153. Saling mengikat

356 24 4
                                    

"Kalian berdua telah sah menjadi suami istri!"

Sorakan dan teriakan riuh terdengar di seluruh sudut gedung, Kana dan Mew telah berhasil mengucap janji di atas altar dengan di saksikan oleh keluarga, teman-teman dan para tamu undangan

Banyak yang menatap keduanya kagum saat kata-kata pengikat itu di lantunkan, senyum tak hentinya terpancar dari bibir keduanya.

Sungguh sangat mengharukan moment ini.

"I love you wifey, Kanawut Jongcheveevat"

"I love you too tuan Suppasit, selamanya kita akan selalu begini!"

Cup

Kedua labium itu sempat beradu dan nyaring terdengar hingga puluhan pasang mata yang melihat di buat tersipu oleh moment itu.

"Cipok, cipok, cipok!"

Pletak

Namun ada saja satu monyet yang mengganggu, Off Jumpol Adullkitipon. Seharusnya mati saja pria itu, ketika Gun memukul kepala belakangnya seharusnya Off sadar kalau dia telah lancang.

Tapi Off tetaplah Off, sebanyak apapun bogeman yang Gun beri baginya Gun tetaplah di hati. Dan menjamet adalah solusi!

"Kok ciumannya gitu doang sih, cipok dong Mew. Bikin Kana pingsan, biar nyahooo!"

semua orang tentu tertawa mendengar itu, lain halnya dengan Kana yang tersipu ketika Mew menoel-noel jari-jemarinya di bawah.

"Mau ga?" katanya.

"Ishhh"

.

.

Acara masih belum selesai, masih banyak tamu yang sepertinya akan datang, meskipun tidak seheboh yang di bayangkan tapi kedua mempelai memang sudah seharusnya menunggu sampai acara selesai.

Mew memijit-mijit bagian tengkuk Kana, wajah itu terlihat lelah melayani setiap para tamu yang datang. Meskipun keduanya di perbolehkan duduk di kursi pelaminan, tapi tetap saja itu tak membuat rasa mereka hilang begitu saja.

"Makan dulu ya, biar aku suapin" tawar Mew.

Beberapa kali ia melihat Kana lagi lagi melenguh, seperti berpikir entah kapan acara ini selesai.

"Aku mau tidur" katanya. "Pegel"

"Acaranya masih belum sayang, kita ke belakang dulu mau? Aku temenin"

Tapi lagi lagi Kana menggeleng, rematannya di lengan Mew semakin menguat. Pusing rasanya berlama-lama di tempat ramai seperti ini.

.

.

Syvia memaksa Kana untuk makan karna beberapa waktu yang lalu Mew mengadu kalau wajah Kana tiba-tiba memucat. Pantas saja karena sejak pagi perut Kana tak terisi apapun selain air.

"Ngga mau bunda, Kana mual" katanya.

Tapi Mew membujuk dengan ikut membantu menggosok punggung Kana. Mew juga makan dan menyuapi Kana tapi Kana tetap tidak mau.

"Sayang makan dulu, abis ini kita joget bareng tuh sama temen-temen, emangnya ngga kangen?" tunjuk Mew pada teman-temannya yang asik joget di depan sana.

Melihat bagaimana serunya itu Kana iri, ia ingin juga. Lantas Kana pun memaksakan untuk menyantap makanan yang di sodorkan Syvia

Dan ternyata benar, tubuhnya sedikit bertenaga sekarang.

"Mew" panggilan seseorang menghentikan langkah kaki Kana yang hendak beranjak.

Tul

Pria itu yang selama ini ingin Kana lihat, berani-beraninya dia datang dan menyapa Mew bahkan disaat Kana tepat di sampingnya.

LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang