29

142 14 0
                                    

Setelah selesai makan-makan, Dejun mengajak Jaemin ke taman ceri di mana ia dan Jeno sering bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai makan-makan, Dejun mengajak Jaemin ke taman ceri di mana ia dan Jeno sering bertemu. Ternyata kakak sulungnya ini ingin bercerita apa yang terjadi selama Jaemin dilatih oleh Kun. Ia bercerita bahwa Jeno mencarinya dan ia sudah bebas dari hukuman itu. 

"Wah, bagus dong! Untung saja Nono bisa bebas dalam dua bulan." Kata Jaemin ikut senang karena sahabatnya lolos. 

"Dia juga nyariin kamu, tapi malah diprank sama ayah." Sahut Dejun. 

"Eh? Kok gitu? Ayah apain Nono? Nono gak kenapa-napa kan?" Tanya Jaemin khawatir. 

"Dia gak kenapa-napa kok. Biasalah ayah itu overprotective banget jadinya si Jeno dikerjain deh. Kan Jenonya suka sama kamu." Jelas Dejun. 

"Nono suka sama Nana? Nana juga suka kok sama Nono! Makanya kita bersahabat." Simpul Jaemin membuat Dejun tepuk jidat. 

"Maksudku itu suka kaya Guanlin sama Renjun itu lho! Atau seperti Hendery ke kakak!" Seru Dejun mulai greget.

"Cinta? Enggak ah, gak mungkin. Nana mau fokus belajar aja! Kata Kak Kun, Nana harus fokus belajar biar bisa berkembang. Katanya kalau Nana pacaran malah nanti pelajaran Nana terganggu." Kata Jaemin. 

'Yaelah bocah. Itu si Jeno udah baper itu...hadeh...' Pikir Dejun menghela napas, tetapi ia langsung menganti topik. "terus itu si Jeno gimana? Dia udah kamu kabarin?" 

"Udah kak...tapi gak diangkat..." Kata Jaemin seraya menunjukkan loncengnya. 

"Waduh. Kamu udah bilang kan kamu akan ada di puncak gunung buat berlatih?" Tanya Dejun. 

"Udah kak! Nana udah kasih tahu tapi sekarang malah dikacangin. Nana salah ya berlatih sama Kak Kun?" Curhat Jaemin. 

Dejun menghela napas dan memeluk adiknya, "Mana ada kamu salah berlatih? Malah bagus dong kalau kamu rajin belajar, kamunya juga udah kasih tahu dia tiga bulan kemarin itu kamu gak bisa komunikasi. Kakak malah bangga sama kamu karena kabarin dia sebelum kejadian." 

"Terus kok...Nana dicuekin kak? Nana salah apa?" Tanya Jaemin cemberut.

"Menurut Kaka sih kamu gak salah apa-apa. Mungkin dianya lagi sibuk kan tahu sendiri setiap klan punya kegiatan masing-masing." Jawab Dejun. "Kakak juga sama Ko Dery sama-sama sibuk juga jadi susah komunikasi biarpun sama-sama sering menulis surat.' 

"Oh gitu... Mungkin sibuk kali ya kak, makanya gak ngabarin. Semoga aja diangkat loncengnya. Nana kangen..." Katanya.

Dejun terus memeluk Jaemin sampai adiknya ini tenang. Biarpun adiknya tidak peka dalam perasaannya tetapi ia sedikit demi sedikit mengetahui perasaan apa yang dirasakan. Misalnya kangen karena ia ingin sekali bertemu dan berkomunikasi dengan seseorang atau khawatir saat orang yang dia sayangi terluka. 

"Na, kamu tenang aja. Pasti Jeno akan hubungin kamu kok. Udah yuk, mendingan kita makan kue aja. Kan hari ini pesta penyambutan kamu sama Kun." Ajak Dejun.

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang