Halo, terima kasih sudah mengikuti cerita Avraam~
Jika suka, silakan Vote dan Komen~
.
.
.
.
.
.
Avraam sampai ke rumahnya sekitar pukul tujuh lebih sepuluh. Setelah makan malam, laki-laki itu langsung pamit. Karena Ryan dan Kelvin kini sedang berada di rumahnya. Sebetulnya dia masih betah di rumah Greesa, karena keluarganya sangat baik padanya. Saat keluarganya lengkap sekali pun, dia tidak pernah makan malam harmonis seperti tadi.
Awalnya dia sudah berburuk sangka pada Haris, dia pikir ayahnya Greesa akan memarahinya, karena dia terciduk sedang menggenggam lengan putrinya. Tetapi ternyata tidak, Haris memakluminya, karena dulu dia juga pernah muda, jadi dia tau perasaannya. Haris hanya bilang, "kamu udah gede. Pasti tau, kan, batasannya."
Dia sangat bersyukur memiliki ayah mertua yang pengertian. Dia juga tidak mungkin macam-macam pada tuan putrinya. Karena bagaimana pun. Dia adalah seorang gantleman. Sebatas berpegangan tangan atau sesekali berpelukan, tidak apa-apa, kan?
Ibu Greesa juga sangat ramah, banyak pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Sampai dia akhirnya menceritakan banyak hal, tadi. Mulai dari cerita masa kecilnya, cerita mengenai kakaknya, juga mengenai keluarganya yang berantakan. Tuan putrinya sangat beruntung memiliki keluarga yang begitu hangat. Tetapi dia tidak iri, toh masa depan, mereka juga akan menjadi keluarganya.
"Anjir lama amat!" Itulah sambutan dari Kelvin, saat dia baru saja sampai di ruang tengah. Kelvin memang tau letak sandi gerbang dan pintu rumahnya. Jadi dia keluar masuk rumahnya sesuka hati.
"Gue abis makan malem di rumah, Anya. Enggak enak kalau nolak." Avraam menyimpan ranselnya di kursi, lalu dia duduk di sana.
"Anjir lagi PDKT sama calon mertua?"
Avraam hanya tersenyum bangga. "Jadi kenapa lo pada ke sini?" Saat akan makan malam, Avraam mendapat pesan dari Kelvin kalau mereka tidak bisa berkumpul di basecamp, saat dia bertanya alasannya, Kelvin bilang tidak bisa mengatakannya lewat chat.
"Bang Ben bawa banyak orang ke basecamp. Emang udah beberapa hari, sih kayak gitu. Makannya gue minta lo dateng juga. Tapi, kali ini mah parah. Tadi lagi pada mabok sambil nyetel lagu kenceng. Pusing gue kalau lama-lama di sana."
Walau pun Kelvin merokok, tetapi dia tidak minum minuman beralkohol. Dia pernah mencobanya, namun laki-laki itu tidak menyukainya.
"Asli, kacau banget kondisi basecamp sekarang," timpal Ryan. "Gue curiganya Bang Ben sengaja, karena punya maksud tertentu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Avraam (END)
Teen FictionMoto hidupnya adalah main serius, belajar juga serius. Satu lagi, ngejar tuan putri juga serius. Bagi Avraam, Greesa Lavanya Adhitama adalah sosok tuan putri yang cantik dan baik hati. Sedangkan dirinya adalah seorang kesatria yang harus selalu ber...