Jam pelajaran olahraga baru saja usai,dengan cepat Vera bergegas menuju toilet untuk berganti pakaian.Ia tidak nyaman menggunakan baju yang penuh dengan keringat.Tapi Lea malah menarik dan mengajaknya ke arah lapangan basket.
"Mau kemana sih Le? Gue risih nih mau ganti baju dulu."
"Ayolah Ra nanti aja ganti bajunya,jam pelajaran selanjutnya juga masih lama kok.Kita nonton orang main basket dulu,Lo tau enggak kalo Dirga ikut main juga?" Paksa Lea.
"Gue enggak mau kesana,pasti ada Kak Arka,Lo aja deh yang nonton sendirian.Semenjak gue bertengkar sama dia di ruang rooftop,jadi malas banget ketemu."
"Sekali ini aja please,anggap aja kalo Kak Arka enggak ada di lapangan basket." Lea tak menyerah membujuk sahabatnya.
"Sebesar itu tubuh Kak Arka,Lo pikir gampang anggap dia enggak ada? Kalo tubuhnya sebesar semut sih enggak masalah Le,Lo lucu banget deh." Vera menggeleng pelan mendengar ucapan Lea.
Tapi karena Lea terus merengek seperti anak kecil,mau tak mau akhirnya Vera menurutinya.Dengan wajah cemberut dan perasaan yang kesal ia berdiri di samping lapangan melihat orang orang bermain basket.
"Senyum Ra,Senyum Pepsodent gitu! jangan cemberut terus." Lea menggoda Vera sambil tertawa keras.
"Enggak,ntar gigi gue kering kalo senyum Pepsodent." Ucap Vera datar.
"ARKA SEMANGAT SAY."
Suara teriakan cewek yang melengking secara tiba tiba,membuat semua orang mengalihkan pandangan kearahnya.Tak terkecuali dengan Vera,ia mengernyitkan keningnya menatap gadis yang baru saja berteriak tadi dan berganti melihat reaksi Arka yang tersenyum lebar.
"THANK YOU ZELLA." Balas Arka.
Lea melebarkan matanya,ia langsung menepuk lengan Vera yang berada disebelahnya," Oh ternyata namanya Zella, jangan bilang dia cewek yang deket sama Arka itu,kayaknya memang benar dia anak baru.Soalnya gue baru pertama kali liat dia ada di sekolah,Lo inget kata Dirga kemaren kan?"
"Iya inget." Ucap Vera cuek seolah tidak perduli,padahal di dalam hatinya ia sangat penasaran dengan cewek itu.Apa hubungannya dengan Arka? Apa benar mereka berdua pacaran?
"Anjir Lo liat itu." Pekik Lea dengan heboh,ia langsung menunjuk kearah Arka yang berlari menghampiri Zella dan dengan cepat Zella memberikan sebotol air minum kepadanya,tak hanya itu ia juga mengelap keringat Arka dengan sapu tangan miliknya.Mereka terlihat sangat so sweet dan saling melemparkan senyuman satu sama lain.
Apa apaan ini? Pikir Vera, pemandangan di depannya membuat mata dan hatinya memanas.Vera langsung mengalihkan pandangannya dan merebut botol air mineral yang dipegang oleh Lea,ia langsung menenggak airnya hingga habis tak tersisa.
"Itu air minum buat ayang Dirga tau,kok Lo habisin sih." Lea mengerucutkan bibirnya,ia mengambil botolnya kembali yang sudah kosong.
Vera hanya menyengir tanpa rasa bersalah," sorry gue habisin, soalnya haus.Cuacanya disini panas banget."
"Cuacanya yang panas atau hati Lo yang panas liat mantan punya pacar baru." Sindir Lea,membuat Vera ingin sekali menampol mulut sahabatnya ini.
"Ngaku Lo cemburu kan? Gue yakin Lo masih punya perasaan sama Kak Arka."
"Ngapain gue cemburu? Dia bukan siapa siapa gue dan enggak ada hak buat cemburu." Ujar Vera.
"Gue mau balik ke kelas,bentar lagi Jam pelajaran bahasa Inggris bakalan masuk." Vera segera beranjak pergi dari lapangan basket, dengan cepat Lea mengejarnya.
