Rayyan Pov
Tidak terasa kandungan Nayya sudah berjalan 7 bulan. Hari ini di rumah bunda kami melakukan selamatan 7 bulan kehamilan Nayya. Semua hadir termasuk mama, papa, Rara, Kak Rehan dan Mba Nana.
Kandungan Mba Nana beda 2 bulan dengan Nayya, tapi mungkin karena kembar dan badan Nayya juga kecil, ukuran perut mereka hampir sama. Bahkan lebih besar perut Mba Nana. Kata Mira sih wajah karena kan Mba Nana mengandung anak kembar.
"Masih sakit pinggulnya?" Tanya ku ke Nayya yang masih memijat pinggangnya.
"Iya mas pegel banget pengen rebahan" Jawab Nayya.
"Kamar gih kalau mau rebahan" Suruhku.
"Kak, temenin mama ke kamar" Suruhku ke Dinda.
Dinda langsung merespon dan membawa Nayya ke kamarnya.
Acara 7 bulanan sudah selesai, tinggal masih ada beberapa saudara yang masih didepan. Mereka masih mengobrol karena jarang dapat kumpul begini. Aku memperhatikan mama, dia terlihat dari tadi sama sekali tidak memperdulikan Nayya.
Bahkan Nayya yang duduk disampingnya kesakitan memijat pinggang dia diam saja. Malah bunda yang selalu membantu Nayya memijat pinggangnya. Aku tahu bunda memang ibu kandung Nayya tapi dikehamilan yang lalu, mama juga memperhatikan Nayya beda dengan sekarang.
"Ray masuk dulu pa" Pamitku ke papa tanpa menengok yang lain.
"Nayya udah dikamar?" Tanya papa.
Aku hanya mengangguk dan berlalu pergi. Mereka yang disana ada beberapa yang tertegun melihatku pergi begitu saja.
"Kita nginep sini apa pulang ma?" Tanya ku saat masuk ke kamar.
"Nginap aja ya, capek banget aku" Jawabnya.
Nayya tertidur telentang sambil meninggikan bantalnya. Perutnya yang sudah agak besar sedikit mempengaruhi geraknya.
"Jangan ambil hati ya dengan sikap mama" Ku dekati dia.
Dia hanya diam dan sesekali meneguk air liurnya sendiri. Mata Nayya tampak sayu dan berkantung. Mungkin karena akhir-akhir ini dia sering begadang karena pinggang atau kakinya sakit.
"Ih gerak!" Seru Nayya tiba-tiba.
Aku langsung menaruh tanganku diatas perutnya. Benar saja bayi kami didalam bergerak. Nayya sedikit meringis menahan sakit akibat gerakan bayi yang sangat kuat.
"Pelan-pelan ya sayang geraknya mama kesakitan nih" Usapku diperutnya.
Seperti paham perkataan ku, bayi kami langsung pelan gerakannya. Dia hanya bergerak sedikit dan tak seaktif tadi. Nayya sudah bernapas lega karena bayi kami tidak menendang perutnya dengan kuat.
"Mas kira-kira ini nanti bisa normal gak ya?" Tanya nya padaku.
"Kenapa nanya itu? Mau sesar atau normal sama aja ma" Jawabku.
"Ih bukan gitu mas, kan terakhir aku lahiran Anada sesar. Apa mungkin yang ini bisa normal?" Tanya nya lagi.
"Besok kan kita cek kandungan, kita tanya ke Mira ya dan apa solusi dari dia kita ikuti. Dah kamu istirahat aku mau suruh anak-anak istirahat juga" Ku kecup keningnya.
Nayya Pov
Aku sekarang tengah beristirahat di kamarku yang di rumah bunda. Aku berniat untuk menginap saja di rumah bunda karena sudah tidak kuat mau balik ke rumah.
"Pengen sate deh, apa gofood aja ya" Ku ambil hp dan mencari sate langganan ku.
Sebelum memesan aku pastikan dulu orang-orang dibawah sudah pada pulang. Bukan aku pelit tapi kalau beli banyak takut gak dimakan dan kalau beli hanya untukku tidak sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Stepmother
Truyện NgắnMenjadi ibu sambung dari 2 orang anak yang salah satunya membenci itu tidak mudah