Kening Kana berkali-kali mengerut saat google maps yang ia baca sama sekali tak bisa di pahami. Itu pun Mew yang sudah lelah menghadapi sikap keras kekasihnya.
Laki-laki cantik itu merekomendasikan sebuah restaurant terkenal yang sempat di beritahukan Poy padanya tempo hari, dan Kana tertarik untuk pergi kesana.
"Sayang abis ini ke kanan" cicit Kana tak ragu sama sekali, seolah-olah apa yang ia lihat adalah benar.
Padahal beberapa kali Mew mengintip Kana salah membaca maps, dan yang ia lakukan hanyalah menggeleng karena baginya karena terlalu menggemaskan untuk di omeli sekarang.
"Beneran ke kanan?"
"Ih ga percayaan banget, yaudah tuh liat aja sendiri"
"Ini ke kiri sayang" ujar Mew selepas memeriksa kembali, ternyata benar lagi dan lagi apa yang Gulf lihat salah
"Beneran ke kiri? Ih demi apapun ini tadi bentuknya ga kek gini. Ngebug deh kayanya, aplikasinya yang salah"
Bibirnya tersenyum menyungging, mencoba mengerti bahwa Kana selucu itu.
"Lagian tumben banget sih mau yang jauh-jauh, biasanya ke restaurant deket rumah aja kamu mau"
"Ish ini beda tau, restaurant ini tuh deket pantai sayang. Pokoknya kamu bakalan suka deh aku jamin seribu persen"
"Ya tetep aja sayang jauh"
Pluk
Kana memukul kepala Mew, ia sebal sebab Mew tak henti-hentinya mengeluh. Padahal Kana ingin menghabiskan waktu bersama calon suaminya itu setelah lelahnya bekerja. Apalagi Kenneth, Kana merindukan anak kecil yang akhir-akhir ini tampak lebih akrab dengan Poy ketimbang dirinya.
"Daddy sama mama berantem terus, Kenneth jadi pusing" berada di pangkuan Kana anak itu mengoceh.
Kenneth sempat tertidur beberapa saat yang lalu, namun kembali terjaga saat Kana dan Mew tidak henti-hentinya bertengkar. Lebih tepatnya Mew yang amat senang menggoda kekasihnya, baginya Kana berkali-kali lipat menggemaskan di saat hamil seperti ini.
"Mama tadi pas sekolah Kenneth berantem sama mamanya Ashley tau"
"Hum? Ko bisa?"
"Tadi kan pelajaran menggambar, terus Ashley ngga punya pensil warna. Dia mau pinjem punya Kenneth tapi sama Kenneth ga boleh"
"Kok ngga boleh sayang? Harusnya kamu kasih pinjem dong"
"Ih mama dengerin Kenneth dulu"
"Hmm iya terus gimana? Ashley-nya nangis?"
Kenneth mengangguk, kepalanya bersandar di dada Kana. Jari-jari mungilnya memainkan resleting jaket Kana ke atas dan ke bawah membuat sunggingan bibir tercipta dari Mew.
Menyaksikan dua bayi tampannya itu asik berbincang Mew jadi membayangkan, mungkin inilah pemandangan setiap hari yang akan ia lihat saat anak-anaknya lahir nanti.
"Terus Ashley-nya nangis, dia ngadu ke mamanya. Mamanya marahin Kenneth"
"Gimana, dia marahin Kennethnya gimana?"
"Anjing ya kamu gangguin anak saya, gitu"
"Oh dia bilang gitu? Terus kamu jawab apa?"
"Kamu ya yang anjing" Kana terbelalak dan Mew hanya cekikikan mendengar responnya
"Kenneth jawab gitu?"
"Iya"
"Pinter anak daddy" sahut Mew
Plak
"Hus kok pinter" protes Kana memukul lengan Mew yang mengusap punggung anaknya.
Bukannya menegur justru laki-laki yang tidak muda lagi itu malah memuji sang anak hingga hal itu mengundang kemarahan Kana.
![](https://img.wattpad.com/cover/303686948-288-k448538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]
FanfictionIni hanya tentang keseharian Kana, si anak random yang tiba-tiba di maki-maki oleh seseorang melalui sebuah grup chat Namanya Mew, seorang bussiness man yang terkenal angkuh di Swiss sana. Entah bagaimana jadinya Kana sangat membenci pria itu Tapi...