Ini hanya tentang keseharian Kana, si anak random yang tiba-tiba di maki-maki oleh seseorang melalui sebuah grup chat
Namanya Mew, seorang bussiness man yang terkenal angkuh di Swiss sana. Entah bagaimana jadinya Kana sangat membenci pria itu
Tapi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Necca baru saja pulang bersama di antar Mond setelah dua jam yang lalu pergi untuk membeli jajanan malam di luar.
"Terlalu malem. Abis kemana lu?" Kana mengomel tanpa mengalihkan kedua manik matanya pada layar ponsel yang saat ini menampilkan permainan snipper kesukaanya.
"Yaela kak sejam doang gua, lagian ini ke depan doang beli ginian" Necca berbicara santai sambil memakan ice creamnya memperlihatkan beberapa jinjingan yang berisi penuh jajanan.
"Ke depan sampe dua jam maksudnya begimana? Kejebak macet lo ama burok?"
"Ya engga. Bawel lu ah udah kaya bunda"
"Heh gue kaya gini karna bunda juga ya. Kata bunda paling telat pulang jam 8 ini malah jam setengah sebelas baru balik. Ngapain aja lo"
"Iya maaf is, lagian gue pergi ini dari jam setengah sembilan astaga. Minta maaf ya"
"Iya elah bacot banget. Nih" Necca memberikan satu bungkus rokok yang sering Kana hisap. Necca tidak ingin protes tentang kakaknya yang sering menghisap bundaran rasa nikotin tersebut.
Baginya meminta Kana untuk berhenti dari kecanduannya merokok sama saja bertanya kepada sebuah batu. Keras dan tidak akan pernah di tanggapi
"Kalo gitu Necca ke kamar deh mau tidur, besok sekolah soalnya"
"Iya jangan lupa cuci muka, sama kaki. Ganti baju pake piyama, pake celana panjang jangan yang pendek. Nanti kamu ruam-ruam lagi di gigit nyamuk"
"Kan pak Robert udah pasang alat anti nyamuk kan di kamar dede, jadi udah boleh pake celana pendek"
"Apaan. Ga ada ga ada, harus tetep pake celana panjang. Ga nurut kakak pulangin nih ya kamu ke si Alex biar kamu di galakin sama ibu tiri kamu"
"Is gamau"
"Yauda makanya nurut"
Necca mendengus, memeluk kakaknya. Kakaknya selalu seprofektif itu apalagi jika itu mengenai tubuhnya yang terbilang cukup sensitif dengan udara dingin.
"Dede tidur dulu. Selamat malam kak"
"Iya selamat malam" Kana melepas pelukan Necca sesaat setelah mengatakan itu. Hal tersebut sudah biasa terjadi bahkan setiap hari harus di lakukan. Karna di rumah tersebut Syvia ibunda mereka telah memberikan deretan-deretan rules yang harus di patuhi oleh kedua anak-anak kesayangannya. Salah satunya mengucapkan selamat malam beserta saling merangkul dan memeluk. Tidak ada yang aneh, hanya saja tujuannya untuk mengikhlaskan hati dari masalah yang terjadi sepanjang hari dan di gantikan oleh gelapnya malam dengan bercengkrama bersama saudara. Itu patut mereka lakukan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.