96. Kiss?

463 40 3
                                    

Sampai di rumah Mew Kana di sambut antusias oleh Kenneth bahkan anak itu tanpa malu berteriak dan berlari ke pangkuan Kana.

"Mama Kanaaaa"

Tubuhnya pas sekali di pangkuan Kana, baik Mew atau pun Kana keduanya tak luput memberi ciuman dan sentuhan lembut pada Kenneth

"Kenneth kangen. Mama Kana kemana aja? Kok perginya lama ngga pulang-pulang"

Kana mengusap kepala Kenneth, rindu sekali anak itu kepadanya. Entah sudah berapa hari mereka tidak saling bertemu.

"Mama Kananya banyak kerjaan Ken" celetuk Mew.

Mengambil alih Kenneth agar turun dari pangkuan Kana. "Masuk aja nanti gue nyusul" titah Mew Kana mengangguk paham

"Kenneth tolongin daddy bawa belanjaan ya"

"Oke dad"

.

Setelah menyapa Kenzi dan Kayara kini Kana asik bermain playstasion di kamar Mew bersama Kenneth pria dewasa itu berbalapan mobil.

"Kok kalah si. Mama Kana curang"

Kenneth lagi lagi mengeluh, entah sudah berapa kali Kana berhasil mengalahkannya

"Kamu payah Ken" Kana terbahak, keponakannya cepat sekali menyerah.

"Tapi kalo Kenneth main sama daddy, Kenneth menang terus kok. Kenneth jago"

Mew memutar matanya malas, tangannya yang panjang sedikit menyentil telinga Kenneth

"Bukan kamu yang jago tapi daddy yang ngalah. Malu kalo daddy harus menang ngelawan anak kecil doang"

"Iss engga tau Kenneth ngga kecil. Kecil udah besar udah punya pacar"

Mew mendelik mengejek sedangkan Kana tertawa, haha ternyata keponakannya sangat percaya diri ya.

"Mama Kana bobo disini ya sama Kenneth. Tidak boleh pulang"

Kana tampak tidak ingin namun Kenneth terlihat memaksa hanya dengan menunjukan wajahnya yang di buat sedih.

Ayolah Kenneth hanya ingin menghabiskan waktu bersama Kana lebih lama

"Mau tidak?"

Mengusap kepala Kenneth tersenyum mengangguk.

"Iya" final, Kana memutuskan

.

Kenneth sudah terlelap, sementara sang pemilik kamar asik berkutat duduk berdua di balkon bersama Kana.

Menghabiskan malam mereka dengan keheningan.

Hening karena keduanya sama-sama bungkam, entah apa yang mereka pikirkan yang pasti baik Kana atau pun Mew keduanya tidak ada yang saling coba untuk memulai pembicaraan terlebih dulu.

Benar terasa sangat canggung.

Hingga satu celetukan mampu mengalihkan Kana dari situasi ini. "Gue minta maaf"

Kana tidak langsung menjawab, wajahnya datar menoleh menatap Mew yang selalu menghindari tatapan bola matanya.

"Maaf karna gua lo harus pergi dari rumah"

Mew memberanikan diri menatap Kana, menatap dua mata indah itu. "Maaf kalo sikap dan perkataan gua nyakitin lo. Gua minta maaf"

Menghela nafas panjang dan tersenyum lembut.

"Udah di maafin"

Dua menit setelah itu suasana kembali hening, Kana memilih untuk beranjak dan masuk ke dalam karna udara semakin malam akan semakin dingin

Belum sempat kakinya melangkah. Mew ikut berdiri meraih tengkuk Kana dan mencium bibirnya. "I love you"

Kana mematung tentu saja, apa yang barusan ia terima sungguh sangatlah tidak seperti dugaannya.

Semuanya serba mendadak, Kana tidak bisa menghentikan itu.

Apalagi ketika Mew membawanya berjalan dan masuk.

Menutup jendela balkon juga tirainya "Tidur aja sama Kenneth gapapa. Gue di sofa"

Menit per menit berlalu akhirnya Kana ikut terlelap di samping Kenneth, dengan tubuh yang saling memeluk dan di baluti selimut tebal Kana tampak seperti Mama Kana sungguhan.

Bahkan ketika Kenneth merengek meminta tepukan di area bokongnya Kana dengan senang hati melakukannya.

Tampak seperti ibu dan anak.

Pikiran Mew melalang buana, omg apakah ini pemandangan yang akan ia lihat nanti ketika ia menikah dengan Kana

Mew tidak sabar menunggu moment itu terjadi.

Tapi

Um

Baiklah Mew sedikit harus sedikit sadar diri tentang apa yang ia lakukan pada Kana tempo hari, juga tentang kisah dulu apakah baik-baik saja jika di ulang kembali

Kini Mew menyadari di antara dirinya maupun Kana keduanya sama-sama saling menyakiti.

Perlahan Mew berpikir bahwa apakah benar apa yang ia lakukan pada Kana itu sebagai bukti balas dendam atas apa yang Kana lakukan di masalalu.

Mengingat kedatangan Kana pertama kali ke rumahnya Mew tidak bisa mengontrol rasa sakit itu, terdapat gejolak amarah yang belum tersampaikan.

Tapi disisi lain melupakan Kana tidak juga mudah, Mew masih harus belajar bagaimana menerima rasa sakit dengan baik meskipun ada sedikit kekeliruan di benaknya ketika ia mengira bahwa Kana masih mencintainya.

Persetan

Mew akan mengulang kisah itu dari awal, mendekati Kana dan memintanya kembali

Setidaknya prosesnya tidak juga mudah, Mew masih harus berjuang menaklukan hati seorang Kana jika benar rasa itu telah hilang.

Ada kalanya Mew juga perlu berterima kasih kepada semesta tentang pertemuan mereka kembali di masa ini.

LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang