77. Pertemuan

331 40 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menunggu satu jam lamanya akhirnya pucuk di cinta ulam pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menunggu satu jam lamanya akhirnya pucuk di cinta ulam pun tiba.

Berjalan menghampiri Mew dan memintanya untuk masuk menyambut tamu.

Mew memandang pada sudut sofa biru yang kini tidak lagi kesepian, orang itu Mew mengenalinya.

Kana

Hampir saja Mew berteriak namun keadaan Kana memaksa Mew untuk tetap diam dengan perasaan yang di buat senormal mungkin.

Tubuhnya hampir terjungkal ke belakang ketika di tabrak dan di dekap, tubuh itu masih hangat, Mew masih merasakan kenyamanan disana

"Aku kangen"

Mew menatap datar pria yang kini memeluknya begitu erat, tampak sekali banyak perbedaan dari cara dia berpakaian, gaya rambut atau bahkan mungkin karakternya.

Mew jadi menerka-nerka

"Masih inget aku ga?"

Bagaimana cara Kana menatap sungguh sangat menggetarkan hati Mew, rasa itu telah lama tak kembali namun sekarang seolah Mew merasakannya hadir kembali.

Bibirnya baru saja terbuka hendak menjawab bagaimana merindunya Mew namun seolah-olah kenyataan menghentikannya.

"Jangan peluk-peluk daddy aku" kini Kenneth. Anak kecil berumur empat tahun menghentikan drama kecil yang sempat terjadi di antara Mew dengan Kana

Berlari dan mencoba mendorong pria yang berani-beraninya memeluk Mew. "Daddy punya Kenneth"

Kenneth menarik ujung baju Mew seolah mengisyaratkan bahwa ia meminta di gendong, bibirnya yang di poutkan kebawah semakin menambah tampang lucu anak kecil berdarah asli Swiss-Korea tersebut.

.

Di meja makan semuanya sedang mengadakan makan siang bersama, seperti biasa Kenneth selalu berada di pangkuan Mew dengan Kayara yang senantiasa telaten menyuapinya

Namun berbeda dengan Kana, alih-alih makanannya habis di makan justru yang ia lakukan hanyalan mengaduk-ngaduknya.

Pikirannya berkemelut tidak bisa di kontrol, bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.

Mulai dari kehadiran seorang anak kecil yang memanggil Mew dengan sebutan daddy juga seorang wanita yang begitu lengket kepada Mew

Apakah Mew telah menikah, apakah perempuan itu istri dari Mew. Jika iya mungkin anak kecil bernama Kenneth itu adalah buah hati mereka.

Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di kepala Kana, kehadirannya mungkin akan membuat hati Mew semakin hancur setelah apa yang ia lakukan beberapa tahun silam.

Datang kesana adalah sebuah kesalahan.

.

Di malam yang dingin, Kana melihat dari jendela bahwa Mew begitu menyayangi Kenneth. Terlihat dari cara Mew memanjakannya, membuat Kenneth tertawa hingga anak itu tertidur pun Mew rela mengendong hingga sampai di kamar.

Pemandangan itu seolah menggambarkan Kana pada lima tahun ke belakang. Yang mana saat itu Mew teramat sangat menyayanginya. Tidak perduli seberat apapun itu, Mew selalu berhasil membuat hati Kana hangat

Namun kenyataan berkata lain, semuanya telah berubah Mew mencintai orang lain dan tampak sekali Mew bahagia bersama wanita itu.

Sebisa mungkin Kana menahan kesedihannya, era ini bukan eranya lagi.

Mew telah milik orang lain.

Berjalan menghampiri Mew di taman, duduk di kursi yang sama.

Terlihat sekali Mew terkejut, namun sebisa mungkin pria itu mencoba untuk bersikap normal

"Belum tidur?"

"Belum ngantuk"

Kana mencoba untuk memulai pembicaraan, mencoba untuk menerima kenyataan bahwa Mew bukan untuknya lagi.

Tampak mengangguk tidak berani berbicara terlalu banyak, Kana sadar bahwa di antara mereka kini telah tertanam jarak yang tak mungkin di hancurkan begitu saja.

Menoleh kesamping silinder putih yang sedang Kana hisap membuat Mew sedikit batuk-batuk.

Ohok, ohok

Mew tidak berbiasa dengan asap rokok.

Kana terkejut melotot mematikan rokoknya yang masih panjang kemudian memberikan Mew segelas air yang kebetulan ia bawa.

"Kakak gapapa? Aku minta maaf"

Kepanikan menguasai Kana, ia lupa bahwa Mew alergi terhadap asap rokok.

Kana benar-benar melupakannya 

.

Keduanya masih diam di tempat yang sama, Mew yang terpokus dengan pemandangan indah di depan serta Kana yang begitu lekat menatap Mew

Kana baru menyadari bahwa Mew seindah itu

"Kamu pernah ngomong kalo kita putus kamu ngga akan pacaran lagi....."

Tersenyum getir menerima kenyataan yang memang begitu kejam.

Mew mendengar jelas apa yang di katakan Kana, ia menoleh pada titik dimana Kana kini tersenyum menggeleng.

".....tapi sekarang bahkan kamu udah nikah dan punya anak"

"Kamu ninggalin aku" desis Kana.

Beranjak dan bangkit kemudian pergi dari hadapan Mew begitu saja, Mew tidak merespon apa-apa.

Kerutan kening menjadi jawaban Mew. Seolah bertanya-tanya ada apa dengannya, kenapa dia sefrustasi itu?

Bukankah itu udah lama sekali, dan siapa pelaku disini

Mew hanya korban yang memilih pergi untuk menyudahi luka yang Kana buat.

Sepertinya Kana harus sadar akan hal itu 

LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang