"Usianya masih 5 minggu janinnya juga cukup sehat, hanya kurangin makan makanan pedas. Jangan terlalu kecapean, banyakin istirahat. Kondisi ibunya sangat berpengaruh terhadap janinnya, jangan melakukan hal yang berat-berat dulu. Apapun yang anda rasakan sebaiknya di keluarkan, jangan di jadikan beban. Jangan sampai stres"
Dokter itu menjelaskan kondisi jabang bayi yang Kana kandung, setelah di usg ternyata mereka kembar betapa menggilanya Kana mendengar pernyataan sang dokter, malah Mew sampai menitikan air mata.
"Untuk tahap selanjutnya, sebaiknya anda berkonsultasi pada dokter kandungan. Saya bukan dokter kandungan, saya hanya tau beberapa tentang macam-macam kehamilan"
"Baik terima kasih dokter"
Dokter itu pun mengangguk tersenyum, setelah pasangan itu di mintai untuk menyelesaikan masalah administari keduanya keluar dari ruangan itu. Membawa secarik kertas bukti hasil usg mereka.
"Kita beli makanan dulu ya, kamu dari siang belum makan. Sekalian beliin buat Kenneth"
Kana hanya mengangguk mengikuti.
Di dalam mobil Kana asik berkutat dengan ponselnya, sementara Mew sibuk bergelut dengan kemacetan yang terjadi."Lagi ngapain?" tanya Mew mengingat Kana hanya mendiamkannya sejak tadi. Asik senyum-senyum sendiri melihat ponselnya
Eksitensi Kana berubah, senyumnya juga perlahan memudar. Kana menatap Mew, dia ingin mengatakan sesuatu namun ragu-ragu, takut nanti Mew marah
"Poy tau aku hamil" Kana mulai memberanikan diri untuk bilang
"Kamu yang cerita?"
"Hmm" balas Kana mengangguk. Kemudian tertunduk meremat ujung hoodienya takut.
"Heh kok nunduk, gapapa aku ga marah" ucap Mew teramat lembut
Binar di wajah Kana kembali terlihat, ia memeluk Mew. Menyimpan kepalanya di bahu Mew yang kokoh. "Aku kira kamu marah"
"Kenapa harus marah? Sekali pun kamu bilang ke bunda aku gapapa kok"
Kana kembali muram, ia menyimpan ponselnya di dashboard. Membawa wajahnya untuk bersembunyi di ceruk leher Mew.
"Untuk itu nanti ya, kalau bunda tau dia pasti minta aku buat berhenti kerja. Kamu tau ini ga mudah, dan aku ga bisa gitu aja ninggalin semuanya"
Diluar masih macet juga situasinya yang hujan menambah dingin di awal malam hari ini. Di bawah tangan mereka saling meremat, tentunya Kana yang meminta Mew untuk tidak melepaskannya.
"Kalo aku yang minta kamu buat berhenti kerja, kamu mau dengerin?"
Perlahan rematan tangan mereka melonggar, Kana menatap Mew tidak percaya.
"Mew?"
"Aku nanya"
"Kamu tau aku kerja buat siapa, aku ga bisa ninggalin kerjaan aku gitu aja. Aku ga bisa bersikap seakan-akan aku lupa sama kewajiban aku, aku ga bisa...."
"Jauh dari mantan kamu?" jawab Mew seduktif kemudian.
"Maksud kamu?"
"Alasan kamu ga bisa berhenti kerja karna kamu ga bisa jauh dari mantan kamu? Itu kan yang kamu takutkan"
"Kamu ga percaya sama aku?" Kana menatap Mew tidak percaya. Air matanya sudah menggenang siap di tumpahkan. Kana Kecewa pada Mew.
"Bukan aku ga percaya, aku cuma pengen bunda sama ayah tau tentang anak kita. Aku ga bisa sembunyiin ini terus, aku mau mereka ikut jagain kamu, jagain bayi kita. Kamu ngerti kan apa yang aku mau"
"Ya terus apa hubungannya sama mantan? Aku kerja karena aku butuh uang, aku kerja keras demi bunda, demi Necca yang harus aku biayain. Tapi kamu seenaknya malah nuduh aku, kamu pikir aku sebrengsek itu. Semua orang bisa berubah Mew. Buat apa waktu itu kamu dateng terus hamilin aku kalo akhirnya kamu masih ga percaya sama aku, kenapa? Gue tanya kenapa lo malah ngerusak gue hiks"
Pecah sudah tangis Kana, dia benar-benar tidak tahan. Rasa kecewanya tidak bisa di sembunyikan lagi, kenapa Mew tega melakukan ini disaat semuanya sudah terjadi tanpa bisa di kendalikan
Menangis penuh kesesakan, Kana memeluk dirinya sendiri. Mobil melaju dengan kencang seolah menginsyaratkan bahwa semuanya tak bisa dihentikan begitu saja.
Kana tidak menampik fakta bahwa dulu ia memang sempat curang, bermain di belakang Mew sampai Mew di buat terluka. Tapi hal itu tidak seperti Kana bisa begitu saja melakukan hal yang sama, Kana tau rasanya di khianati maka dari itu Kana berusaha untuk menghindari kecurangan. Kana tidak mau kalau sampai dia melakukan hal yang sama untuk yang kesekian kalinya.
Entah apa yang harus Kana lakukan sekarang, mereka sudah sejauh ini dan bagaimana keadaan bayi mereka kalau sampai mereka memilih untuk menjalani hidup masing-masing tanpa adanya keterikatan
Semuanya benar-benar terlihat buram sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]
FanfictionIni hanya tentang keseharian Kana, si anak random yang tiba-tiba di maki-maki oleh seseorang melalui sebuah grup chat Namanya Mew, seorang bussiness man yang terkenal angkuh di Swiss sana. Entah bagaimana jadinya Kana sangat membenci pria itu Tapi...