Mew sedang mengadakan meeting melalui panggilan video bersama rekan kerjanya yang ada di luar negri.
Meskipun ini hari libur, kerja tetap harus di lakukan walaupun hanya membahas hal-hal ringan yang sesuai dengan prosedur kerja mereka.
Hati Mew terasa hangat saat meeting berlangsung, Kana tidak rewel dan mengganggunya. Yang ia lakukan hanyalah berbaring menonton cocomelon di laptop miliknya bersama satu buah airpods yang terpasang di telinganya.
Tidak hanya itu, Kana juga merasa sangat beruntung ketika ia berguna untuk Mew. Sesaat sebelum meeting di mulai, Mew merengek meminta Kana untuk tetap berada di sampingnya. Menggenggam tangannya dan hanya memperhatikannya.
Ya walaupun Kana asik menonton kartun, tapi tetap saja, genggaman itu tak pernah terlepas sama sekali.
Sesekali tatapan Mew tertuju pada kekasihnya yang sibuk memakan sepotong buah seraya terkikik geli melihat apa yang menurutnya lucu.
Kana ketularan Kenneth, sebelum merajuk karena pin ponselnya yang sengaja di ganti oleh Kayara. Anak itu sering kali meminta Kana untuk menemaninya menonton kartun yang akhir-akhir ini banyak di gandrungi oleh semua kalangan anak-anak itu.
"Sekian dari saya pak, terima kasih telah bersedia meluangkan waktunya sebentar untuk berbicara dengan saya. Di lain kesempatan saya akan lebih baik lagi dalam menjelaskan suatu konsep mengenai perusahaan kita"
"Umm, terima kasih telah bekerja keras"
"Baik"
Sesaat Mew mengangguk sebelum akhirnya panggilan di akhiri
Laptopnya di tutup dan disimpan pada tempat yang seharusnya, Mew meregangkan semua otot di tubuhnya yang tegang karena terlalu lama duduk di depan layar monitor. Cape juga ternyata.
Mew mendekati Kana hendak merasakan kekenyalan bibir itu tapi Kana cepat menghindar. Mew pun merasa heran, keningnya berkerut bertanya-tanya.
"Kamu bau rokok" cicit Kana. Sesaat sebelum laptopnya di matikan.
Kana membelai lembut rahang Mew yang tegas, tatapannya beralih pada bibir itu yang kini mulai menghitam.
"Sekarang kamu ngerokok hum?"
Mew menggeleng, menggenggam tangan Kana.
"Aku minta maaf"
Awalnya Kana tidak percaya, sebulan yang lalu pria itu mendapati sebuah pemantik di laci nakas milik Mew, Kana kira itu mainan Kenneth. Tapi setelah di telisik lebih jelas dan Kenneth sempat mengadu melihat Mew merokok Kana mulai menyelidikinya.
Setiap malam ketika mereka tidur Mew selalu beralasan ingin mencari udara dingin dan keluar, duduk di balkon dengan laptopnya
Kana yang pura-pura tertidur diam-diam memperhatikan gelagat kekasihnya itu, dan benar setiap malam Mew tidak absen menyesap gulungan silinder putih bersama sebotol vodka yang jadi minumannya.
Kana tidak masalah, hanya saja di saat hamil seperti ini merokok sebaiknya di kurang-kurangi.
Sudah lama sejak janin di dalam perutnya mulai tumbuh Kana memutuskan untuk berhenti merokok, meskipun susah tapi Kana tetap bersikeras untuk berhenti dari kecanduan yang membahayakan ini.
"Sayang.."
"Sehari berapa batang?" jawab Kana.
Pria itu sama sekali tidak menghakimi kelakuan Mew yang sekarang ini, baginya setiap orang akan berubah dan Kana tidak berhak menghentikan itu.
"Aku minta maaf"
"Berapa batang?" jawabnya lagi, nadanya mulai berubah. Ada sedikit penyesalan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]
Hayran KurguIni hanya tentang keseharian Kana, si anak random yang tiba-tiba di maki-maki oleh seseorang melalui sebuah grup chat Namanya Mew, seorang bussiness man yang terkenal angkuh di Swiss sana. Entah bagaimana jadinya Kana sangat membenci pria itu Tapi...