74. Pertengkaran

343 33 1
                                    

Saat tiba di rumah Kana dalam keadaan sempoyongan, rambutnya acak-acakan tidak teratur. Kemeja yang ia kenakan sudah tidak terkancing sama sekali, entah apa yang membuat Kana menjadi seperti ini.

"Masih inget jalan pulang?" Syvia menghampiri Kana dengan raut wajah yang sulit di jelaskan.

Kerutan di wajahnya semakin terlihat menandakan bahwa wanita itu sudah tidak muda lagi 

"Bunda kira kamu ga bakal pulang lagi" kini Syvia tampak memancarkan kemarahannya tat kala Kana melengos pergi tanpa satu patah kata pun yang keluar dari mulutnya 

"Minggu depan resepsi pernikahan bunda akan di laksanakan, kemungkinan besar bunda akan tinggal di Luzern sama Necca, masalah study__

_bunda mau ninggalin aku?" tampak Kana tidak terima, pembicaraan yang belum selesai pun Kana putuskan. Kana marah, posisi yang awalnya membelakangi Syvia kini berubah.

Turun dari tangga menghampiri Syvia yang masih berpangku tangan di bawah

"Bunda mau ninggalin aku dan pergi sama laki-laki itu?"

Syvia menatap Kana tampak ekspresi, mau bagaimana pun hatinya tidak sebaja itu melihat anak laki-laki satu-satunya berperilaku seenaknya, pergi dan pulang tanpa kata tanpa basa-basi

Syvia memang tidak pernah marah namun sikap Kana lah yang membuat Syvia menjadi pemarah seperti sekarang.

"Bunda tau ga laki-laki itu bajingan__

Plak

Belum usai pembicaraannya Kana sudah mendapat tamparan dari Syvia. Syvia ia sudah tidak tahan lagi. Amarahnya semakin di uji oleh Kana.

Korban tampak kaget memegang pipinya yang kini jelas memerah, begitu pun Necca. Anak perempuan yang baru saja pulang kuliah terkejut mendapati kakak dan ibunya tengah bertengkar.

"Bunda berani nampar aku?"

"Kamu pikir bunda ga berani?"

Kana sudah muak dengan semuanya, kehidupannya benar-benar berubah sekarang.

Tidak ada Syvia yang cantik penuh perhatian

Tidak ada kata sayang, atau anak bunda seperti waktu dulu.

Semuanya hanya penuh amarah

Memilih pergi dari hadapan ibunya, namun belum sempat beranjak Syvia kembali berucap. "Selangkah lagi kamu keluar dari rumah ini, jangan harap bunda maafin kamu"

Suasananya benar-benar mencekam

Necca yang menyaksikan itu hanya bisa menelah ludahnya kasar, bagaimana bisa ibu yang ia kenal ceria penuh tawa akan sangat menyeramkan ketika marah

Tidak pernah Necca mendapati Syvia seperti  ini.

Tidak ingin lagi berdebat, Kana lebih memilih naik ke lantai tiga. Cukup sudah baginya, menyesal tidak ada gunanya sekarang.

Apa yang harus di lakukan?

Syvia hanya satu-satunya yang Kana punya. Hanya Syvia tempatnya pulang

LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang