41. Kebahagian Kecil

1.2K 268 55
                                    

Halo, terima kasih sudah mengikuti cerita Avraam~

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.


Sekarang sudah memasuki waktu makan siang. Avraam dan Greesa baru saja selesai menaiki wahana Perahu Bajak Laut. Awalnya dia pikir bisa membuat Greesa takut, sehingga bisa memeluknya. Namun, ternyata gadis itu tidak selemah yang dia bayangkan. Wahana yang memacu adrenalin malah membuat gadis itu girang.

Jadi misinya untuk aksi modus, gagal total.

"Anya mau makan atau ngemil?" tanya Avraam saat mereka sampai di food court.

"Makan aja, boleh enggak?"

"Boleh dong, masa enggak. Mau makan apa?"

"Em ...." Gadis itu mengedarkan pandangannya, sembari berpikir. "Nasi goreng aja deh biar gampang."

"Kirain mau jawab terserah."

"Eh, kenapa? Kamu enggak mau makan nasi goreng?"

"Bukan, bukan gitu. Kan, biasanya cewek, kalau ditanya mau apa, jawabnya suka terserah."

"Berarti aku harus jawab kayak gitu?"

Avraam terkekeh, memang lucu tuan putrinya ini. "Enggak, tuan putri. Jangan ada kata terserah diantara kita, oke?"

Greesa mengangguk, lalu tersenyum. "Oke!"

Avraam mengamati sekitar. Sepertinya kursi yang disediakan sudah penuh. "Anya, kayaknya enggak ada kursi yang kosong. Kamu tunggu di sini dulu, ya." Greesa mengangguk. "Jangan ke mana-mana, ya. Kalau ada yang macem-macem langsung teriak aja,ya."

"Siapa juga yang mau macem-macem, di tempat yang rame kayak gini, Aram?"

"Iya, siapa tau. Kalau ada yang ngajak kenalan juga, jangan digubris ya." Avraam memegang bahu Greesa.

"Iya, kamu kira aku anak kecil."

"Bukan, gitu. Kamu itu cantik, Anya. Aku cuman takut, ada yang berani macem-macem."

Saat gadis itu menunggu di depan pintu masuk saja, banyak laki-laki yang menatapnya. Untung saja saat itu, di sebelah Greesa ada ibu-ibu yang terlihat galak. Pasti orang-orang itu menganggap kalau Greesa itu pergi ibu-ibu itu, sehingga tidak ada yang berani macam-macam.

Greesa menutup wajahnya yang tiba-tiba terasa panas. "Kamu kenapa sih, Aram? Aku malu tau."

Avraam ingin memeluk gadis di depannya, karena gemas. "Anya, pokoknya hati-hati, ya."

Avraam (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang