90[BOTH] 🛫🇨🇦

1K 167 16
                                    

"Clarissa..."Panggil Mark.

Clarissa yang duduk di depannya sudah meremat buku-buku jarinya di bawah meja. Rasanya semakin aneh saja saat bertatapan dengan Mark seperti ini. Apalagi setelah perempuan itu mengetahui status di antara mereka seperti apa sekarang.

"Hmm.."Balas Clarissa berupa gumaman. Rasanya canggung sekali.

"Maafin Aku yaa.. Aku beneran minta maaf sama Kamu untuk semua kesalahanku. Semua hal buruk yang terjadi di masa lalu Kita dan untuk sesuatu yang terjadi baru-baru ini.. Aku betulan minta maaf Rissa"Ucap Mark. Lelaki itu menatap lurus ke arah Clarissa yang duduk di depannya. Keduanya berada di sebuah cafe karena Mark meminta bertemu. Rasanya Ia tidak akan tenang jika belum menemui perempuan itu sekali lagi sebelum dia pergi.

Clarissa belum buka suara tapi Mark kembali melanjutkan ucapannya.

"Aku juga mau minta maaf mewakili Asya, mungkin ada kata-katanya yang nyinggung Kamu dan buat Kamu sakit hati. Asya pernah cerita ke Aku, waktu di Fiji, you are the best partner ever for her.. Dia juga anggap Kamu teman.."

"Aku juga masih anggap dia sebagai Renasya yang sama beberapa tahun lalu kok.. Masih tetep sebagai partner love sick ku.."Balas Clarissa. Dia juga tidak bisa bohong. Mau semenyebalkan apapun perempuan itu padanya Asya tetap teman yang dulu sempat berbagi suka dan duka bersama dengannya di Fiji. Mereka berdua bahkan pernah mandi bersama waktu itu. Apalagi?

Dia juga tidak ingin menutup mata meskipun sesudahnya ada rasa sakit yang di berikan perempuan itu untuknya. Clarissa menarik nafasnya lalu berani menatap Mark yang duduk di depannya. Menyelami mata lelaki itu yang selalu menatapnya dengan tatapan teduh hingga detik ini.

"Aku udah pengen lupain semuanya.
Aku juga pengen sembuh dari rasa sakit dan belajar buat menerima. You and Asya are meant to each other. Mungkin kalau Kita masih stay Aku juga gak bakalan ketemu sama Mike dan punya Claire.. I'm just thinking of that, semuanya punya cara dan ceritanya masing-masing. For the first, I'm really hurt. Tapi, seiring waktu berlalu.. Aku udah bisa terima. Mau sejauh apa, atau mau berpisah kayak gimana sebelumnya. Kalau memang jodohnya dia juga bakalan balik ke dia. Dan itu yang terjadi di Kita kan?"

Mark mengangguk.. Hal yang sama juga Ia katakan pada Mike beberapa hari yang lalu.

"Maafin Aku Rissa.."Ucap Mark.

Dan kali ini perempuan itu mengangguk meskipu tak bisa menyembunyikan matanya yang berkaca-kaca.

"I wish You always happy and healthy with your family"Ucapnya lagi.

"Kamu juga.. Semoga.. Semuanya lancar"Balas Clarissa. Mark mengangguk dan lelaki itu berdiri dari tempat duduknya.

"Aku pergi yaa.."Ucap Mark.

"Hmmm"

Clarissa memandang punggung Mark yang berjalan.

"Mark.. Hati-hati di jalan"Ucap Clarissa dan membuat Mark menoleh dan kemudian lelaki itu mengangguk.

"Kamu juga.. Selamat tinggal Clarissa"

******

"Aina?"

Asya yang membelakangi pintu melihat pantulan bayangan Aina dari cermin. Perempuan itu langsung berbalik dan melihat Aina berdiri di depan pintu masih lengkap memakai seragam sekolahnya. Dia barusan pulang.

Aina mengangguk dan masih ragu haruskah Ia masuk ke dalam kamar atau tetap melihat Mamanya dari depan pintu saja seperti biasa.

"Boleh masuk gak?"

"Boleh"

Barulah setelahnya anak itu masuk lalu menatap Mamanya sebentar. Matanya seketika berkaca-kaca. Ini bukan seperti Mamanya. Perempuan di depannya ini tampak berbeda. Mama yang biasanya akan menatapnya dengan mata berbinar sekarang seperti menatapnya dengan tatapan kosong. Belum lagi rambut panjang Mamanya yang biasanya di sanggul rapih atau di ikat cepol ketika di rumah sekarang di ikat asal-asalan. Wajahnya juga tak secerah dulu sekarang jauh lebih pucat. Dia bingung.. Mamanya sebenarnya sakit apa?

[GS]La Familia||MAMA GULA SEQUEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang