapi kemungkinannya kecil sekali.

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang