Part 85

1.7K 214 16
                                    

Nayya Pov

Para karyawan sudah ku suruh pulang dan ku liburkan selama 1 minggu sampai kasus ini selesai. Polisi juga menyarankan untuk menutup toko 1 Minggu ke depan, guna investigasi.

"Tetap mau ke rumah Mang Udin?" Tanya Mas Rayyan padaku.

Aku mengangguk masih dengan kepala sedikit pusing.

"Kita makan siang dulu habis itu baru ke rumah Mang Udin ya" Kata Mas Rayyan.

"Langsung aja mas, pulang dari sana baru makan" Jawabku.

Karyawan ku beberapa ada yang sudah pulang karena memang ku suruh pulang. Disini masih tersisa Nia, Dara, Yosa dan Mira.

Mereka masih setia menungguiku yang istirahat didalam mobil. Mereka mengambil kursi dari dalam toko.

"Jangan gitu lah, kasian baby kalau kamu telat makan nanti dia kelaparan" Mas Rayyan mengusap perutku.

Aku yang sadar kami sedang tidak berdua langsung menyingkirkan tangannya.

Ku lirik karyawan pada senyum-senyum menyaksikan kejadian barusan.

"Apaan sih. Iya makan dulu" Jawabku sewot karena terlanjur malu dengan karyawan.

"Selamat ya Bu Nayya, akan punya anak lagi" Ucap Nia.

"Iya Bu, selamat ya Bu semoga lancar sampai persalinan" Sambung Yosa.

"Selamat nambah personil ya Bu" Ucap Mira.

"Nanti sering-sering bawa ke toko ya Bu, kita siap jadi babysitter nya disini sambilan hehe" Sambung Dara juga.

Aku hanya tersenyum malu mendengar ucapan mereka. Aku malu karena mereka tahu anakku sudah 4 dan yang sulung saja sudah SMA, ini maknya bunting lagi.

"Terima kasih ya doanya. InsyaAllah kalau dah agak gedean bakal sering saya ajak ke toko" Jawabku.

"Kalian udah pada mau pulang habis ini atau gimana?" Tanya Mas Rayyan.

"Eh iya pulang pak, kan gak kerja" Jawab Dara.

"Ikut saya dan Bu Nayya saja. Kita makan siang bareng, biar bumil satu ini mau makan" Ajak Mas Rayyan.

Aku tahu ini trik dia agar aku nanti makan, dia tahu aku sulit makan semenjak hamil. Jadi nanti kan kalau ada mereka gak mungkin aku harus dia paksa makan, pasti aku makan sendiri.

"Gak usah pak kita langsung pulang aja" Jawab Nia.

Mereka menolak ajakan Mas Rayyan, mungkin mereka masih canggung dengan Mas Rayyan. Biasanya kalau aku yang ajak makan siang mereka mau.

"Udah ikut aja" Ucapku.

Akhirnya mereka tidak berani menolak lagi.

"Kalian bawa kendaraan sendiri apa gimana?" Tanya ku.

"Saya bawa motor Bu" Jawab Nia.

"Saya juga bawa Bu" Sambung Dara.

"Kita nebeng Nia sama Dara Bu" Ucap Mira.

"Gak mau bareng saya aja?" Tawarku.

"Gak usah Bu, nanti repot ngantar kita ambil motor ke sini lagi" Tolak Nia.

Kami menuju ke salah satu tempat makan. Aku minta ke Rhicheese karena mau nyoba disana. Mas Rayyan mah oke-oke aja asal aku janji mau makan.

Sampai diparkiran mereka belum juga turun dari motor.

Aku melambaikan tangan mengisyaratkan mereka untuk mendekat. Mereka berjalan bersama seperti anak-anak sekolahan yang dipanggil guru.

Be A StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang