46.46 Salah paham🌼

1.6K 83 1
                                    

"Gue udah enggak kuat gusy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue udah enggak kuat gusy." Vera menutup hidungnya dengan rapat,satu tangannya sibuk menyikat closet yang baunya membuat semua orang mual.

"Sabar tahan sebentar lagi Ra,jangan sampe pingsan.Kita enggak mau gendong Lo ke UKS." Seru Dirga.

"Tapi kita udah satu jam bego bersihin WC tapi enggak kelar kelar."

Benar saja dugaan mereka kemarin,hari ini mereka dihukum membersihkan toilet dan keliling lapangan sepuluh kali oleh Bu Rosmi, karena sudah berani bolos di mata pelajarannya.

"Harusnya Lo bersyukur dihukum kayak gini dari pada disekors.Lo mau pilih mana?" Tanya Lea kepada kedua sahabatnya.

"Kalo gue sih pilih diskors ,soalnya kita bisa santai dirumah enggak datang ke sekolah,bebas bisa main game sepuasnya tanpa mikirin pelajaran." Dirga tertawa kecil dengan memasang wajah songongnya.

"Dirga Lo ganteng ganteng tapi goblok deh." Ucap Vera sedikit geram.

"Lo muji gue atau ngejek gue?" Tanya Dirga,keningnya mengkerut memikirkan ucapan Vera yang mengkatakan dirinya ganteng namun dibilang goblok.

Ting!

Vera menghentikan aktivitasnya,ia mengambil ponselnya yang terdengar sebuah notifikasi pesan masuk.

Vera segera membukanya dan melihat sebuah foto yang dikirim oleh nomor baru dengan pesan yang bertulisan, MEREKA BERANTEM GARA GARA LO,BURUAN LO DATANG KESINI!

"Enggak bisa dibiarin." Gumam Vera seraya melempar alat pembersihnya kesembarang arah.

"Lo kenapa Ra?" Tanya Lea.

"Lo berdua ikut gue sekarang."Perintah Vera.

Ia segera berlari kearah belakang gedung sekolah dengan Lea dan Dirga yang ikut membuntutinya.Sesampainya disana Vera melihat Arka dan Zidan yang saling menghajar satu sama lain hingga babak belur dan ada Nata yang mencoba untuk melerai mereka berdua.

"Bantuin gue." Teriak Nata yang kewalahan.

Dengan cepat Vera berdiri diantara dua orang tersebut dan meneriakinya untuk berhenti,"Stop atau gue laporin ke guru BK." Ancam Vera.

Mereka berdua segera berhenti dan diam,Zidan melangkah mundur beberapa langkah namun tatapannya masih menghujam tajam kearah Arka.

"Waahh gimana weekendnya kemarin bareng manusia brengsek ini?" Tanya Arka tersenyum sinis.

"Pasti seru banget ya apalagi cuma berdua,sampai bolos sekolah juga kemarin,Lo berdua Sama sama upload foto kebun teh di Instagram dan ada foto Lo juga di postingan Zidan." Sambung Arka sambil bertepuk tangan.

"Kak Lo enggak bisa asal ngomong,ini enggak seper-"

"Seperti apa? enak cuma berduaan doang? sampai gue telepon Lo kemarin pagi enggak diangkat." Ujar Arka memotong ucapan Vera.

"Lo nolak gue buat jalan bareng,Lo juga bilang hari Minggu Lo bakal pergi bareng Lea sama Dirga.Tapi kenapa perginya sama Zidan?" Wajah Arka berubah menjadi merah padam karena menahan emosi.

"Setidaknya Lo dengerin penjelasan gue dulu Kak!" Pekik Vera,ia mengacak rambutnya karena kesal.

"Gue emang pergi ke kebun teh kemarin,tapi bukan cuma berdua doang sama Kak Zidan.Gue pergi bareng Lea sama Dirga dan Bang David juga ikut bareng pacarnya.Lo salah paham Kak? Lo harusnya cari tau dulu kebenarannya.Bukan hanya sekedar ngelihat postingan Lo langsung ambil kesimpulan Kak." Jelas Vera panjang lebar.

"Gue juga udah bilang gitu ke Arka Ra,tapi dia enggak percaya."Sahut Zidan.

"Kalo enggak percaya,Lo bisa tanya sendiri ke mereka berdua Kak." Vera menunjuk kearah Dirga dan Lea.

"Makanya Lo dengerin dulu penjelasannya." Nata menepuk pundak Arka.

"Tapi tetap aja mereka berdua pergi bareng,enggak ada beda nya kan?"

"Gue peringatin sekali lagi ke Lo buat jauhin Vera,enggak usah ganggu dia lagi apalagi sampai berani taruh perasaan ke Vera,Dia itu cuma milik gue.Lo berani langgar,gue pastikan hidup Lo hancur." Ancam Arka sambil menarik kerah baju Zidan.

"Inget Vera udah putus sama Lo,dia bukan milik Lo lagi." Zidan tertawa mengejek membuat emosi Arka terpancing.

"Lo bawa Arka ke UKS Ra,gue yang urus Zidan." Ujar Nata.

"Kok gue?"

"Kalo enggak dipisahin mereka bakal berantem lagi,dan yang bisa tenangin emosi Arka cuma Lo Ra.Kalo masalah Zidan mah gampang." Vera menangguk mengerti,ia pun setuju untuk membawa Arka.

"Kalian berdua duluan aja,kalo gue udah beres ntar nyusul." Ujar Vera kepada kedua sahabatnya yang menunggunya sejak tadi.

Setelah itu Vera segera menarik lengan Arka untuk menjauh dari Zidan dan berjalan mengikutinya menuju ruang UKS,untuk mengobati luka disudut bibirnya serta lebam diwajahnya.

"Gue enggak mau ke UKS,biarin aja kali muka gue kayak gini,lagian tetap kelihatan ganteng kok." Ucap Arka dengan percaya diri.

Vera yang berjalan disampingnya berdecih kesal dan menatapnya dengan malas," bukan masalah ganteng atau enggaknya,luka Lo kalo enggak diobatin bisa infeksi tau enggak?" Omel Vera.

"Lo perhatian sama gue?" Tanya Arka.

Vera menghembuskan nafasnya dengan kasar,ia tidak menanggapi ucapan Arka.Vera berjalan lebih cepat mendahuluinya.

Sesampainya di UKS,Vera segera mengambil kotak P3K.Ia mulai mengobati luka Arka menggunakan kapas dan obat merah dengan hati hati.

Arka meringis kesakitan,namun ia masih bisa tersenyum menatap Vera yang jaraknya begitu dekat," Gue minta maaf yang tadi."

"Minta maaf tapi diulangi lagi,sehari aja enggak buat masalah yang bersangkut pautan sama gue bisa enggak sih?"

"Enggak bisa,asal Lo tau Ra.Semenjak gue punya perasaan ke Lo,disitulah hidup Lo bakal selalu bersangkutan dan dipenuhi oleh seorang Arkarel Raufan." Ucap Arka.

Vera merasa sangat geram, dengan sengaja ia menekan luka Arka dengan keras.

"Awww pelan pelan Ra." Pekik Arka kesakitan.

"Please diam sebentar,ini lagi diobatin enggak usah ngomong terus,ntar lukanya makin lebar." Ingat Vera.

"Yaudah iya gue diam." Setelah mendapat peringatan,Arka tidak berbicara lagi sampai Vera selesai mengobatinya.

"Makasih." Ucap Arka dengan singkat.

"Gue balik dulu,jangan lupa buat minum obat yang bisa ngeredain rasa nyeri." Arka hanya mengangguk mengerti menanggapinya.

"Lo enggak beneran pergi bareng Zidan doang kan kemarin?" Tanya Arka lagi untuk memastikan.

"Iya kita enggak cuma berdua,Lo cuma salah paham."

"Satu lagi jangan asal ngancam orang lain aja Kak,gue enggak suka." Sambung Vera.

"Tapi gue serius sama ancaman gue ke Zidan,kalo enggak percaya coba aja.Gue juga enggak suka Lo Deket sama dia." Balas Arka tidak mau kalah.

"Capek ngomong sama Lo Kak." Ujar Vera,ia segera keluar dari ruang UKS dan menutup pintunya dengan keras.

****

My Crush [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang