"Udah Ra,ayo kita pulang." Ucap Lea seraya mengelus pundak sahabatnya dengan pelan.
Namun Vera hanya menggeleng,ia masih senantiasa berjongkok disamping makam Zidan dan memegang batu nisannya.Sesekali ia menaburkan bunga di atas gundukan tanah yang masih basah itu.Semua orang sudah pulang, kini tertinggal hanya empat orang saja yaitu Vera,Lea,Nata dan yang terakhir Arka.
Tangis Vera tidak berhenti,hingga matanya tampak membengkak dan hidungnya memerah.Teman temannya sudah berkali kali mengajaknya pulang sedari tadi,tapi Vera terus menolaknya.
"Mending kita pulang dulu, jangan sedih sampai berlarut larut.Lagian semua itu enggak akan buat Zidan kembali kan?" Ujar Arka ikut membujuk Vera.
"Yang diomongin Arka bener juga Ra,ayo kita pulang.Besok gampang kita ziarah ke sini lagi." Timpal Nata.
"Kalian enak ya asal ngomong gitu? Gue ngerasa kehilangan banget,gue enggak nyangka Kak Zidan bakalan pergi secepat ini." Ucap Vera sedikit meninggikan nada suaranya.
"Bukan cuma Lo doang yang sedih dan ngerasa kehilangan,kita semua juga ngerasa gitu.Gue kenal Zidan lebih lama dibandingkan Lo Ra,Gue juga enggak nyangka sama semua yang terjadi." Nata menatap lekat kearah Vera.
Ia juga jadi teringat obrolannya dengan Zidan terakhir kali.Saat dirinya membahas tentang tujuan hidup dan masa depan,Zidan hanya menggeleng,lalu mengatakan ia tidak memiliki tujuan hidup untuk kedepannya.
Dan sekarang apa? Ucapan Zidan benar benar terjadi,ia pergi untuk selamanya, meninggalkan orang orang yang disayangi.Serta tidak ada masa depan lagi, umurnya berhenti tepat di usia ke delapan belas.
"G..gue cuma mimpi kan?" Tanya Vera kepada tiga orang yang berada dihadapannya.
"Iya gue cuma mimpi,Kak Zidan masih ada.Dia bakal jemput gue besok berangkat sekolah bareng.Iya kan?" Mulut Vera terus meracau tak jelas, membuat teman temannya menatap sedih kearah Vera yang seperti hilang akal.
Arka ikut menitikkan air matanya,namun ia segera menghapusnya dengan cepat.Ia sedih karena salah satu sahabatnya meninggal, walaupun akhir akhir ini ia tidak pernah akur,namun tetap saja ia merasa kehilangan.Dan disisi lain ia juga sedih melihat Vera yang tampak sangat kacau.
Arka mendekat kearah Vera dan menangkup kedua pipinya,"Sadar Ra,Lo enggak mimpi.Please jangan ngomong yang aneh aneh."
"Enggak,coba bilang Kak kalo ini semua cuma mimpi??" Vera semakin histeris.
Lea tidak sanggup melihat sahabatnya lagi,ia menahan air matanya dan hendak pergi dari tempat ini." Gue mau nunggu di mobil aja Kak,Lo tolong jaga Vera." Pesan Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush [ END ]
Teen FictionBELUM DIREVISI! MASIH BERANTAKAN!! "Gue tau selama ini lo ngecrushin gue.Gue tau lo suka sama gue dan lo sering cemburu kan sama Lia?" Jeda Arka pada ucapannya,yang membuat Vera menahan nafasnya dan mengeluarkan keringat dingin. "Dan sebenarnya gue...