"Sebenarnya aku ini apa sih buat kamu, sudah seminggu aku disini mas dan selama itu juga kamu ga pulang. Kamu ga liat hah keadaan aku kaya gimana, keadaan Kenneth. Di saat aku kaya gini dia butuh kamu mas, dia butuh sosok ayah yang bisa nemenin dia, main sekolah segala macem. Tapi kamu, kamu sama sekali ga pernah nanya keadaan Kenneth kaya gimana. Seenggganya telepon aku, tanyain gimana keseharian Kenneth. Kamu ngerti ga sih?"
"Aku kerja kamu tau, jadi pilot ga mudah. Aku bolak balik sana sini siang malem buat siapa? Buat kita, buat Kenneth juga. Sementara kamu apa? Kamu bisanya cuma nyalahin aku, coba kamu ngaca. Kenneth juga butuh sosok ibu, seorang ibu yang seharusnya jadi temen main Kenneth, nemenin dia sekolah. Nemenin dia belajar. Bukan ibu yang cuma sibuk sama kerjaan, berapa kali aku bilang sama kamu, gapapa aku aja yang kerja kamu di rumah ngurusin Kenneth. Tapi kamu ga pernah sama sekali dengerin apa kata aku, jangan bisanya cuma nyalahin aku. Aku begini karna kamu, karena kamu ga bisa jadi istri sekaligus ibu yang baik buat aku sama Kenneth!"
Sudah lewat 15 menit pasangan suami istri itu beradu mulut, keduanya sama-sama keras kepala, di antara mereka tidak ada yang mau mengalah. Saling menyalahkan satu sama lain sampai tak sadar bahwa kesalahan terletak pada diri masing-masing
Sebuah telepon genggam pun tiba-tiba melayang tepat mengenai dada sang pria. Kayara tidak tahan, baginya kepulangan Byan hanyalah menambah rasa sakit. Apalagi setelah tau apa yang di lakukan pria itu selama ini di belakangnya.
"Jadi karena ini kamu selingkuh huh, karena ini kamu main di belakang aku?"
Byan menatap lekat-lekat apa yang tergambar di dalam ponsel, pria itu cukup tanggap menangkap benda pipih tersebut tanpa harus terjatuh. Sudut bibirnya terangkat dia tersenyum simpul. Lalu menatap Kayara sinis
"Ya dan kamu tau alasannya!"
Entah apa yang merasuki laki-laki berdarah asli barat itu, belakangan ini Byan terlihat berubah, dari cara menatap Kayara, memperlakukannya dan juga cara pria itu menyentuh Kayara.
Insting Kayara mengatakan kalau ada yang tidak beres dengan Byan. 2 minggu perempuan itu memerintahkan anak buah Kenzi untuk mengikuti suaminya.
Dan tepat seperti yang ia pikirkan, Byan sering pergi keluar bersama rekan satu kerjanya. Dia laki-laki, namun tatapan mata mereka seolah mengatakan lain. Ada cinta di balik semua itu
Kemarin tepatnya tiga hari sebelum kepulangan Byan, Kenzi menemukan Byan tengah asik bercumbu di bandara. Rupanya pria paruh baya itu juga menyimpan kecurigaan terhadap menantunya.
Kenzi pikir semuanya harus jelas, dia pergi dan mencari kebenarannya sendiri. Betapa terkejutnya laki-laki tua itu setelah tau apa yang di lakukan Byan di belakang Kayara.
Sulit memang jika di pikirkan oleh akal, tapi apa boleh buat, bukti sudah tertuang di depan mata. Hanya tinggal menunggu bagaimana Byan akan jujur nantinya.
Untuk keputusan akhirnya Kenzi serahkan kepada Kayara dan Byan, dia tidak bisa ikut campur dalam hal ini. Ini masalah mereka dan sebagai ayah yang baik Kenzi hanya dapat melarai keduanya, dia tidak bisa bertindak lebih jauh.
Sementara Kana baru saja pulang bekerja, ia di jemput Mew dan keduanya langsung bergegas menyambangi Kayara yang sudah seminggu berada di rumah sakit. Kana juga bilang ia merindukan Kenneth, ingin bertemu dengan anak laki-laki berponi itu.
Ketika sampai di depan pintu ruangan tempat dimana adiknya di rawat, baik Kana atau pun Mew keduanya sama-sama terkejut melihat Kayara dalam posisi berdiri menangis di depan Byan dan juga selang infus yang di biarkan bergelantungan.
Keduanya berlari menghampiri mereka, Kana membantu Kayara untuk kembali berbaring sementara Mew mencoba bertanya pada Byan sebenarnya apa yang terjadi.
Alih-alih menjawab justru Byan malah pergi begitu saja meninggalkan Kayara yang kini terisak menahan sesak dan Mew yang terpaku pada ponsel Kayara yang menampilkan sebuah picture antara Byan dan laki-laki simpanannya.
Diam-diam Kana juga melihat itu, Mew menatap Kana keduanya beradu iris kemudian saling memeluk satu sama lain.
Ini yang mereka takutkan, takut jika rasa cinta telah hilang dan beralih rasa itu terpatri pada orang lain. Perselingkuhan bukan tentang siapa yang salah melainkan salah siapa.
Salah siapa tidak ada keterbukaan dalam suatu hubungan, salah siapa waktu yang seharusnya di habiskan berdua malah habis karena suatu pekerjaan.
Di dalam sebuah rasa hanya waktu pemenangnya, bagaimana kita mengatur ulang waktu agar sempat saling menyapa dan bercerita. Bagaimana waktu berbicara bahwa saling bercengkrama itu sangat penting jauh di atas segalanya.
..
Duduk di sofa Mew dan Kana seolah tengah menyaksikan prahara rumah tangga. Keduanya jelas melihat bagaimana histerisnya Kayara di pelukan Kenzi.
Wanita itu menangis tiada henti saat tau kebenaran kalau suaminya akan menikahi seorang laki-laki, lebih parah lagi laki-laki itu sengaja datang menemui Kayara. Meminta pertanggung jawaban atas apa yang di lakukan Byan terhadapnya
"Aku minta maaf, ini keputusanku. Rasa nyaman tentang kita semuanya telah hilang Kay. Aku butuh seseorang yang bisa menjadi tempat untuk aku mencurahkan segala keluh kesahku, dan kamu bukan orangnya. Kamu jangan takut. Kenneth masih anak aku, kapan pun Kenneth minta bertemu aku akan selalu siap untuk datang" ucap Byan.
"Kamu jahat mas!"
Kenzi tidak henti-hentinya memeluk Kayara, membiarkan anak bungsunya menangis menumpahkan segala rasa sakitnya.
Jujur Kenzi merasa tidak terima dengan keputusan Byan yang memilih meninggalkan Kayara demi laki-lakinya. Ia pikir Byan benar-benar telah berubah, jauh berbeda dengan Byan yang ia kenal dulu.
Disaat seperti ini alih-alih Byan menjadi obat untuk Kayara justru laki-laki itu malah menorehkan luka yang justru membuat Kayara semakin terpuruk
"Aku pamit sekali lagi aku minta maaf"
"Tunggu..."
Semua atensi berubah, Kenzi yang sejak tadi hanya diam kini angkat bicara juga.
"Pergilah dari negara ini dan jangan pernah kamu temui anak dan cucu saya lagi, kamu yang memilih ini. Seharusnya kamu tau dari awal bahwa kelakuan kamu itu akan merugikan kamu sendiri, saya tidak akan pernah tinggal diam ketika seseorang berani menginjak-injak harga diri keluarga saya, dan satu lagi jangan harap kamu bisa mendapat sepeser pun dari apa yang saya punya"
"Tapi Kenneth masih anak aku.."
"Tidak setelah dia tau kelakuan kamu Byan. Entah sekarang atau pun nanti Kenneth akan tau kalau kamu bukanlah orang yang setia. Kamu yang memilih pergi bersama orang lain dan melukai ibunya. Kenneth akan membenci kamu!" hentak Kenzi tajam hal itu tentu membuat Byan bungkam.
Tidak ada yang harus di pertahankan lagi sekarang, Kenzi sudah tidak tahan. Melihat Kayara menangis tanpa henti tak merubah pemikiran Byan, terpaksa Kenzi harus turun tangan demi anaknya.
Byan dan juga calon suaminya tidak bisa berkutik, ancaman Kenzi tidaklah main-main. Kenzi bukanlah orang sembarangan tapi Byan sudah berani memainkan amarah paruh baya tersebut.
Tidak ingin membuat Kenzi marah lagi Byan segera angkat kaki dari sana dan juga laki-lakinya yang terlihat muram setelah mendengar penuturan Kenzi.
Kini Mew dan Kana yang sejak tadi diam tanpa suara menghampiri keduanya, ikut bersedih setelah tau bahwa semuanya harus berakhir seperti ini.
Kana coba memeluk Kayara menjadi obat penenang baginya, sementara itu Mew berusaha memberi isyarat bahwa Kenzi harus tenang.
Keduanya tentu tak bisa melakukan lebih jauh, mereka hanya perlu menerima keputusan yang telah di buat oleh kedua belah pihak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]
FanfictionIni hanya tentang keseharian Kana, si anak random yang tiba-tiba di maki-maki oleh seseorang melalui sebuah grup chat Namanya Mew, seorang bussiness man yang terkenal angkuh di Swiss sana. Entah bagaimana jadinya Kana sangat membenci pria itu Tapi...