94[BOTH]💒

1K 163 49
                                    

"Loh? Mama mana?"Tanya Aina bingung setelah melihat di meja makan tak ada Mamanya dan hanya ada Papa dan Ibu saja.

Anak itu menarik kursi dan ikut bergabung untuk sarapan.

"Mama masih tiduur"Balas Mark. Aina melirik ke arah Ibu yang hanya mengangkat bahu.

"Ahhh.. Paham"Ucap Anak itu.

"Uhhuk!! Paham apa!"Ujar Mark yang di buat tersedak dengan kopi paginya. Sedangkan Aina menunjuk ke arah leher Mark yang ada bekas luka.

"Kita gak berantem Aina😐"

"Yang bilang kalian berantem siapa sih? Aina juga udah gede tau! Pahamlah.. Di sekolah juga di ajarin yang kayak begituan. Santuy Pa!"Balas Aina.

Mark tidak tau harus bilang apalagi. Dia kok malu yaa!! Meskipun memang pendidikan seks sudah di ajarkan sedari kecil ke anaknya tapi ketika di hadapkan di situasi seperti ini dia betulan jadi malu sendiri.

"Aina.. Gak usah di godain terus Papanya.. Kamu makan ntar telat berangkat sekolahnya"Tegur Ibu.

"Hmm iyadehhh~"

Aina melanjutkan memakan sarapannya sedangkan Mark tak mengatakan apapun lagi. Entahlah. Dia masih malu! Rasanya tak berani menatap mata Aina.

Usai sarapan Aina berpamitan kepada Ibu. Lalu Ayah dan Anak itu berjalan bersama buat ke basment parkir.

Aina memakai seatbeltnya dan begitupun dengan Mark.

"Udah?"

"Mmm"

Mark lalu menyetir keluar dari basement parkir dan menyetir kesekolah Aina.

"Papa.. Kemarin Claire telfon kan"

"Hmm.. Trus?"

"Dia bilang kalau dia bakalan punya adik baru"

"Iyaa kalau itu Papa juga udah di kasih tau sama Om Mike duluan"

"Papaa.. Dulu Aina salah karena gak nerima ada adek bayi. Trus pas adek bayinya gak ada baru Aina sedih dan gak ngerasa bersyukur.. Kalau sekarang, Aina mau kok"Ujarnya.

Mark menoleh dan tersenyum. Tangannya lalu mengusap pelan pipi anaknya.

"Tapi emangnya gapapa Aina punya adek bayi pas udah gede begini? Gak malu?"Tanya Mark. Siapa tau kan..

"Gapapa! Mau Aina SMA atau kuliah sekalipun kalau nanti di kasih adik bayi lagi dari Allah. Aina terima kok! Beneran deh Papa.. Aina gak bohong.. Aina mau mensyukuri semuanya aja sekarang.. Gak mau takabur kayak waktu itu"Ucap Anaknya dan Mark tak bisa menahan rasa bahagia dan bangganya mendengar ucapan Aina yang begitu.

"Papa sama Mama beruntung banget bisa punya Kamu sebagai anak Kita.. Beneran deh"Ujar Mark.

Aina tersenyum lebar mendengar ucapan Papanya.

"Ohh yaa? Gak nyesel ada Aina?"Tanyanya. Mark langsung menggeleng.

"Kalau waktu bisa di ulang Kita tetep bakalan lakuin hal yang sama kalau jadinya Kamu"

"Ihh dasar Papa!"

Mark jadi ikutan tertawa. Lelaki itu mengusap pelan puncak kepala Aina dan kembali fokus menyetir. Tak lama mobil lalu berhenti di depan gerbang sekolah dan Aina turun.

"Byeee.. Hati-hatii Papaa👋"

"Iyaaa.. Aina belajar yang rajin ya nakk"

Aina mengangguk. Dan Anak itu berjalan masuk sambil menenteng tasnya. Mark melihat anaknya sampai Aina tak terlihat dan barulah Ia kembali menyetir untuk pulang ke rumah.

[GS]La Familia||MAMA GULA SEQUEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang