Part 156

935 119 17
                                    

Guys guys ini author kabulin permintaan kalian.

Author balikin nih Nayya ke Rayyan. Author juga greget nulisnya kalau Nayya dan Rayyan gak balikan.

Greget pen nulis hal-hal romantisan Rayyan dan nayyan.

Pantengin yakk!!!

Happy reading 💜
______________________________________

Nayya Pov

Malam ini berbarengan dengan mendoa untuk kelancaran pernikahan Adam. Aku juga memantapkan hati untuk kembali menjadi istri sah Mas Rayyan.

Sudah cukup bagiku melihat Mas Rayyan tersiksa selama 3 bulan ini. Aku juga tidak mau menjadi istri durhaka karena berbohong selama ini dan meninggalkan suami yang sedang kesusahan.

"Adam menikah malam ini?" Tanya Mas Rayyan yang kebingungan.

"Gak kok kak" Jawab Adam.

"Lah terus siapa yang mau nikah?" Tanya Mas Rayyan lagi.

"Nayya" Jawab mama.

Mas Rayyan terdiam dan tak bersuara lagi. Matanya berkaca-kaca namun dia tahan. Dia menatapku dan ku tatap balik dia. Ada perasaan sedih amat dalam dimatanya itu.

Rayyan Pov

Tadinya ku pikir Adam yang akan menikah sekarang, rupanya Nayya yang akan menikah. Aku cukup sadar diri karena Nayya sudah bukan istriku dan ini juga sudah lewat dari masa iddahnya.

"Selamat ya Nay" Ucapku.

Nayya diam saja dan masih menatapku. Anak-anak yang disebelahnya juga hanya diam memandang ke arahku.

"Selamat untuk apa?" Nayya membuka suara.

"Selamat menempuh kehidupan baru, maaf kalau selama kamu menikah denganku dulu kamu tidak bahagia" Jawabku.

Nayya diam saja dan tak menjawab lagi.

Aku berdiri perlahan dan berjalan meninggalkan ruangan ini. Aku tidak sanggup kalau melihat laki-laki lain menyebut nama Nayya.

"Ini gimana pak? Calon perempuannya mba Nayya ya? Ini yang laki-lakinya mana? Ini namanya disini Rayyan Dwi Brastiya. Yang mana orangnya?" Aku berhenti ketika namaku disebut.

Aku menoleh dan melihat ke arah papa ku dan papa Nayya.

Papa Nayya tersenyum dan papaku juga tersenyum.

"Masih mau jadi papa kita gak dampingin mama?" Nanda memegang tanganku.

"Iya masih mau tinggal bareng kita dan mama gak?" Tanya Drian juga.

Aku terdiam dan tak bisa menjawab pertanyaan Nanda dan Drian.

"Duduk sini Ray" Papa Nayya memanggilku.

Aku menurut dan dibantu Nanda untuk duduk kembali.

"Masih mau jadi mantu papa?" Tanya nya.

"Jawab Ray, kalau mama dan papa masih mau Nayya jadi mantu kami" Mama yang nyeletuk.

"Ini serius Nay?" Aku melihat ke Nayya.

Dia mengangguk sambil tersenyum. Senyum yang sudah lama tak ku lihat.

"Adegan nangisnya nanti aja ya, keburu tengah malam ini" Tegur penghulunya.

Aku kemudian beranjak dan duduk didepan penghulu dengan antusias. Ini kesempatan ketiga ku untuk menjadi imam Nayya.

"Semangat banget ya" Goda bunda.

"Aku gak akan melewatkan kesempatan ini Bun" Jawabku.

"Udah siap? Masih hapal gak nih nama calonnya?" Tanya penghulu ini.

Be A StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang