154. Melahirkan?

478 35 5
                                    

Di ruang tunggu bersama keluarga besarnya Mew tampak tak tenang, menunggu seseorang di dalam sejak dua jam yang lalu.

Raut wajah mereka benar-benar terlihat khawatir tat kala Kana masuk ke ruang operasi hingga sekarang bahkan belum keluar. Tidak henti-hentinya doa di panjatkan kepada pria cantik itu, mau bagaimana pun ini akan tiba juga pada akhirnya.

"Suami pasien, pasien memanggil"

Betapa dag dig dug dada Mew saat namanya di panggil, ada apa ini. Kenapa ini tiba-tiba, Kana baik-baik saja kan di dalam? Lalu bagaimana dengan bayi mereka?

Oek, oek, oek.

Lega hati Mew saat hazel gelapnya menatap pada sesosok suster yang tengah memandikan kedua anaknya.

Di ranjang Mew menatap Kana sendu, bagaimana Kana telah berjuang sembilan bulan lamanya dan pada akhirnya harus menahan rasa sakit juga saat melahirkan.

"Dad..." lirihnya memanggil, suaranya parau dan pelan. Tersemat senyuman tipis ketika Mew menghampiri.

"Anak kita dad hiks..." tak kuasa Kana menahan tangis mendengar suara tangisan bayi kembar mereka.

Di dalam pelukan Mew Kana menangis tersedu-sedu, betapa bahagianya ia telah berhasil melahirkan kedua anak-anak yang tampan dan sehat.

"Anak kita hiks..."

Tidak hanya Kana, Mew juga sampai di buat terharu saat ini. Mencium Kana tak henti-hentinya guna menyalurkan rasa bahagia dan bangga sekaligus.

Tak sia-sia hubungan mereka selama ini, pahit manis mereka lalui bersama. Hingga sampai saat ini buah hati yang mereka tunggu-tunggu akhirnya telah lahir kedunia.

.
.
.
.

"Huwaaaaa, bunda. Mama Kana sekarang punya bayi. Terus Kenneth sama siapa hiks"

Semuanya memandang pada anak kecil yang sekarang menginjak lima tahun itu. Kenneth, dia menangis tak henti-hentinya setelah mendapat kabar kalau dede bayi milik mamanya telah lahir.

"Sayang sini lihat dede bayi-nya tuh. Lucu kan?"

"Ga! Kenneth ngga mau liat bunda, kenapa dua sih? kalau dua Kenneth susah mukulnya bun. Nanti Kenneth di keroyok"

"Enak aja main pukul-pukul, jagoan daddy ini"

Matanya kembali berkaca-kaca lagi setelah mendengar bahwa Mew memiliki 'Jagoan baru' ketimbang dirinya.

"Huwwaaaa, bundaaa!"

"Aduh Mew kamu macem-macem aja si, seneng banget bikin anaknya nangis"

Bagaimana tidak menangis? Sejak lahir Kenneth sangat akrab dengan Mew, bahkan Mew mampu menggantikan sosok Byan di hidupnya.

Tapi sekarang, Mew harus punya bayi baru dan hal itu pasti akan menyita waktu luang kebersamaannya dengan Kenneth. Kenneth sedih akan hal itu, harus dengan siapa lagi dia berteman selain Mew dan mama Kananya.

"Bunda hiks.."

"Ya ampun kasian banget, sini sayang duduk sama mama. Jangan nangis ya"

Kana paham Mew sedang bercanda dan menggoda Kenneth. Tapi melihat bagaimana air mata itu terus keluar membuat hati kecilnya mencelos sakit, mau bagaimana pun Kana sudah menganggap Kenneth sebagai anaknya sendiri.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang