54. Ninaninu?

436 42 1
                                    

Di pantai semuanya berenang, bermain pasir kecuali Kana dan Mew. Keduanya masih berjibaku dengan egonya masing-masing, khususnya Kana setiap Mew mencoba mendekatinya sebaliknya Kana malah menjauh.

Hingga kini keduanya berakhir di bawah pohon rindang di tepi pantai. "Kenapasi diem terus? Masih marah ya?"

Mew bersandar di bahu Kana, melingkari pinggang pria itu dengan kedua tangannya. Seolah tidak rela jika prianya pergi 

Kana mencoba menjauh melepaskan, terlalu menyakitkan baginya, sudah Kana bilang ia tidak pernah di bentak siapapun. Hanya Mew, hanya pria itu yang berani memarahinya.

"Lepas. Jangan peluk. Gue gamau sama lo"

"Semarah itu ya kamu sama aku? Padahal aku udah minta maaf"

Kana memberontak, sekuat tenaga melepaskan pelukan Mew yang membuatnya sesak. "Lepas, lepasin gue. Gue gamau, lo bentak-bentak gua di depan banyak orang. Gue gamau, gue benci sama lu. Ihh lepaasin"

"Minta maaf, tadi aku kebawa emosi. Jangan marah lagi"

Kana memukul dan mendorong Mew mengerahkan segala tenaga agar pria itu pergi menjauh. "Gamau, i hate you. Gue bilangin bunda, lu jahat"

Mew menampar dirinya sendiri, rambutnya di jambak sangat kuat hingga berantakan. Memohon memberikan ekspresi yang bisa saja membuat hati Kana luluh "Udah aku tampar, aku pukul juga. Please don't be mad at me. Ga akan nyakitin kamu lagi, minta maaf ya"

"Ga gamau, ga mau maafin. Lu brengsek"

"Aku harus gimana si biar kamu mau maafin aku, udah di pukul udah di jambak masih aja marah. Minta maaf, jangan marah lagi"

Mew merengek, membawa dua tangan Kana untuk di genggam. Kepalanya mendusel pada ceruk leher Kana menggigitnya kecil.

"Sakit anjir" pekik Kana.

Mew tersenyum detik berikutnya kembali merengek "Mangkanya maafin, jangan marah terus. Nanti akunya di ambil Davikah"

Kana menampar Mew, mendorong pria itu hingga terjungkal di atas pasir.

"Yauda makanya maafin ya, janji ngga gitu lagi"

Mew mencoba menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking Kana meskipun sulit. Ia berjanji bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi lagi untuk yang kesekian kalinya. "I promise. I hope you can forgive me"

"I loveyou boyfie" berbisik di telinga Kana. Mengecup pipi gembulnya yang kini memerah seperti tomat.

Mew tersenyum dalam diam, prianya sedang menahan malu atas segala tingkahnya. Tubuhnya yang sejak tadi bergerak tidak bisa diam tiba-tiba beku seperti patung tat kala Mew menggodanya 

Membawa wajah Kana untuk berhadapan dengannya, mencium rakus bibirnya. Seolah sebagai tanda penebus atas pertengkaran mereka yang terjadi beberapa jam yang lalu 

"Mau lanjutin kegiatan tadi pagi ga?"

"Disini?"

"No"

Dalam satu kali tangkapan Mew membopong Kana ala koala, melanjutkan kisah romantis mereka yang sempat tertunda berjalan menyusuri pasir, lobby hingga masuk ke apartemen.

Melakukan kegiatan mereka yang menyenangkan hingga menjelang sore.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang