Halo~ terima kasih sudah mengikuti cerita Avraam~
Jika suka, silakan Vote dan Komen~
.
.
.
.
.
.
Hari ini adalah hari pertama masa hukuman Avraam. Kakaknya sudah pergi bekerja pagi-pagi sekali. Kini dia sendirian di rumah, hanya buku-buku latihan dan soal-soal yang menemaninya. Rania tidak membiarkannya keluar rumah, dan mau tak mau, Avraam harus menuruti perintah kakaknya. Dia tidak ingin membuat kakaknya marah lagi padanya.
Sebenarnya kali ini, Avraam merasa sedikit beruntung. Semua kejadian yang dia bayangkan kemarin, tidak terjadi. Kakaknya tidak memarahinya, hanya memberi nasihat dan memintanya untuk tidak mengulangi kesalahan yang dia lakukan. Kakaknya juga tidak memotong uang sakunya, hanya memintanya untuk diam di rumah dan mengerjakan soal-soal latihan.
Avraam bisa mendengar suara motor dari halamannya, karena dia kini sedang berada di ruang tengah. Beberapa jam yang lalu dia pindah, karena dia terlalu bosan mengerjakan soal di kamarnya. Itu pasti motor Kelvin, karena dia bilang hari ini akan datang.
Dan benar saja. Tak lama setelah itu, Kelvin datang menghampirinya. Dia memang tamu yang tidak sopan, karena selalu masuk ke rumahnya tanpa permisi.
"Bahagia banget ya, lo," ucapnya. Laki-laki itu melepas ransel hitam miliknya, lalu duduk di kursi seberang temannya.
"Apaan, sih?" Avraam mengganti saluran televisi, karena acara yang sebelumnya dia tonton sudah selesai.
"Ya, lo enak, enggak perlu dateng ke sekolah. Libur tiga hari." Kelvin mengambil toples yang berisi kue kering, lalu memakannya.
"Apa enaknya, coba? Gue bosen di rumah terus," keluhnya. "Mana enggak bisa ketemu tuan putri."
Kelvin tertawa. Sebelumnya mendengar, Rania mengurung Avraam di rumahnya. Dia dilarang keluar gerbang rumahnya, selangkah pun. "Iya juga sih, orang bucin kayak lo, mana tahan enggak ketemu gebetan lama-lama," ejek Kelvin.
"Bacot." Avraam melempar bantal yang ada di dekatnya ke arah Kelvin. "Belum aja lo ngerasain."
Kelvin menangkap bantal yang di lempar Avraam dengan mudah, lalu dia memeluk bantal itu. "Gue enggak akan jadi bucin, kayak lo. Never!"
"Oke, kita liat nanti."
"Siapa takut!"
Kelvin mulai menonton acara yang sedang diputar di televisi. Itu adalah film animasi yang sering di tonton oleh keponakannya. Film superhero asal Malaysia. Entah kenapa temannya ini sangat suka dengan film-film superhero.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avraam (END)
Подростковая литератураMoto hidupnya adalah main serius, belajar juga serius. Satu lagi, ngejar tuan putri juga serius. Bagi Avraam, Greesa Lavanya Adhitama adalah sosok tuan putri yang cantik dan baik hati. Sedangkan dirinya adalah seorang kesatria yang harus selalu ber...