119. 'Mau sepong doang'

440 27 3
                                    

Suasananya sudah cukup tenang, Kayara juga mulai terlelap tidur. Sedangkan Mew dan Kana masih setia menunggunya.

"Kalian akan menginap?"

Suara Kenzi sedikit menghancukan kecanggungan di antara mereka, paruh baya itu berjalan ke arah balkon menatap jauh keluar sana.

Mew dan Kana saling melirik, rematan tangan keduanya tak pernah lepas dan Mew mulai bersuara

"Besok Mew masih harus kerja, kemungkinan kita akan pulang. Ayah disini aja temenin Kay, biar Kenneth sama Kana"

Kenzi mengangguk, dia berjalan ke arah keduanya duduk di sofa single di depan mereka. Kebetulan kamar Kayara Vip jadi fasilitasnya sudah cukup lengkap.

"Bagaimana keadaan cucuku?" tanyanya.

Sepersekian detik ruangan kembali hening, Mew dan Kana terpaku atas pertanyaan Kenzi. Entah sejak kapan paruh baya itu mengetahuinya.

"B-baik om" jawab Kana gugup.

Kenzi tersenyum suasana hatinya mulai berubah. Bahkan segelas teh yang tersedia di atas meja di teguknya oleh pria itu.

Sedangkan Mew dan Kana masih bertanya-tanya tau dari mana pria tua itu.

"Tidak perlu menyembunyikannya, tempo hari Kenneth menangis minta bertemu kamu. Dia bilang dia ingin bertemu dede bayi, awalnya ayah pikir dia main-main tapi sejak ayah memperhatikan gerak-gerik kalian ternyata benar. Kana sedang mengandung" tukas Kenzi.

Kenzi memperhatikan sejak ia berbicara wajah Mew menyiratkan ketakutan, Kenzi tau pemikiran anak sulungnya.

"Kapan kau akan menikahi Kana Mew, ayah sudah berbicara dengan Syvia. Jangan membuat ayah malu, dan jadilah laki-laki yang bertanggung jawab"

Sontak Mew dan Kana pun tersentak, bahkan Kenzi sudah memberi tau Syvia tentang hal ini. Argh, sesuatu yang harusnya menjadi kejutan kini terbongkar. Semuanya karena Kenzi.

Sebisa mungkin Kenzi menahan tawanya saat mereka menatapnya tak suka, ia berhasil menjahili keduanya.

"Ayah pamit pulang dulu, kalian disini tolong jagain Kay. Jangan mengambil kesempatan saat ayah tak ada" ucap Kenzi di akhiri bisikan di telinga Mew kemudian berlari ngacir keluar

Kana setengah mati menahan malu, bisa-bisanya di saat seperti ini Kenzi menggoda mereka berdua.

Mew yang paham dengan keadaan Kana tersenyum diam-diam. Ia membawa kepala Kana mendongak untuk menatapnya

"Kenapa nunduk cantik? Malu hum?" bisiknya lembut.

Kana menatap Mew mengerjap, ia tersenyum mengangguk.

"Om ga marah?" tanyanya lucu yang membuat Mew terkekeh.

"Mana bisa ayah marah sama menantunya yang lucu ini, apalagi ayah tau disini ada twins" balasnya seraya mengelus perut Kana.

Kana terkikik, ia memeluk Mew menyimpan kepalanya di bahu kekasihnya. Mew juga tidak mau kalah ia semakin membawa Kana kepelukannya mengikis jarak di antara mereka.

"Secepatnya aku akan nikahin kamu"

Perlahan pelukan mereka melonggar Kana menatap Mew tak percaya. Ia terkejut karena hal itu

"Kok ekspresinya gitu, kamu ngga mau?"

"Mauuu" balas Kana seduktif kemudian.

Mew terkekeh menarik tengkuk Kana, membiarkan kening mereka saling bersentuhan. Tak henti-hentinya pria itu tersenyum lebar melihat ekspresi kekasihnya yang sungguh menggemaskan.

LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang