Sebulan Pasca Lahiran
Nayya Pov
Akhirnya sudah sebulan pas hari ini aku lahiran. Hari ini tanggal 15 bulan November. Aku sudah bisa jalan sendiri tanpa dipapah atau meraba dinding. Kegiatanku sehari-hari juga sudah seperti biasa, hanya saja memang sikap diamku masih seperti setelah meninggalnya anakku.
"Mama" Panggil Nanda.
Aku menoleh dan tersenyum padanya. Dia mendekat kemudian memberikan sebuah apel ditangannya.
Aku menaikkan alisku tanda bertanya.
"Tolong potongin ma, abang mau apel" Aku tersenyum dan bergerak turun dari kasur.
Ya, hari-hari ku habiskan dengan tiduran dan mengurus rumah tangga. Masalah toko roti sudah ku serahkan ke Rara untuk membantu mengurusnya.
"Mau gendong" Rengek Drian yang melihatku di dapur sedang memotong apel.
"Mama belum bisa gendong adek, perut mama belum sembuh" Ucap Bu Dian ke Drian.
Drian mendekat dan mengusap perutku. Tangannya mengenai bekas luka ku tapi sudah tidak sakit lagi.
"Gak sakit" Katanya.
Aku hanya menggeleng sambil tersenyum saja, kemudian pamit pergi ke ruang keluarga.
Dinda dan Ninda belum pulang dari acara sekolah. Mereka memang sedang libur karena kelas 6 dan kelas 9 ada ujian, tapi karena guru meminta mereka membantu kegiatan disekolah jadi mereka ke sekolah.
"Assalamualaikum mama. Mama ada yang mau dititip gak? Kakak bentar lagi mau pulang jemput mba, kalau mama ada yang mau dititip nanti kakak mampir beliin" Chat dari Dinda.
"Waalaikumussalam, gak papa kakak sama mba langsung pulang aja" Balasku.
"Bener gak mau apa-apa mama? Ini berarti kakak jemput mba langsung pulang ya" Balasnya lagi.
"Iya gak usah kak. Hati-hati dijalan ya" Balasku. Dan langsung dibalas Dinda dengan emoticon love.
Skip 3 Bulan Kemudian
Rayyan Pov
Sudah 3 bulan sejak kematian anak bungsuku. Keadaan rumah sudah kembali seperti biasa hanya sikap Nayya yang tidak pernah kembali.
Sikapnya sekarang pendiam, dingin dan tak banyak bicara ataupun senyum. Berbeda dengan sikapnya yang dulu.
Nayya masih tidur satu ranjang denganku, akan tetapi tiap aku menyentuhnya dia akan selalu menjauh. Bahkan kadang tanganku tidak sengaja kena badannya dia langsung menghindar.
Aku sekarang sudah tidak mementingkan hak dan kewajiban batinku ke Nayya. Aku tidak mau meminta hal itu ke Nayya, aku bahkan tahu dia tak kan mau ku sentuh.
"Drian ngompol Nay" Tengah malam aku terbangun karena kebetulan malam ini Drian tidur dengan kami dan dia tidak pakai pempers.
Nayya tidak menjawab, dia langsung bangun dan mengganti celana Drian dengan hati-hati agar dia tidak terganggu tidurnya.
Aku menatap wajah Nayya yang sendu dan setiap harinya bertambah pucat. Dia dengan cekatan dan gesit mengganti celana Drian dengan pampers.
"Mama" Drian bergumam dan merengek.
Hal yang mengejutkan adalah Nayya mengeluarkan payudara nya untuk menyusui Drian. Yang ku tahu Nayya sudah lama tidak menyusui Drian, bahkan saat baru hamil dan Drian belum 2 tahun. Sekarang Drian sudah 2 tahun lebih tapi aku melihat lagi Nayya menyusuinya.
Nayya menepuk-nepuk pantat Drian agar tertidur kembali. Dia pun ikut tidur dengan Drian yang menyusu padanya.
Skip Pagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Stepmother
Historia CortaMenjadi ibu sambung dari 2 orang anak yang salah satunya membenci itu tidak mudah