127. Benjol

334 30 0
                                    

Menantang maut Mew tidak perduli, ia mengendarai mobil jauh di atas kata normal. Baru saja pria itu mendapat kabar bahwa Kana terjatuh di lokasi syuting.

Dengan penuh kekhawatiran Mew cepat bergegas meninggalkan beberapa client penting yang kini merutuki sikap tidak sopannya itu.

Bagi Mew tidak ada yang lebih pentig dari Kana, hanya pria itu dan kedua anaknya yang patut di utamakan.

Mew tidak tanggung-tanggung berteriak mencari Kana saat tiba di tempat dimana Kana bekerja, Mew tidak perduli kepada setiap orang yang menatapnya.

Yang dia inginkan hanyalah calon istrinya baik-baik saja, baik itu dengan atau pun tanpa bersamanya.

"Kana kebelet pipis dia replek lari, ubinnya licin jadi kepeleset. Beruntung pantatnya ga sampe kena ubin. Cuma ya gitu, dia kejedot" Poy menjelaskan segelintir kejadian yang di alami Kana.

Wanita itu beberapa kali mencoba mengusap-ngusap benjolan yang terdapat di kening Kana menggunakan rambut panjangnya. Namun itu sama sekali tak membuat benjolan itu mengempis. Malah sekarang terlihat lebih membiru dari sebelumnya.

"Tolong ambilin kompresan" titah Mew yang langsung di angguki Poy.

Mew sebisa mungkin membuat Kana tenang dengan membantu memijat pelipisnya, itu pasti sangat pusing kepala terbentur dinding tembok.

Tertidur dan bersandar di dada Mew Kana terisak, ia sedikit menangis namun tak sampai meraung. Sakit sekali namun pijitan Mew sedikit bisa menetralisir rasa pusingnya

"Mana lagi yang sakit, kita ke dokter aja ya. Atau ga pulang, mau? Kita obatin di rumah"

Namun Kana hanya menggeleng, ia lebih memilih memeluk kekasihnya itu. Bersembunyi di dasar leher Mew yang wangi.

Tiba-tiba Poy datang dengan semangkuk air hangat dan juga handuk kecil. Wanita itu membantu mengompres dahi Kana sementara yang lainnya hanya bisa menyaksikan bagaimana keposesifan seorang Mew Suppasit terhadap artis mereka

"Perutnya ada yang sakit ga?"

Kana menggeleng lagi, ia melingkari leher Mew. Duduk di pangkuan pria itu. Moodnya tiba-tiba jadi jelek saat Mew banyak di lirik oleh beberapa teman satu artisnya.

"Mau pulang" bisik Kana.

Ia sedikit menekan kepala Mew untuk menempel dengan pipinya, seolah-olah Mew sedang menciumnya. Kana hanya ingin mereka tau kalau Mew hanya miliknya seorang

"Mau pulang? Yauda kita pulang ya, mau aku gendong?"

"Jalan aja"

"Kakinya ngga sakit emang?"

Kana menggeleng, kemudian dia di bantu Poy berdiri. Ketika mereka hendak berjalan seorang pria menghentikan langkah mereka.

"Sorry, tapi Gulf masih harus lanjut kerja"

Rahang Mew tiba-tiba mengeras, ia hendak menghampiri pria itu namun Poy menghentikannya.

"Pemotretannya emang ga bisa di lanjut besok om. Keadaannya lagi ga mendukung banget, kemungkinan proses pengambilan gambarnya akan di lakukan secepat mungkin setelah Gulf pulih"

"Sorry tapi itu ga bisa, ini udah ketentuan kita dari awal. Setelah itu kita masih harus melakukan pengambilan gambar oleh artis lain, peluncuran produknya pun akan di lakukan esok hari"

"Lo ngga liat huh keadaan Kana kaya gimana, Pacar gue jatoh dan keningnya lagi ga baik-baik aja. Lo ngga liat? Atau lo buta sih?"

Mew geram, dia tidak bisa diam saja melihat kelakuan paruh baya di depannya itu. Kananya sedang terluka dan sikap paruh baya itu sama sekali tidak mencerminkan kalau dia sudah dewasa

LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang