Part 101

1.6K 191 10
                                    

Ninda Pov

Aku keluar dari kamar mama. Masih merasa aneh dengan sikap mama dan Drian. Mereka seperti ada masalah dengan Nanda.

"Pa, mama katanya bentar lagi turun lagi nidurin Anin" Ucapku ke papa yang sudah di meja makan bersama kakak dan Drian.

"Abang?" Tanya papa.

"Kata mama biar turun sendiri aja" Jawabku.

Papa memasang wajah bertanya dan menautkan alisnya. Mungkin papa juga bingung kenapa mama menjawab seperti itu.

"Papa panggilin aja, tunggu bentar ya"  Papa berdiri dari duduknya dan hendak naik ke lantai atas.

"Udah makan aja duluan, dia mau makan turun sendiri gak usah dipanggil" Mama turun dari atas sambil membawa Anin.

"Lah gak jadi ditidurin ma?" Tanyaku.

"Gak mau ditaruh mba, ya udah mama bawa aja" Ucap mama.

"Kenapa ma?" Tanya papa ke mama.

"Biar aja udah gede gak harus dipanggil mulu kalau mau makan. Kalau serasa lapar turun sendiri" Jawab mama.

Papa kembali duduk ditempatnya dan mama juga duduk ditempatnya sambil menggendong Anin.

"Sini ma kakak aja yang pegang, nanti gantian aja mama udah makan baru kakak makan" Ucap kakak.

"Iya ma, kalau gak sini mba aja yang pegang kita bisa gantian nanti" Sambungku.

"Gak usah kak, mba ini mama mau titip ke Bu Ira aja tadi katanya mau main sama Anin sekalian" Jawab mama.

Tak lama dari itu Bi Ina dan Bu Ira datang dari arah dapur.

Rayyan Pov

Entah kenapa sikap Nayya berubah dingin. Apa Nanda ada bicara yang menyakiti hati Nayya. Aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba saja suasana rumah berubah menjadi dingin seperti ini.

"Papa siang ini buka klinik ma, udah 3 harian tutup ada pasien yang udah nanyain" Ucapku ke Nayya yang sedang berbenah meja makan bersama Dinda dan Ninda.

"Jam berapa mau buka mas?" Tanya nya.

"Jam 2an sih. Masih 2 jam an lagi ini mau ke rumah mama bentar Mba Nana titip buah" Jawabku.

"Harus kamu yang antar? Suaminya kemana?" Tanya Nayya sinis.

"Ya mama minta tolong aku ma. Aku cuma sekalian lewat mampir kok" Jawabku lagi.

"Aku bilang gak, ya gak ya. Awas aja kamu beliin dan antar. Lagi aku kemaren nitip susu aja pas kamu lagi dinas luar kota gak ada tuh suami dia mau nolongin banyak alasannya inilah itulah. Gak ada ya pokoknya awas aja kamu beliin dan anterin. Tidur diluar kamu kalau kamu lakuin" Ucap Nayya sambil pergi meninggalkan meja makan.

"Mama kenapa sih pa?" Tanya Dinda.

"Papa juga gak tahu kenapa mama kalian sensi banget. Temenin gih sana siapa tahu sama kalian mau cerita" Dinda dan Ninda langsung menyusul Nayya.

"Bi, tolong beresin meja makan ya sama itu Anin sini sama aku" Bu Ina memberikan Anin padaku.

Bi Inah dan Bu Ira bersama membersihkan meja makan. Aku membawa Anin ke kamar Drian untuk melihat keadaan Nanda.

Nanda duduk diujung ruangan dekat jendela sedangkan Drian tidak ada di kamar.

"Abang" Aku mendekatinya.

Nanda menengok kemudian membuang muka.

"Gara-gara kamu aku tersisih" Ucapnya pelan sambil melirik Anin yang digendonganku.

Be A StepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang