41. Love Kana

442 47 0
                                    

Pagi ini Kana bangun dengan mood yang bagus, seseorang yang tidur dengannya semalam tidak henti-hentinya memeluk mengatakan cinta untuknya.

Kana yang awalnya tipe laki-laki yang selalu memberikan cinta kepada setiap orang berubah drastis saat mengenal Mew. Ia teramat clingy bersama Mew apalagi Mew yang tidak pernah merasa risih sama sekali

"Udah bangun?" suara bariton tiba-tiba mengalihkan perhatian Kana untuk menoleh pada sumber suara.

Ah!

Ternyata kekasihnya, masih dengan berbalut piyama membawa senampan berisi makanan dan juga teh hangat

Kana tidak beranjak sama sekali, ia hanya memberikan senyuman manis kepada Mew yang kini beralih duduk setelah menyimpan sarapannya di atas laci nakas.

"Cuacanya mendung, kita udah mulai masuk musim dingin. Pakai selimutnya bobo lagi aja" ujar Mew.

Ia menyisir rambut Kana menggunakan jari-jarinya, pacarnya selalu menggemaskan ketika bangun tidur.

"Malam ini nginep lagi ya, besok kita berangkat bareng ke kantor" kata Kana.

Mew balas terkekeh, ia membantu pacarnya untuk bangkit dan duduk masih dengan berbalut selimut.

"Kita baru aja bangun loh"

"Ih gapapa, buat jaga-jaga biar kamu ga ninggalin aku"

"Aku ga akan ninggalin kamu berapa kali aku bilang. Bawel banget sih um?"

Kana di buat malu, ia berhambur pada ceruk leher Mew memukul pelan lengan berbisepnya.

"Nyebelin banget" desisnya

"Eh karna sekarang aku pacar kamu, itu artinya aku resmi ga sih jadi karyawan tetap di kantor. Kamu jangan kasih aku banyak pekerjaan ya, aku kan cape"

Mew membawa tubuh Kana untuk kembali tegak, berdiri mengambil secangkir teh hangat dan di berikan kepada Kana untuk di tegak

"Ga bisa gitu lah, kerjaan tetep kerjaan. Ga ada sangkut pautnya sama hubungan kita"

"Ih kok gitu"

Mew mengambil satu sendok bubur untuk Kana. Pria itu lagi-lagi menyuapinya.

Kana menggeleng tidak mau, ia masih menunggu jawaban Mew.

Mew melenguh "Kita harus profesional, sebagai bos aku ga bisa kasih apa yang kamu mau. Kalo karyawan-karyawan yang lain tau, mereka pasti marah dan sedikit banyaknya mereka juga bakalan ngomongin kamu"

Akhirnya suapan pertama telah masuk ke mulut Kana, meskipun atas dasar Mew yang memaksanya.

"Kok kamu gitu, aku kan pacar kamu. Yang ada nih ya seharusnya kamu tuh naikin jabatan aku tau, minimal jadi sekretaris kamulah biar kaya di film-film gituu. Bosku pacarku iya kan romantis banget"

Tertawa dan mencubit pipi Kana yang penuh oleh makanan. "Kamu taunya di film doang jadi sekretaris enak, aslinya mah ga enak. Kerjaan banyak terus, harus atur ulang jadwal aku setiap hari. Belum lagi aku bentak-bentak kalo kamu salah, kamu mau emang?"

"Ko di bentak-bentak, aku gamau. Emangnya gitu ya Mew jadi sekretaris, aku pikir enak sih"

Seberjalannya percakapan mereka akhirnya sarapan pun selesai. Mew mengusap bibir Kana yang basah karna air minum. "Keliatannya emang enak sih, tapi kenyataannya engga. Semakin tinggi jabatan, semakin besar tanggung jawab kita sebagai orang yang membina jabatan itu sendiri. Kamu tau kan Zee, dia awalnya sekretaris aku di Bern, Swiss. Tapi ya karna dia ngga kompeten jadinya ayah lebih milih untuk mindahin dia kesini dan di jadikan ketua divisi gitu"

Kana mengangguk paham, berpacaran dengan Mew menambah wawasannya sehingga menjadi luas. Kana yang awalnya buta dalam dunia pekerjaan, sedikit-sedikit mengerti bahwa bekerja bukanlah hanya sekedar tentang jabatan melainkan tanggung jawab kita sendiri.

"Tapi suatu saat statusku di kantor berubah kan? Aku ngga mau jadi anak magang terus"

Mew tersenyum tipis mengacak rambut Kana

"Pasti kalo kamu mau usaha, aku liat kerjaan kamu cukup rapih dan gesit. Cuma kadang kamu terlalu genit sama karyawan-karyawan cewe disana. Bikin aku geleng-geleng kepala tau ga"

"Ih itu kan sebelum aku pacaran sama kamu kak" balas Kana tidak terima meskipun di dalamnya di sertai cengengesan tidak berdosa.

"Udah ih jangan cemberut gitu, kita main ps yu. Yang kalah teraktir makan satu minggu" aju Kana.

Ia menarik lengan Mew untuk ikut dengannya ke arah sofa, Mew hanya mengikuti saja.

Pada akhirnya menang ataupun kalah Mew tetap akan mentraktir pacarnya itu. Sifat arogan dan sombongnya seketika hilang jika ia disandingkan dengan Kana.

Satu fakta terungkap saat Mew telah menjadi pacar dari seorang mantan playboy seperti Kana. Anak itu tipe-tipe orang yang clingy, selalu berusaha terlihat imut di depan Mew. Juga manjanya yang tidak pernah Mew dapatkan pada diri siapapun.

LONG DISTANCE RELATIONSHIP [MEWGULF AU/SNS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang