Part 115

1.5K 215 13
                                    

Terima kasih teman-teman buat yang udah bantu kasih saran☺️

Happy reading🤗
______________________________________
Dinda Pov

Kami tidak diantar pulang ke rumah melainkan ke rumah nenek. Di rumah nenek juga sudah ramai orang-orang berpakaian muslim.

Pikiranku langsung buruk, langsung ku loncat dari mobil menuju ke dalam. Di dalam semua tengah duduk melingkar membaca Yasin. Anehnya tidak ada apapun ditengahnya.

"Ganti baju dulu udah ada di kamar atas" Ucap mama yang melihat kami baru sampai.

Aku menurut dan mengajak adik-adik ku untuk berganti pakaian dan menaruh tas.

Selesai berganti pakaian kami berdiskusi sebentar mengenai keadaan dirumah ini.

"Kenapa ya orang ramai banget ini? Kakak jadi parno" Ucapku ke adik-adik.

"Aku juga nih kak, gimana ya. Sebenarnya ada apa?" Sambung Ninda.

Nanda dan Drian hanya diam memandang kami. Ku putuskan untuk turun ke lantai bawah untuk mengetahui penyebabnya.

Dilantai bawah orang masih sama seperti tadi, masih membaca Yasin.

"Mama" Aku melihat mama yang duduk dipintu samping sambil menggendong Anin.

"Ma, ini ada apa? Siapa yang meninggal?" Tanyaku.

Mama menatap kami dengan sayu. Mata mama sudah bengkak dan Anin yang digendongan mama hanya diam.

Ku ambil Anin dari mama dan ku bawa ke dalam. Aku titip mama ke Ninda, Nanda dan Drian. Aku membawa Anin ke kamar.

"Mama kenapa ya? Siapa sih yang meninggal?" Ucapku dalam hati masih penasaran.

Rayyan Pov

Jenazah Kak Rehan sudah ditemukan dan sekarang aku, papa, mama dan Rara dalam perjalanan menuju rumah. Jenazah Kak Rehan nanti akan diantarkan ke rumah oleh pihak rumah sakit dan pihak kepolisian.

"Mama udah ya" Rara masih menenangkan mama yang menangis senggugukan.

Papa dari tadi setelah menerima kabar jenazah Kak Rehan ditemukan dia menjadi diam dan tak bicara. Papa tidak menangis tapi aku tahu dari raut wajahnya dia sangat kehilangan.

"Kak" Panggil Rara padaku.

Ku peluk dan ku tenangkan dia sambil dia masih memeluk mama.

Mobil kami tiba di rumah mama. Tetangga dan saudara sudah pada berkumpul untuk berbela sungkawa. Teman-teman kantor lama Kak Rehan juga sudah ramai disini.

"Bawa mama naik ke kamar Ra" Suruhku ke Rara.

Sedangkan aku dan papa menyambut para tamu yang mengucapkan berduka pada kami.

"Masuk dulu Ray temui Nayya" Suruh papa.

Aku baru ingat kalau aku tidak melihat Nayya diluar atau diruang tamu.

"Ray cari Nayya dulu ya pa. Ray tinggal bentar" Aku mencari Nayya ke kamar yang biasa kami tempati.

"Lah kakak disini? Mama mana?" Rupanya Dinda yang berada diruangan ini bersama Anin.

"Mama disamping pa sama adik-adik. Mama diam aja gak mau bicara jadi kakak bawa Anin ke dalam aja, badannya pegal mungkin digendong mama dari tadi" Jawabnya.

Aku kembali ke lantai bawah untuk mencari Nayya.

Aku menemukan anak-anak ku duduk berjongkok disamping Nayya. Nayya hanya diam dan tak memperhatikan mereka.

Be A StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang