157. Jealousy.

353 31 0
                                    

Sedari tadi Mew di sibukkan dengan tangisan dua bayi yang memenuhi satu rumahnya. Terlalu berisik telinganya mendengar tangisan itu yang tak kunjung berhenti.

"Sayaaang help! Tolong aku!"

Kana yang sedang memasak itu berkacak pinggang melihat bentukan suaminya yang bisa di katakan tidak jelas. Bahkan dasi yang sudah terpasang di lehernya itu terlihat tidak rapi dan acak-acakan.

"Santai daddy, Nut cuma perlu ganti pempers aja. Kok kamu gawat banget sih, di bawa santai okey?"

Mew menghela napas panjang-panjang lalu di hembuskannya dengan cepat. Kana mematikan kompor dan cepat-cepat menyajikan makanannya.

"Terus itu adeknya itu kenapa sayang, dia ngga ee juga kan?"

Pria bertubuh tegap itu memperhatikan Istrinya seraya berfikir keras. Apakah Kana bisa terlihat santai? Tidak, laki-laki cantik itu selalu di sibukkan dengan pekerjaan rumah yang lebih banyak namun Kana tetap mampu melakukan semuanya.

"Kamu sarapan dulu. Aku mau ngurus anak-anak ini Jimmy rewel kayanya mau nenen"

"Aku juga mau yang" Mew melenguh berjalan pelan menuju meja makan dengan wajah di tekuk.

"Kamu apa? Mau di pukul"

"Urusin aku!"

Kana hanya bisa terkekeh menahan tawanya melihat kecemburuan suaminya tersebut. Belakangan ini si kembar sedang rewel-rewelnya dan itu membuat laki-laki berparas tampan sekaligus cantik itu tak bisa sedikit pun jauh-jauh dari mereka.

Adapun Mew yang tiba-tiba menjadi lebih manja dari biasanya, mungkin karena sekarang Kana lebih banyak menghabiskan waktu bersama Nut dan Jimmy sehingga membuat Mew iri akan kebersamaan mereka.

Mew ingin di sayang-sayang juga, tapi Mew juga sadar posisinya saat ini adalah sebagai kepala keluarga yang mana harus memaklumi kesibukkan itu.

"Udah jangan mikirin yang engga-engga, aku kan kaya gini demi keluarga kecil kita. Jangan marah ya"

Senyuman akhirnya terbit tat kala Kana tiba-tiba berucap, merapihkan dasi yang terpasang di lehernya dan mencium mesra keningnya

"Nanti siang aku sama anak-anak ke kantor, mau reques makanan apa?"

"Apa ya, tapi nanti kamu sibuk ngga?"

Kana terlihat berpikir dan melirik pada anak-anaknya yang sekarang anteng dengan mainan mereka.

Bahunya bergidik "Gatau, tapi kaya-nya engga deh. Soalnya ga ada tanda-tanda benih kamu akan rewel"

"Enak aja benih-benih, di kira mereka taneman!"

"Haha becanda sayang"

"Haha becanda sayang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang