Rayyan Pov
Nanda, anak ketiga sekaligus anak pertama ku dengan Nayya sekarang tengah terbaring lemas diranjang rumah sakit. Ini kali pertama dia masuk rumah sakit dan dengan sakit lumayan berat.
Aku merasa gagal sebagai seorang ayah dan seorang dokter. Anak kandung sendiri tapi tidak tahu kalau sakit.
"Mama mana pa?" Tanya Nanda dengan ciri khas suara anak kecil bangun tidur.
"Mama lagi beli makanan diluar. Abang mau apa?" Tanyaku.
"Mau pipis pa" Jawabnya.
Aku membantunya turun dari ranjang dan memegang botol infus.
Selesai dari kamar mandi rupanya celana Nanda basah terkena air waktu bilas tadi.
"Ganti celana sama yang lebih panjang ya, biar malam nanti gak dingin" Nanda mengangguk.
Dia adalah anak yang paling nurut padaku. Tidak pernah bantah ataupun menolak yang aku dan Nayya lakukan atau berikan.
Nanda sangat jauh berbeda dengan Dinda yang penjawab, Ninda yang pembantah dan Drian yang perusuh. Tapi walaupun sifat-sifat mereka begitu tapi anak-anak akan langsung nurut dan patuh kalau Nayya yang turun tangan.
"Assalamualaikum" Nayya masuk bersama Dinda dan beberapa kantong belanjaan.
"Kemana temen kamu tadi mas?" Tanya Nayya.
"Dia gantiin aku visit malam jadi pulang dulu sore ini, aku jam 5 nanti mau visit kamar sampe jam 7 aku masuk dulu. Aku nanti pulang bentar ke rumah bersih-bersih baru ke sini lagi ya" Jelasku.
Nayya hanya berdiri diam sambil menatapku.
Dia tidak menjawab dan langsung mendekati Nanda diranjang.
"Abang gimana sekarang yang dirasain? Sakit apa gimana?" Tanya Nayya lembut sekali.
"Mau peluk" Dia merentangkan tangan meminta dipeluk Nayya.
Nayya langsung duduk dipinggir ranjang dan memeluknya.
Kurang lebih hampir 1 jam aku, Nayya dan Dinda di ruangan ini saja menemani Nanda.
Nanda sangat pendiam, padahal aku kecil rewel dan cerewet tapi kenapa tidak nurun ke dia. Atau mungkin Nayya waktu kecil gitu, memang pendiam.
"Mas, ambilin tasku tolong" Aku bergerak dengan sigap mengambilkan tasnya.
"Aku mau minta tolong Adam antarkan baju aku. Aku lupa bawa baju" Katanya.
"Kan aku pulang nanti, aku aja yang ambilin" Jawabku.
"Kamu pulangnya kan malam, aku mau ganti sore ini" Jawab Nayya.
Benar juga kata Nayya aku pulang ke rumah nanti malam.
"Minta tolong Rara aja sekalian bawa pulang Dinda" Ucapku.
Nayya melihat ke tempat Dinda duduk tadi, ternyata Dinda sudah tertidur pulas sambil memeluk guling bayi punya Nanda.
"Jangan dibangunin dulu mas, kasian tadi capek mungkin udah nemenin aku dan jaga disini juga" Kata Nayya saat aku mau menghampiri Dinda.
Nayya Pov
Finally!!
Lagi-lagi aku akan menginap di rumah sakit ini. Bukan sebagai pasien, tapi sebagai penunggu pasien.Suasana rumah sakit sepertinya sudah menjadi sahabat bagiku. Tapi walaupun begitu aku masih tidak betah di rumah sakit ini.
"Papa gendong" Nanda mengulurkan tangannya meminta gendong ke Mas Rayyan.
Mas Rayyan mendekat dan langsung menggendongnya. Tidak lupa aku membetulkan posisi tangannya yang diinfus agar tidak berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Stepmother
Short StoryMenjadi ibu sambung dari 2 orang anak yang salah satunya membenci itu tidak mudah