151. Salah paham lagi

376 28 1
                                    

Kana menangis di pelukan Syvia, terisak dan tersendat dadanya naik turun mungkin saking sesaknya dada itu ketika di paksakan untuk tetap bernafas.

"hiks.. bundaa kak Mew jahat, dia ngga sa-sayang sama kakak hiks, huwaaaaa!"

"aduh si Mew kenapa lagi sih ini, bikin huru-hara aja. De telepon kak Mew cepet"

Tuuutt tuuuut

"halo bun.."

"halo Mew, kamu ngapain anak bunda. Dia nangis minta pulang, katanya kamu selingkuh. Ini anaknya nangis kejer gini aduhh, kamu pulang deh cepet"

"tapi bun..."

"ngga ada tapi-tapian Suppasit, cepet pulang sekarang!"

Panggilan di matikan oleh sang penerima ketika suara Kenzi menguar, di pelukan Syvia Kana tidak berhenti menangis.

Banyak yang menyaksikan kejadian dimana saat Kana menangis dan berteriak memaki-memaki Mew. Padahal semua orang sedang sibuk mengurus acara pernikahannya bersama Mew yang seminggu lagi akan di laksanakan, tapi Mew malah pergi izin keluar kota dan entah apa yang dia lakukan sampai Kana menangis seheboh ini.

"bundaaa hiks, kakak mau pulang"

Semuanya tidak bisa berbuat lebih selain hanya menyaksikan dan menenangkan Kana. Kenzi juga sempat geleng-geleng kepala, apa sih yang Mew pikirkan. Apa sebegitu pentingnya bekerja bahkan disaat keadaan genting seperti ini.

3 jam berlalu yang di tunggu-tunggu pun akhirnya datang juga, Mew berlari menghampiri Kana duduk dan bertekuk lutut di bawahnya.

"sayang..." katanya

Namun sebelum ia berbicara Kenzi sudah terlebih dulu menghukumnya dengan cara menjewer telinga Mew sampai sang empu di buat memekik kesakitan.

"aww, sakit yah!"

"bahkan Kana lebih sakit dari ini Mew, kamu ngapain anak ayah. Dia nangis karena kamu"

"cuma salah paham doang!"

"doang-doang, otak kamu di pake ngga sih. Seminggu lagi kamu tuh mau nikah, tapi kamu malah izin keluar kota terus apaan coba hah, apa yang udah kamu lakuin disana sampai Kana nangis gini"

"ngerayain ultahnya kak Tul yah, padahal Kana bilang kak Mew kesana buat kerja. Tapi malah asik-asiknya main sama kak Tul" sahut Kayara.

"awww, sakiiiit. Aduh, telinga aku lepas kalo ayah tarik terus" pekik Mew saat lagi dan lagi Kenzi menjewer telinganya.

"naik sana kamu ke kamar, mandi. Jangan sentuh-sentuh anak ayah lagi"

"Mew kan anak ayah"

"bukan, kamu anak pungut. Cepetan sana masuk, awas aja kalo di ulangi lagi ga usah nikah sekalian kamu, biar ayah aja yang nikahin Kana"

"ih enak aja!"

"CEPETAN SUPPASIT!"

"sayang aku ke kamar dulu ya, kamu istirahat aja ya sama bunda nanti aku samperin lagi"

Sebelum pergi Mew menyempatkan waktu untuk mencium kepala Kana dan mengusap perutnya, bisa bahaya kalo Mew terusan-terusan berada disana. Bisa-bisa telinganya copot karna Kenzi, sekarang saja sudah memerah dan panas.

.

.

"apa sih salah aku bun, padahal aku ngga pernah sekalipun punya niat buat selingkuh dari kak Mew. Apa dulu aku sebrengsek itu ya sampe kak Mew mau balas perbuatan aku dengan cara yang sama"

"sayang dengerin bunda..."

Kana menggeleng menatap kosong keluar jendela.

"apa aku kurang sabar, atau aku terlalu bergantung sama kak Mew. Aku minta maaf kalo aku selalu maksa kak Mew buat tinggal disisi aku, aku minta maaf bun"

LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang