95[BOTH]🤰

1.1K 174 16
                                    

"Aina deketan dulu sini Mama mau liat muka Kamu"

Aina yang tadinya sedang duduk di sofa sambil menonton televisi lalu bangkit berdiri ketempat dimana Mamanya duduk.

"Apa?"

Asya memperhatikan muka anaknya dengan seksama. Keningnya seketika mengernyit.

"Ini kok muka Kamu merah sih sayang! Alergi yaa??"Tanya Asya.

"Bukan.. Ini tuh karena Aku kelupaan pake sunscreen pas jam olahraga tadi. Jadi begini deh mukanya"Balas Aina. Asya yang mendengarnya langsung berdecak.

"Kamu nih kebiasaan deh! Padahal Mama selalu ngomong jangan lupa pake sunscreen kalau kulit Kamu sensitif banget.. Masihhh ajaa"Ujar Asya mengomel.

"Iya iyaa maa.. Beneran lupa. Udah gak usah ngomel yaa? Nanti cepet tua"

"Enak aja tua!"

Aina lalu terkekeh. Anak itu berpindah dan berbaring di paha Asya lalu memeluk pinggang Mamanya. Mereka di ruang tengah sekarang. Berdua. Mark ada di kamar Ibu juga sama.

"Aina.. Temen Kamu yang main ke rumah kemarin ganteng loh"Ujar Asya sambil memainkan rambut panjang anaknya.

"Emang ganteng"

"Aina suka gak?"Tanya Asya. Aina menggelengkan kepala.

"Sebagai temen iyaa.. Kalau lebih enggak"

"Kenapa?"Tanya Asya lagi. Aina kemudian mendongak untuk menatap Mamanya.

"Aina gak suka cowok Mama"

Asya yang mendengarnya jelas kaget. Perempuan itu langsung membangunkan Aina yang ada di pahanya dan menatap anak perempuannya.

"Aina Kamu jangan main-main sama Mama dong sayang.. Ah! Jangan begitu lah"

"Aina serius.. Aina gak suka cowok Mama. Gatau kenapa"Balas Aina tak kalah serius di banding Asya. Membuat perempuan itu seketika dibuat deg deg an parah mendengar pengakuan anak perempuannya.

"Trus.. Kalau.. Cewek?"Tanya Asya hati-hati. Perempuan itu meremas kuat tangannya.

Aina menghela nafas dan tampak gelisah tapi sesaat kemudian anak itu lalu menggelengkan kepala.

"Gak suka cewek juga tapinyaa.. Aina juga gak paham Mama. Tapi intinya.. Sekarang tuh biasa-biasa aja.. Jadi gaperlu khawatir soal Aku ya?"Ujar Aina.

Asya menghela nafasnya sekali lagi.. Perempuan itu bakalan tetep kepikiran bagaimanapun juga.

"Mama sayang sama Aina dan Mama pengen Aina bisa bahagia selalu.."Ujarnya lalu memeluk anaknya. Aina membalas pelukan Mamanya dan tersenyum.

"Aku juga sayang Mamaa.."Aina melepaskan pelukan mereka lalu menatap Asya. Melihat Mamanya anak itu merasa bercermin. Hal yang sama juga di rasakan Asya.

"Aku juga berharap semua hal-hal baik dan bahagia selalu untuk Papa dan Mama.. Aku berdoa itu terus tiap malem"Ucapnya.

Asya tentu merasa terharu lalu sekali lagi menarik Aina ke pelukannya. Perempuan itu merasa sangat senang ketika melihat anaknya tumbuh menjadi anak perempuan yang baik.

"Ainaaa.. Tolong ambilin Papa air dong nakkk"

Pelukan mereka terlepas setelah suara Mark terdengar dari dalam kamar. Aina membuang nafas sedangkan Asya terkekeh.

"Biar Mama yang ambilin. Aina lanjut nonton aja gapapa"Ujar Asya kemudian bangkit berdiri. Aina mengangguk senang.

"Makasih sayangkuuu~"Balas Anak itu. Asya yang mendengarnya berbalik.

[GS]La Familia||MAMA GULA SEQUEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang