Ketika semua orang sibuk mencari keberadaan Vera,disisi lain orang yang mereka cari tengah asik mendengarkan musik yang sedang di putarnya, dan menikmati suasana tenang di pedesaan tempat neneknya tinggal.
Benar benar suasana yang cocok untuk menenangkan hati dan isi kepala yang memiliki banyak beban pikiran.
Vera pergi ke tempat ini kemaren sore bersama Bunda.Saat ia pulang dari sekolah, ternyata bunda sudah pulang dari luar kota dan ingin mengajak Vera kerumah nenek.Namun karena Ayah masih ada pekerjaan di kantor dan Bang David yang sibuk dengan kegiatan kuliahnya,jadi mereka hanya pergi berdua.
"Ra..nenek kamu bawa buah mangga nih,mau coba enggak?" Tawar Bunda.
Vera menoleh kebelakang,ia mematikan ponselnya dan segera menghampiri bunda dan nenek yang sedang duduk di depan teras rumah.
"Mau juga dong Bun." Sahut Vera,seraya mengambil beberapa potong buah mangga dan langsung memakannya.
"Ra kamu tinggal sama nenek aja ya,biar beban keluarga dirumah berkurang satu." Canda bunda sambil tertawa.
Vera mengerucutkan bibirnya,"astaga Bunda, sebenernya Vera pengen disini,tapi gimana sama sekolah Vera?"
"Kan bisa pindah sekolah disini." Sahut nenek dengan cepat.
"Enggak jadi deh,Vera enggak mau pindah sekolah." Vera menggeleng keras,menolak pendapat neneknya.
"Ya pasti enggak mau dong pindah sekolah,nanti jadi pisah sama...ekhem si pujaan hatinya." Ucap Bunda meledek putrinya sendiri,Vera langsung melebarkan matanya.Bisa bisanya bunda bilang seperti itu kepada nenek,ia jadi malu.Walaupun ia tidak tahu siapa pujaan hati yang dimaksud bunda.
"Nek enggak usah dengerin ucapan Bunda deh,Bunda kalo ngomong aneh aneh aja." Nenek langsung mengangguk dan tersenyum.
"Kenapa cucu nenek yang satunya enggak diajak kesini juga?"
"Bang David lagi sibuk sama kuliahnya Nek,jadi enggak diajak sama Bunda." Jawab Vera.
"Ra..Vera,coba liat mobil itu deh." Bunda menyenggol lengan anaknya dan menunjukan kearah mobil yang berwarna hitam yang mulai jalan membelok kearah tempat mereka.
Pandangan Vera mengikuti arah telunjuk bunda,ia menatap mobil itu lekat lekat,sepertinya terlihat tidak asing.Dan benar dugaan Vera,itu adalah mobil Bang David,mobil tersebut berhenti tepat di depan halaman rumah nenek.
"Siapa itu?"tanya nenek seraya memasang kaca matanya.
"Kayak mobilnya..." Belum selesai bunda berbicara,Vera sudah memotong ucapan bunda dengan cepat.
"Bang David." Pekik Vera dengan senyum lebar,ia segera berdiri menyambut kedatangan abangnya yang baru saja keluar dari mobil.Namun yang membuatnya sangat terkejut adalah sosok Arka yang ikut turun dan memandangnya dengan tatapan khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush [ END ]
Teen FictionBELUM DIREVISI! MASIH BERANTAKAN!! "Gue tau selama ini lo ngecrushin gue.Gue tau lo suka sama gue dan lo sering cemburu kan sama Lia?" Jeda Arka pada ucapannya,yang membuat Vera menahan nafasnya dan mengeluarkan keringat dingin. "Dan sebenarnya gue...