Pukul 9 pagi Mew dan Kana sampai di tempat casting, Mew mencium dahi Kana. Ia hendak berpamitan namun Kana mencegahnya, Kana masih ingin di temani Mew bahkan hingga saat acara selesai.
"No gamau, jangan pulang dulu. Mau di temenin" tampak sekali pria itu amat tidak bisa jauh dari Mew, bahkan di depan banyak orang Kana masih nyaman bergelayut di pangkuan Mew.
"Gimana mau mandiri kalo gini doang kamu nangis. Liat tuh Saint ngetawain" ujar Mew.
Kana melihat ke arah yang di tunjukan Mew dan benar Saint dengan jahilnya tertawa terbahak melihat tingkahnya yang amat seperti anak kecil.
"Tapi aku mau di temenin"
"Katanya udah gede"
Mew menghapus air mata Kana ia mengecup dahi leganya, kemudian tersenyum tipis. "Aku kerja ya, kalo pulang cepet nanti kabarin. Aku mampir dulu ke rumah. Hp jangan mati, kabarin aku kalo butuh apa-apa"
Air mata yang beberapa detik surut kini keluar lagi bahkan lebih deras. "A-aku gamau, mau pulang aja hiks. Jangan di tinggalin"
"Uda uda gapapa nanti juga terbiasa kok. Lagian masih ada Saint disini liat tuh"
Saint mendekati dua orang itu, membawa Kana kepelukannya. "Udah Mew lu pergi aja sana drama bangetsi, ntar malem juga ketemu"
Mew mengangguk menepuk lengan Saint kemudian berpamitan "Tolong jagain dia buat gue ya"
"Aku pulang" bisik Mew lagi dan lagi ia tidak segan memberikan kecupan di kepala Kana.
Langkah perlangkah Mew menjauh tangisan Kana juga semakin meledak. Bahkan orang-orang disana seperti bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi?
Tampak tak rela Mew selalu menoleh ke belakang, waktu yang sering kali terbayang di benak Mew akhirnya terjadi.
Amat sangat menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]
FanfictionIni hanya tentang keseharian Kana, si anak random yang tiba-tiba di maki-maki oleh seseorang melalui sebuah grup chat Namanya Mew, seorang bussiness man yang terkenal angkuh di Swiss sana. Entah bagaimana jadinya Kana sangat membenci pria itu Tapi...