8.8 Rencana perkemahan🌼

3.7K 174 3
                                    

Tes,tes satu dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tes,tes satu dua

Satu dua tes,tes.

Terdengar suara Pak Rudi yang menge-tes mikrofon ditengah lapangan.Suaranya sangat keras, sampai terdengar ke ruang kelas 11 IPS 3.

"Shuut denger deh,kayaknya ada pengumuman."Ucap Vera sambil menaruh jari telunjuk nya di bibir.

"Pengumuman apa? pengumuman orang meninggal?"tanya Dirga dengan ngasal.

Tuk.

Sontak Vera menyentil kening Dirga,yang membuat sang empunya meringis kesakitan.

"Mampus Lo,Untung bukan ginjalnya yang di sentil."Ujar Lea sambil menjulurkan lidah kearah Dirga.

"Wooiiiiiiiiii para penghuni neraka jahanam!!! Kita di suruh pak Rudi kumpul di lapangan sekarang juga."Teriak Rehan si ketua kelas yang ntah muncul dari mana dan datang membuat keributan.

"Eh kampret ketua kelas bego,bikin gue kaget aja,gimana kalo jantung gue copot?" Oceh si Gio yang sedang memakan roti,namun rotinya terjatuh kelantai karena teriakan maut si Rehan.

"Gue ikhlas lahir batin Gi,kalo jantung Lo copot.Gue bisa ambil jantung Lo terus di jual hasil uangnya buat nonton konser Treasure."Ujar Vera bercanda yang membuat Gio cemberut dan kesal.

"Jangan pada ribut kingkong,kita disuruh ke lapangan."Ucap Rehan memberi tahu lagi.

Setelah itu semua murid keluar kelas menuju lapangan yang sudah di penuhi oleh para murid lainnya.Vera ikut berdesak desakan di antara lautan manusia.

"Beuh panas panas gini di suruh kumpul di tengah lapangan,berdiri di bawah teriknya sinar matahari,seperti ikan asin yang sedang di jemur." Keluh Vera.

"Aduh kalo kayak gini kulit gue bisa hitam seperti kulit nya Pak Hasan."Ujar Dirga dengan lebay nya.

"Sembarangan kalo ngomong,Pak Hasan itu guru kita kalo dia denger gimana?hitam hitam gitu Pak Hasan manis dan ganteng loh." Saut Vera yang di angguki oleh Lea.

"Ya biarin aja kalo orangnya denger,itu kan memang fakta."Ucap Dirga yang sedikit memiliki dendam dengan Pak Hasan,karena tempo lalu ia dihukum menyuci seluruh WC yang ada disekolah ini, hingga sekarang Dirga masih merasa kesal dengan guru berkulit hitam manis itu.

"Ekhem mohon perhatiannya anak anak,Tolong jaga suara kalian sebentar."Ucap Pak Rudi menggunakan Mic yang memutuskan perdebatan Vera dengan Dirga.

"Disini Bapak akan menyampaikan kabar gembira untuk kalian semua,jadi untuk menyambut hari lingkungan hidup sedunia, kita akan melakukan perkemahan di alam terbuka."

Yeah

Sontak semua murid berteriak ria,Kegiatan perkemahan inilah yang di tunggu tunggu oleh para murid.Karena kegiatan ini hanya dilakukan selama satu tahun sekali.

"Yes akhirnya kita bakalan pergi kemah gusy,gue seneng banget."Vera berteriak sambil loncat loncat kegirangan.

"Ouh iya Pak,kalo boleh tau kita berangkat kemahnya kapan?"tanya Lea kepada Pak Rudi.

"Besok ini."Jawab Pak Rudi singkat.

"Apa besok? cepat banget gue belum ada persiapan."Ujar Dirga.

"Lo pikir gue enggak?gue juga belum ada persiapan sama sekali.Tapi ya gue tetep happy enjoy."Timpal Vera.

"Ra besok Lo jangan lupa bawa kamera ke perkemahan."Pesan Lea,Vera hanya mengangguk mengiyakan.

"Ouh iya anak anak, ada satu lagi yang hendak saya sampaikan,bagi anggota OSIS silahkan datang ke keruang guru sekarang.Kita akan membentuk panitia untuk persiapan perkemahan yang akan dilaksanakan.Sekian dari saya terimakasih." Tutup Pak Rudi.

"Oke gusy,gue merasa terpanggil.Jadi gue keruang guru dulu."Ucap Vera, karena ia adalah salah satu anggota OSIS di sekolah ini.

"Kesimpulannya gini,gue baru sadar ternyata anggota OSIS adalah babu sekolah.Lo paham maksud gue kan Le?"tanya Dirga yang di angguki oleh Lea.










"Jadi untuk penyelenggaraan perkemahan kita perlu membentuk panitia."Ujar pak Rudi.

Semua anggota OSIS mengangguk angguk tanda mengerti.

"Untuk panitia yang mengurus tenda bapak akan memberikan tanggung jawabnya kepada Zidan,Keke dan Reno."

"Saya siap Pak."Ujar Zidan.

"Oke bagus,panitia selanjutnya yang mengurus keberangkatan dan mengatur tempat duduk di bus silahkan yang bertanggung jawab Rehan dan Nata."

"Saya enggak bisa Pak,jangankan ngurusin orang lain di mobil,urus diri sendiri aja susah.Saya mabok darat Pak."Ujar Nata menolak tugas yang di berikan Pak Rudi.

"Baik saya ganti si Lia."

"Yes,pathner gue cewek cantik." Ucap Rehan sambil terkikik sendiri.

"Ekhem,awas di gaplok sama gebetannya.Liat tuh si Arka udah natap sinis."Ucap Nata kepada Rehan.

"Terus buat panitia PMR atau panitia P3K silahkan Arka dengan..."Pak Rudi menggantung ucapannya,matanya menelisik para murid untuk dipilih menjadi panitia.

"Saya aja deh Pak."Ucap Lia sambil mengangkat satu tangannya.

"Enggak bisa,kamu kan udah ada tugasnya sendiri."Ucap Pak Rudi yang membuat Lia menjadi lesu seketika.

"Ini aja deh si Vera."Pak Rudi menujuk kearah Vera yang tengah memalingkan mukanya agar tidak terpilih.

Ah kampret banget,padahal gue udah sembunyi biar enggak kepilih.Duh matanya Pak Rudi jeli banget. Batin Vera.

"S...saya Pak?"tanya Vera dengan bodoh.

"Iya kamu."

"Kenapa harus dia?"Protes Arka yang tidak dihiraukan oleh Pak Rudi.

"Ihh kenapa harus Vera yang sama Arka Pak?kenapa bukan saya atau yang lain?Vera itu enggak becus kalo kerja."Ucap Lia yang membuat sedikit kerusuhan.

"Lah anjay,lu siapa ngatur ngatur?"tanya Zidan yang langsung mendapat pelototan dari Lia.

"Apa mau marah?"tanya Zidan lagi.

"Image Lo jadi cewek cantik di sekolah ini kemana Li?Lo punya masalah,sini cerita sama gue."Ujar Nata yang memancing emosi Lia.

"Arka,cewek Lo tuh di urusin.Biar bisa kalem sedikit."Ucap Reno sambil menyenggol Arka yang hanya terdiam di sampingnya.Reno memang tidak menyukai Lia, walaupun Lia adalah idola sekolah tapi karena kelakuannya lah yang membuat Reno membencinya.

"Udah diam diam,biarkan Arka sama Vera jadi panitia P3K,mana tau mereka bakalan cinlok di bumi perkemahan."Canda Pak Rudi yang mengundang sorakan anak anak.

Huuuuuuu....

"Kipas mana kipas,kipasin si Lia sebelum dia jadi gosong."Teriak Reno dengan heboh.Sedangkan Vera hanya terdiam sambil menutup kedua telinganya dan Arka diam bersikap cuek.

"Oke sampai disini saja rapatnya,silahkan laksanakan tugas kalian dengan penuh tanggung jawab dan kalian boleh pergi sekarang."Ucap Pak Rudi.

"Ouh ya Vera tolong bantuin bapak bawain buku ini ke perpustakaan ya."Perintah Pak Rudi sambil menunjukan tumpukan buku yang berada di atas meja.

Vera hanya mengangguk,kemudian ia segera mengambil tumpukan buku tersebut dan membawanya keluar dari kantor menuju perpustakaan.

"Hai Vera, berat ya?Sini gue bantuin."Ucap Zidan yang berjalan beriringan dengan Vera.

"Enggak usah Kak,Vera kuat kok."

"Sok kuat Lo." Secepat kilat Zidan mengambil alih tumpukan buku yang di bawa oleh Vera.

"Apaan sih Kak,Siniin deh bukunya."

"Diam Lo enggak usah sok kuat Vera."Ujar Zidan sambil tersenyum manis.

"Yaudah makasih deh Kak."

"Nah gitu dong."

****

My Crush [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang