Rayyan Pov
Akus sedang diperjalanan menjemput istri dan anak-anak ku, tapi dijalan aku ditelepon polisi yang mengabarkan kalau anak-anak ku diculik.
Aku menuju lokasi yang dikirimkan tim polisi, tim polisi pun juga sudah ada yang menuju ke sana.
Aku berusaha mengendalikan emosiku karena aku sedang menyetir takut terjadi hal yang tidak diinginkan.
Dinda Pov
Aku sangat takut sekarang, ruangan ini sedikit gelap karena tidak ada jendela yang terbuka. Aku dan adik ku diculik oleh perempuan yang waktu itu ketemu aku dan bilang kalau dia mama ku.
Aku melihat ke arah Ninda, entah tidur entah pingsan. Akan tetapi dia tidak bangun saat aku senggol dan panggil.
"itu kan Bu Nayya" aku melihat Bu Nayya yang sedang bersembunyi dibalik tumpukan jerigen minyak.
Apa dia datang mau nolongin aku dan Ninda. Semoga saja begitu.
Nayya Pov
Setelah lebih dari sejam aku menunggu, akhirnya 2 orang laki-laki itu dan perempuan itu pergi meninggalkan Ninda dan Dinda.
"Dinda cepat pergi ini mama bawa roti sama minum kamu kabur ke arah kiri dari sini, mama gendong Ninda" Dinda mengangguk dan berlari membawa roti serta air yang aku berikan.
Aku membuka ikatan mulut, tangan dan kaki yang mengikat Ninda. Ninda nampak pucat, inilah yang aku takutkan. Ninda mudah sekali sakit dan sekarang dia pingsan tak sadarkan diri.
"ehem! Waw ada malaikatnya ini" perempuan itu bertepuk tangan melihatku yang sedang menggendong Ninda.
"kamu sebenarnya siapa? Mau apa kamu dengan keluarga saya?" tanyaku.
"masa kamu gak tau aku sih, apa Mas Rayyan gak ngenalin aku ke kamu? Oh mungkin iya kali gak dikenalin soalnya Mas Rayyan minder punya istri yang jauh dibawah mantan istri" aku diam saja mendengar ucapan busuknya.
"mau kamu apa dengan keluarga saga hah!" bentak ku.
"aku mau suami dan anak-anak aku" jawabnya enteng sekali.
"kamu gak berhak dan gak bisa seenaknya meminta hak orang lain" jawabku.
"lepasin Dinda! Dinda mau sama mama" aku melihat Dinda yang dicengkram tangannya oleh pria bertato.
"lepasin anak saya!" bentak ku.
"hahahahaha. Anak kamu yang mana hah! Ini anak saya" wanita itu maju mendekatiku.
"Dinda dan Ninda anak saya, bukan anak kamu" balasku.
"ingat Dinda dan Ninda itu lahir dari rahim saya, mereka adalah anak kandung saya. Paham!" wajahnya bertambah dekat dengan wajahku.
"mereka anak-anak Mas Rayyan dan Mas Rayyan adalah suami saya jadi mereka adalah anak-anak saya" jawabku tak mau kalah.
Aku meletakkan Ninda dikursi bersiap kalau perempuan ini mau menyakiti ku tidak terkena Ninda.
"kan bagus kalau kamu serahkan anak-anak aku ke aku" dia mengira aku meletakkan Ninda karena aku menyerahkan nya.
"sampai kapan pun mereka akan tetap bersama saya dan Mas Rayyan. Saya tidak akan memberikan anak saya pada siapapun" kata ku sedikit menaikkan nada bicara dengan maksud agar perempuan itu goyah.
"sadar anak kamu itu yang disini kan" dia mendorong perutku lumayan kuat.
Aku meringis menahan sakit karena kaget dan perutku menjadi keram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Stepmother
Cerita PendekMenjadi ibu sambung dari 2 orang anak yang salah satunya membenci itu tidak mudah