134. Mew ngga pulang

286 32 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayara merasa heran kepada kakak iparnya yang sejak tadi tak henti-hentinya mengecek ponsel, entah apa yang sedang mengganggu pikirannya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kayara merasa heran kepada kakak iparnya yang sejak tadi tak henti-hentinya mengecek ponsel, entah apa yang sedang mengganggu pikirannya saat ini.

"Padahal kemarin masih baik-baik aja deh, aku juga ngga pernah macem-macem" oceh Kana sendiri memandangi ponselnya dan menggerutu sebal.

Kayara tidak tahan lagi dengan itu, ia pun berniat menghampiri Kana dan menanyakan tentang apa yang terjadi.

"Kakak kamu malem ini aneh, masa dia ga pulang. Dimana ada ceo jam segini masih kerja, udah jam berapa ini"

Kana menatap ponselnya, "01.21 loh" lanjutnya memperlihatkan layar ponselnya yang menyala tepat di depan wajah Kayara 

"Mungkin kakak lagi sibuk banget"

"Ngga mungkin lah, mana ada orang jam segini masih kerja. Apalagi kakak kamu itu bos. Ngga habis pikir banget"

"Udah coba di telpon?"

Kana menggeleng, senyum getir tercipta pada bibirnya. "Ga di angkat"

Kayara paham kekhawatiran kakak iparnya, ia pun bisa merasakan bagaimana menunggu seseorang selama itu, terlebih itu orang yang kita cintai.

Tangannya terulur mengusap paha Kana yang terbaluti piyama. Menepuknya lembut.

"Sabar" hanya itu yang bisa Kayara katakan.

Mau bagaimana pun menjadi atasan bukanlah hal yang mudah, tidak seperti hanya datang ke kantor, duduk, memerintah lalu pulang.

Ada tanggung jawab besar yang terselip disana.

Kana masih tidak bisa berpikir jernih, ia lagi dan lagi mencoba menghubungi Mew tapi kali ini ponselnya malah tidak aktif sama sekali.

"Ih kemana sih, ngeselin banget. Gatau apa aku nungguin" rutuknya berwajah marah.

Tak lama suara ketukan terdengar dari luar, wajah Kana memancarkan binar bahagia mendengarnya, sejenak Kana sempat melemparkan tatapan pada Kayara yang mengangguk seolah berkata, mungkin itu Mew

Dengan senyuman yang terukir tak lepas dari wajahnya Kana berjalan membuka pintu kemudian tersenyum.

"Hai say..."

Wajahnya kembali murung ketika yang ia temui bukanlah Mew melainkan Poy.

"Hai boy, kenapa jam segini masih bangun?" ujarnya menggusak rambut Kana kemudian menariknya untuk berjalan.

Mereka berjalan pelan menghampiri Kayara,  Kayara menyapa Poy dengan senyuman.

"Kenapa belum tidur? Mew mana?"

"Ngga pulang, katanya banyak kerjaan"

Kepala Poy bergulir ke arah Kana yang sejak tadi hanya diam, mukanya yang di tekuk membuat kening Poy mengeryit. Ada apa sebenarnya, tidak biasanya Kana seperti.

"Ada apa?" ujarnya.

Berjongkok di depan Kana, Poy memperhatikan pria itu. "Mau cerita?"

Bukan sehari dua hari Poy hidup bersama Kana, tentu wanita dengan warna favorite hitam itu tau perubahan sikap Kana, ini pasti karna Mew.

"Naik ke kamar, tidur. Gua akan samperin Mew"

Kana terperanjat menarik kedua tangan Poy.

"No! Kak Mew nanti marah"

"Gua yang harusnya marah, suami mana yang tega ninggalin istrinya dalam keadaan hamil kek gini. Apalagi ini tengah malem"

"No it's oke. Gua tidur sekarang. Janji"

Pada akhirnya Kana bisa mencegah kemarahan Poy juga, Kana tak pernah rela kalau sampai Mew terkena hantaman tangan wanita cantik itu.

Kana berjalan gontay menyusuri tangga, sedikit terisak. Air matanya jatuh, entahlah kenapa sekarang moodnya lebih sensitif. Padahal Mew hanya bekerja, Mew tidak mungkin kan bermain-main di belakangnya.

Kana sangat takut jika itu sampai terjadi.

LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang