Kenneth mengerjap samar-samar dia melihat Mew berada di atas tubuh Kana dalam keadaan mendesah hebat. Tubuh keduanya berkeringat tanpa di baluti sehelai benang pun, entah apa yang mereka lakukan.
"Sakit ga?" tanya sang dominan penuh rasa kekhawatiran.
Pihak bawah menggeleng, dia menarik pria di atasnya untuk menciumnya merasakan liur itu yang selama ini menjadi candu tak mampu tergantikan.
Kecipak lembut pun kembali terdengar, hal itu semakin membuat anak kecil di samping mereka terganggu.
Ciuman Mew turun kebawah ke leher Kana yang sudah banyak di tandai olehnya, tapi Mew masih belum puas. Lantas ia pun kembali meraup putaran tanda merah tersebut sampai Kana mengerang di buatnya.
"Enak sayangh"
Di tengah permainan mereka tiba-tiba saja Kenneth merengek tapi dua laki-laki dewasa itu sama sekali tak menggubrisnya.
"Nghh... Mama hiks" suara Kenneth menguar.
Keduanya tampak berhenti bergerak memperhatikan apa yang akan di lakukan Kenneth selanjutnya. Tetap menangis atau tidak.
"Mama hiks Kenneth mau peluk. Mau nenen hiks"
Mew pun terpaksa melepas penyatuannya bersama Kana, ia berbaring di belakang Kana menarik selimut yang turun karena permainan mereka.
Kana bergeser mendekati Kenneth, memeluk anak itu mencium pipinya. "Kenneth kan sudah besar masa mau nenen lagi hum? Kemarin pinter sudah berhenti masa sekarang mau di sambung lagi"
Kenneth tetap menangis, deraian air mata pun sangat deras terlihat. Kenneth menggosok kedua mata cantiknya.
"Ngga mau hiks, mau nenen lagi. Mau peluk mama Kana, tadi Kenneth lihat daddy cium-cium mama Kana. Ngga boleh hiks mama Kana cuma punya Kenneth"
Baik Kana atau pun Mew keduanya hanya bisa menghela nafas. Kenneth selalu seposesif itu, Kana memeluk Kenneth semakin erat begitu pun Kenneth yang membalas pelukannya, melingkari leher Kana agar Kana tidak jauh-jauh darinya.
"Kamu bikinin Kenneth susu sana, susunya di dalam pantry. Pake air anget jangan air dingin, botolnya yang besar aja biar anaknya ga rewel" titah Kana pada Mew yang asik menciumi tengkuknya.
Mew memutar matanya malas, Kenneth benar-benar mengganggu aktivitas malam mereka. Mau bilang tidak tapi Mew takut Kana tidak membiarkannya ejakulasi, sejak tadi hanya Kana yang sudah keluar tiga kali. Mew belum sama sekali.
Dengan malas Mew beranjak, matanya memicing kesana-kesini mencari sesuatu namun dia tak menemukannya.
"Bun celana dalem aku kamu lempar kemana, kok ngga ada" ujarnya.
Kana pun replek menoleh mencubit pinggang Mew sedikit keras
"Aww sakit bun"
"Makanya kalo ngomong hati-hati, anak kamu nanti denger. Pake aja celana pendek, ini anaknya keburu ngamuk. Buruan"
Sial sekali Mew malam ini, alih-alih mendapatkan kenikmatan yang selama ini ia rindukan justru ia malah mendapat cubitan dari kekasihnya
"Daddy bikin susu dulu ya bunda muaccch" Mew berbisik dan mencium bibir kekasihnya tepat di depan Kenneth, tentu hal itu membuat tangisan Kenneth semakin kencang.
Begitu juga Kana, dia ikut melemparnya dengan mainan milik Kenneth yang kebetulan tergeletak di atas meja. Benar-benar menyebalkan calon suaminya itu.
"Udah ya sayang jangan nangis, nenennya lagi di buatin sama daddy. Udah nenen nanti bobo lagi ya, jangan nangis besok kan sekolah. Kalo sekarang Kenneth ngga tidur nanti Kenneth ngantuk di sekolah gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]
FanfictionIni hanya tentang keseharian Kana, si anak random yang tiba-tiba di maki-maki oleh seseorang melalui sebuah grup chat Namanya Mew, seorang bussiness man yang terkenal angkuh di Swiss sana. Entah bagaimana jadinya Kana sangat membenci pria itu Tapi...