"Sayang.. Aku berangkat ke kantor bentar yaa.."Ujar Mark berpamitan.
"Kok ke kantor?"
"Aku udah berapa hari gak kesana.. Mau ngecek juga. Sama sekalian mau rekrut pengganti Aku selama nanti Kita di luar negeri"Balas Mark.
"Kamu berantakan Fahri.. Kasian"Ucap Asya. Perempuan itu berjalan mendekat kemudian merapihkan kemeja lelaki itu yang sedikit kusut. Belum lagi rambutnya yang juga berantakan.
"Hhh.. Kamu itu gak pandai mengurus diri. Gimana jadinya kalau Aku gak ada"Ucapnya lagi.
"Kamu ngomong apa sih.. Jangan ngomong gitu lah"Balas Mark. Asya mengangguk lalu menangkup pipi Mark.
"Suamiku jadi jelek begini mukanya banyak bekas luka..."
"Makasih loh udah di bilang jelek. Kamu orang pertama yang bilang Aku begitu"ujar Mark bercanda. Mendengarnya Asya tertawa pelan. Saat Mark hendak maju mencium keningnya perempuan itu langsung menghindar.
"Cepet berangkat dan cepet pulang yaa.."Ucap Asya. Mark tersenyum lalu mengangguk. Dia seharusnya tidak terburu-buru. Asya masih menolak skinship mereka selain pegangan tangan dan pelukan ketika perempuan itu menangis karena terbangun tengah malam akibat mimpi buruk.
"Kamu mau Aku bawain apa pas pulang nanti?"
Asya menggeleng, Mark melambaikan tangannya dan di balas perempuan itu juga. Mark menutup pintu lalu turun kebawah dan bertemu dengan asisten rumah yang tengah merapihkan ruang tengah.
"Bi.. Tolong awasin Asya yaa. Kalau dia tiba-tiba marah bibi jangan ambil hati. Dia gak bermaksud begitu kok.. Oh iya, kalau bawa makanan ke kamar letakin di atas meja aja abis itu tutup lagi pintunya"Ucap Mark.
"Baik Pak.."
Mark lalu berjalan keluar dengan kunci mobil di tangannya. Lelaki itu meminta di bukakan pintu gerbang agar mobilnya bisa keluar. Sebelum benar-benar pergi Mark membuka kaca jendela mobilnya agar Ia bisa berbicara dengan pak security penjaga rumah.
"Mang.. Sebelum saya pulang jangan terima tamu. Meskipun itu mertua saya sendiri.. Oh iya, bilang sama Mang Ujang buat jangan sampai telat jemput Aina di sekolahnya"
"Siap Pak"
Mark mengangguk dan barulah lelaki itu keluar rumah dan pergi. Dia hanya ingin keluarganya tenang dan tidak di ganggu saja.
******
"Mark..Ck gila Lo!"
"Kok gila sih? Mau ya Cas?"
"Ya Lo mikir lah anjir! Yakali Gue! Mana posisinya tinggi begitu.. Gak deh. Makasih"Ujar Lucas. Dia kaget saat Mark mengajaknya bertemu dan tiba-tiba menawarinya sebagai manager di perusahaan travel milik lelaki itu. Maksudnya apa!
"Gue percaya sama Lo Cas.. Gue--"
"Apa jangan-jangan Lo begini karena Gue nolongin Asya terakhir kali ya? Kalau karena itu plis jangan deh.. Gue nolongin dia karena buat Gue, Asya bukan orang lain.. Jadi jangan ya Mark"
"Sumpah Cas.. Gue gak ada maksud kayak begitu. Gue nganggap Lo temen, temen yang Gue percaya. Gue harus bawa Asya pergi buat berobat sama sekalian healing dari semuanya.. Makanya, Gue minta Lo buat pegang perusahaan Gue selagi Gue di sana.. Gue tetep bakalan dateng kok buat ngecek sesekali"
"Jeno aja Mark.. Dia--"
"Gak bisa Jeno Cas.. Dia di obat-obatan. Udah mentok dia disana. Kagak mau juga waktu itu Gue ngajakin kerja bareng. Lo, udah yang paling cocok.. Lo kan juga kerja di perusahaan sekarang. Pasti gak kaget-kaget banget lah.. Mau ya?"Ucap Mark sambil menatap Lucas yang ada di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS]La Familia||MAMA GULA SEQUEL✔
FanfictionBuku kedua dari MAMA GULA~ Malibu's Family and Fahri's Family Started from 04-Maret-2022 END 04-Juli-2022•••