Part 11

8.2K 453 3
                                    

Nayya Pov

Setelah 5 hari Ninda dirawat, akhirnya hari ini sudah dibolehkan pulang. Ninda sangat ceria saat dokter mengatakan kalau dia boleh pulang.

"ma nanti di rumah aku mau kasih ini buat kakak ya" dia mengangkat sekantong buah anggur yang barusan dibawakan teman sekolahnya.

"iya nanti bagi sama kakak ya" jawabku. Sebenarnya aku agak berpikir nanti bagaimana dia pulang nyari kakaknya tapi kakaknya tidak ada.

"ma, kenapa sih kakak gak ke sini selama aku dirawat?" tanya nya.

"oh itu, kakak sekolah dan juga kan rumah sakit gak baik buat kesehatan kakak nanti kalau kakak ikut sakit juga kan kasian" jawabku.

"tapi aku sama kakak sering kok ikut papa kerja di rumah sakit gak ada sakit ma" aku baru ingat mereka sering ikut papa nya kerja.

"iya kan itu di rumah sakit papa kan kalian duduk diruangan papa bukan diruangan orang sakit" aku harus pintar mencari alasan karena Ninda tipe anak yang cerdas dan banyak tanya.

"iya ya ma hehe. Kalau gitu aku udah gak sabar mau cepet-cepet sampai rumah. Udah kangen sama kakak" aku tersenyum saja melihat tingkahnya.

Skip di rumah

Aku, Ninda dan mama sudah sampai di rumah. Mas Rayyan tidak bisa mengantar pulang karena masih ada jadwal praktek.

"kakak" Ninda langsung mencari kakak nya.

"adek" teriak Dinda dari dapur. Entah kapan dia sudah ada di rumah.

"adek kangen sama kakak, kakak kenapa sih gak jagain adek di rumah sakit?" manja Ninda ke kakak nya.

"kakak gak dibolehin papa sama dia" Dinda melihat kearahku.

"bener ma?" tanya Ninda.

"gak bener lah dek, kamu percaya aja omongan kakak mu. Yuk masuk kamar dulu istirahat" mama langsung menjawab.

"Dinda udah makan nak?" tanya ku ke Dinda tapi ya begitu lagi-lagi dia tidak menghiraukan pertanyaanku.

Dia masuk ke kamarnya menyusul mama dan Ninda. Aku juga tidak mau terlalu stres dan pusing, takut nanti janin yang aku kandung kenapa-napa. Sampai hari ini aku tidak memberitahu siapapun tentang kehamilan ini. Aku rasa tidak penting juga mereka tau, apalagi kalau Dinda tau dia pasti akan bertambah membenciku.

"mama istirahat aja dulu ma, kamar depan udah Nay beresin" kata ku ke mama yang sedang membuatkan cokelat panas untuk Dinda dan Ninda.

"udah buat ini mama langsung mau ke butik temen mama, jadi ya gak papa sebentar buatin minuman untuk cucu-cucu mama. Kamu gih istirahat dulu nanti kecapekan, besok mulai ngajar lagi kan?" tanya mama.

"iya ma besok aku mulai ngajar lagi. Udah seminggu minta cuti kasihan murid-murid Nay" jawabku.

Aku mengikuti mama yang membawakan cokelat panas. Aku membawakan satu dan mama satu.

"ini buat kakak" Dinda dia tak mau menerima nya.

"hm ya udah ini buat adek, yang kakak sama nenek" mama langsung mengisyaratkan padaku untuk tidak tersinggung.

"makasih mama" Ninda sangat sopan dan baik padaku, aku jadi tidak tega kalau suatu saat aku harus meninggalkan nya.

Skip malam

Kami sudah berkumpul dimeja makan untuk makan malam bersama. Ini makan malam bersama pertama kami berempat pasca Ninda dirawat dan Dinda dititip di rumah neneknya.

"ma mau ayam" aku mengambil piring Ninda dan menaruh sepotong ayam.

"kakak mau apa biar mama ambilin?" aku tidak mau membuat Dinda berpikir kalau aku hanya menyayangi Ninda saja.

Be A StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang