50. Tikus nakal🐁

346 46 0
                                    

Orang yang terlebih dahulu bangun adalah Mew, kedua manik matanya mengerjap merasakan silau dari kilatan cahaya matahari yang mulai menyinari.

Menoleh kesamping, sang kekasih masih senantiasa damai menikmati mimpinya. Senyum itu, mata indah itu akan Mew rindukan jika suatu saat nanti mereka tidak bersama lagi.

Mew akan merindukan masa-masa indah seperti ini.

Larut dengan pikirannya, sampai tidak menyadari ternyata Kana beberapa menit yang lalu telah terjaga dan mendapati sang dominan yang sedang menatapnya penuh minat 

"Aku jelek ya kalo abis bangun tidur? Atau aku ada beleknya" panik dan ketar-ketir mengusap wajahnya. Mew tentu terkekeh mempunyai kekasih yang teramat narsis bahkan itu ketika bangun tidur.

Mew menarik pinggang Kana untuk semakin mendekat melabuhkan satu kecupan di dahinya.

"Kalo jelek aku ga bakal sebucin ini sama kamu"

Kana memerah, ia malu dan replek memukul Mew. "Gombal terus ih"

"Hahaha"

"Kasih aku kiss morning" pinta Mew

Dengan senang hati Kana menurutinya, entah sejak kapan mereka memulai. Kini keduanya saling menyecap ludah satu sama lain, bersilat merasakan bagaimana rasa alami dari saliva sendiri 

"Mmmph" ciuman keduanya brutal dan menggebu-gebu, sampai-sampai Kana memukul dada Mew karna kehabisan pasokan oksigen 

Mengerti prianya tengah kesulitan bernafas, ciuman Mew menyeluruh berpindah mulai dari telinga hingga leher. "Ahhh babyhh"

Kana meremas kuat rambut Mew yang lebat. Perasaan pagi ini sangatlah berbeda dari pagi-pagi yang lain seperti terdapat gelenyar-gelenyar nikmat disetiap sentuhan keduanya.

Kana mulai nakal, sebelah tangannya ia kerahkan untuk meraba punggung Mew yang polos tanpa kain, menjalar hingga ke bawah ke pantat Mew kemudian ke depan menangkup dan meremas kuat batang berdaging Mew yang hanya di baluti boxer.

Namun sebelum keduanya melangkah lebih jauh, terdapat bunyi telepon yang berasal dari atas nakas. Tentu hal itu menjadi boomerang di antara mereka, Kana mendengus kesal dan Mew yang mencoba untuk mengabaikannya dengan melanjutkan permainan pagi mereka

"Hmm, hallo bun. Kenapa?" nada bicaranya sedikit malas, kesal karna kegiatan paginya bersama Mew terganggu.

"Kak kamu udah bangun? Necca sama kamu ga? Dia ga ada di rumah dari kemarin?" di sebrang suara Syvia tampak khawatir.

Sementara Mew ia sedang berusaha menyingkirkan baju yang menempel tubuh Kana

"Necca ikut sama aku ke apartemen kak Mew dia nginep. Emangnya kemarin dia ga bilang?"

"Bangun dulu" pinta Mew berbicara pelan, Kana pun mengikuti arahannya.

Dan kini atasannya sudah raib di buang oleh Mew entah kemana.

Mew menyerbu puting Kana yang masih pink menggoda sambil Kana melenguh sambil ia berbicara. "Aku kan kemarin bilang jangan lupa izin dulu ke bunda. Ssh tapi kayanya dia ngeyel ga bilang"

Mew mengulik wajah Kana dari bawah, tampak menikmati sekali. Apalagi saat gigitan-gigitan kecil itu Mew labuhkan pada nipplenya.

"Shhh arrghh___

___kak kamu kenapa? Kamu lagi ngapain sih? Ko bunda denger suara grasak-grusuk gitu"

"Ngga bun itu barusan si Coco nggh"

Mew tersenyum dalam diam, ia semakin jahil memainkan naik turun puting Kana yang sudah mencuat ke atas memakai lidahnya.

"Coco siapa?"

"Mmhhp shh bun udah ya Kana ini kebelut boker. Udah di ujung pamit dulu, nanti di telpon lagi"

"Ih jorok kamu kak"

Kana mematikan panggilan secara sepihak, melempar ponselnya ke samping dan membawa kepala Mew.

Mencium bibirnya penuh nafsu meraba apa yang bisa ia raba tat kala lenguhan dan desahan yang meramaikan aktivitas pagi ini.

"Shh kak mmhps ak__

_Aaaaaaa"

Bruk, bruk bruk

"Kak buka pintunya kak ada tikus"

"Aaaaaa"

Bruk, bruk, bruk

Kana mengusap wajahnya frustasi, setelah Syvia menelpon kini Necca berteriak dan menggedor pintu mengganggu di tengah-tengah kegiatan intim mereka.

"APALAGI SIH" teriak Kana.

Wajahnya merah kesal, nafsunya sudah di ujung tanduk mereka hampir melakukannya namun terganggu karna bangsat sialan itu.

Mew tertawa terkekeh ia beranjak dari kasur mengambil atasan Kana yang ia lempar ke sembarang arah.

"Udah jangan kesel nanti malem lanjutin lagi" ujar Mew.

Kana paham mengangguk, meskipun wajahnya di tekuk menyiratkan kekesalan ia tetap berjalan membuka pintu.

Di lihatnya Necca bergetar ketakutan kemudian berhambur memeluknya. "Kak di toilet ada tikus"

Kana melenguh menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. Hanya seekor tikus saja adiknya sampai berteriak dan bergetar seperti ini.

"Disini ga ada tikus. Itu cuma perasaan kamu aja"

Jalan mendahului kakak beradik itu, memegang tungkai sapu sebagai tanda bahwa ia sudah waspada

"Ada kak ada, beneran. Tikusnya gede banget"

Setelah berpuluh-puluh menit waktu habis, akhirnya tikus yang menjadi salah satu biang kerok pagi itu tertangkap juga.

Benar seperti apa yang dikatakan Necca, tikus itu hitam dan besar

LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang