LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]

46. Apartemen🏢

Di dalam mobil bermanja bergelayut di lengan Mew. Terkadang menyimpan kepala di bahu Mew terkadang mengecupnya mesra.

Kedua manik mata indahnya mengerjap beberapa kali tanda bosan melihat pemandangan yang itu itu saja.

Sang dominan hanya merespon dengan kekehan, kekasihnya adalah tipe orang yang moodyan. Tapi mau bagaimana lagi, itu pilihannya untuk ikut pulang ke apartemen bersama Mew.

"Ngantuk ya?" berhenti sejenak karna kemacetan. Membawa wajah Kana untuk mendekat, di ciumnya bibir penuh milik Kana.

Tapi sayang hal itu tidak membuat Kana kembali bersemangat, yang ada ia tampak terperogoh pada ceruk leher Mew.

"Masih lama ya? Aku cape banget mau selonjoran"

Mew kembali ke posisi awal memainkan persneling mobil kemudian melaju "Yauda turunin itu kursinya tiduran aja disini. Ga lama kok 30 menit lagi paling"

"30 menit?" pekik Kana. Wajahnya di usap frustasi. "Astaga mau sampe sana jam berapa ini udah jam 10 loh babe"

"Ya berarti kita sampe jam setengah sebelasan"

Diam dan terpaku dengan lampu jalan, Kana enggan menjawab lagi. Bingung dengan respon Mew yang terbilang cukup santai menghadapi semuanya.

Sampai saat ini Kana masih tidak mengenal wujud asli seorang Mew Suppasit, terkadang dingin, sombong dan angkuh terkadang hangat dan kaku. Entah mana kepribadian asli pria bermarga Jongcheveevat itu.

_A few minutes later

Mew pusing Kana tidak bisa diam setelah sampai di apartemennya. Kakinya selalu berpijak pada tempat yang menurutnya unik.

Belum lagi pijakan Kana bukan hanya sekedar berjalan tetapi pria itu melompat lompat kecil sembari memangku Coco kucing kecil yang berada di rumah Mew.

"Astaga na bisa diem ga sih"

Kana berlari ke hadapan Mew mendekatinya sambil meloncat riang. "Ko na sih, panggil sayang ih"

"Yauda makangnya diem jangan loncat-loncat. Itu Coconya simpen dulu sini makan"

Mew banyak menyiapkan berbagai macam makanan di atas meja makan, saat di jalan Kana merengek lapar tapi alih-alih menyantap pembeliannya setelah sampai justru Kana malah asik bermain bersama Coco.

Mew mendecakan bibirnya, apa yang ia katakan sama sekali tidak Kana dengarkan. Seperti biasa anak itu selalu nakal dan bandel.

"Aku bilang simpen dulu Coconya sini makan  katanya tadi laper"

"Nanti bentar lagi aku mau main dulu"

Mew menggelengkan kepalanya tidak habis pikir, ia terlalu lelah. Tanpa tindakan, Kana pasti tidak akan pernah mendengarkannya 

Beranjak menghampiri Kana, mengambil Coco dan membiarkannya berkeliaran di atas lantai. "Ko di lepas sih" protes Kana.

Mew sama sekali tidak menggubrisnya, ia membawa Kana untuk berjalan ke arah wastafel membantunya mencuci tangan meskipun Kana masih menoleh kesana kesini mencari keberadaan Coco.

"Coconya ko ga ada, kemana dia?"

Diam tanpa jawaban, fokus mencuci tangan Kana. "Abis ini main lagi ya sama Coco"

"Makan dulu, abis itu tidur"

"Mau main"

"Iya makan dulu"

Atas segala bujukan dan rayuan pada akhirnya mereka melangsungkan makan malam bersama, tentunya dengan Kana yang merengek ingin segera bermain bersama mainan barunya yaitu Coco, kucing kecil milik Mew.