"Lo enggak bisa bohongin gue Ra,dah deh ngaku aja."
"Jangan macam macam sama gue." Ancam Vera seraya berjalan lebih cepat,agar Lea tidak membuntutinya dan memaksanya untuk berkata jujur.
****
Jam pelajaran bahasa Inggris saat ini kosong tidak ada yang mengajar, karena baru saja guru yang mengajar izin pulang karena ada urusan yang sangat mendesak dan jadilah ruang kelas ini seperti kebun binatang tanpa pengawasan.
"Gue bilang juga apa Ra,jangan buru buru.Liat sekarang,ternyata pelajaran bahasa Inggris jam kosong." Ujar Lea.
"Emang tadi kenapa buru buru balik ke kelas? Gue aja belum selesai main basket." Tanya Dirga.
"Biasalah sayang, tau sendiri disana ada siapa? Nih anak udah kayak cacing kepanasan tadi." Lea terkikik geli, Dirga yang langsung paham dengan pembicaraan Lea ikut terkikik juga.
"Kalian kenapa sih ngeledekin gue terus dari tadi?" Tanya Vera,ia langsung meletakan ponselnya yang sedang dipegang ke atas meja dan menatap kearah kedua sahabatnya.
"Enggak papa kok Ra,kita lagi gabut aja makanya ngeledekin Lo." Jawab Dirga yang langsung mendapat anggukan dari Lea.
"Kurang kerjaan banget,iya gue emang masih suka sama dia." Ucap Vera keceplosan, setelahnya ia langsung menutup mulutnya dengan rapat.
"Hiyaa keceplosan kan Lo,ngaku kan sekarang." Lea tertawa puas, melihat wajah panik Vera.
Mampus kenapa harus keceplosan coba? Kalo udah kayak gini harus gimana dong,Vera menghembuskan nafasnya dengan kasar merutuki kebodohan dirinya.
"Jadi Lo masih suka?" Tanya Lea memastikan.
"Iya gue masih suka,tapi gue kecewa dan sakit hati sama dia Le.Masa iya gue dibilang cewek murahan sama Kak Arka,dia juga yang nyebarin rumor itu sampai Kak Zidan di keluarin dari sekolah." Akhirnya Vera berkata jujur dan mengakui perasaannya.
"Gue bingung banget nih sama perasaan gue sendiri,masih aja suka cowok yang model begituan."
"Shuutt..!" Lea langsung membekap mulut Vera dan menyuruhnya diam.
"Ada Kak Arka depan kelas kita bareng cewek yang namanya Zella." Ucap Lea memberi tahu,Vera segera mengintip dari balik jendela karena penasaran.
Dan benar saja Arka sedang bergandengan tangan dan mengobrol asyik dengan gadis itu melewati kelas Vera.
Setelah mereka pergi,Lea membuka bekapan tangannya di mulut Vera," baru aja diomongin,eh orangnya lewat.Panjang umur banget."
"Yang sabar Ra,Lo enggak boleh panas.Soalnya kipas di kelas ini mati." Ucap Dirga yang langsung mendapat geplakan dari Lea.
Lea langsung mengelus punggung Vera dengan pelan,"maaf Ra,tapi kita enggak bisa bantu menghadapi perasaan Lo itu.Lo sendiri ngerasa bingung banget,apalagi kita Ra."
"Kayaknya cara satu satunya yaitu balikan lagi aja sama Arka." Ujar Dirga.
"Enggak,gue enggak bisa balik ke dia lagi." Vera langsung menggeleng dengan cepat.
"Kenapa enggak bisa?" Tanya Dirga.
"Udah deh terserah,gue mau tidur dulu jangan diganggu.Nanti kalo udah jam waktu pulang bangunin gue ya." Ujar Vera, ia segera menelungkup kan wajahnya menghadap meja.Tak lupa ia menutup telinganya menggunakan headset agar tidak mendengarkan suara kegaduhan di dalam kelasnya.
****
Bersambung....
Jangan lupa tinggalkan vote nya ya💗 thanks.
Sampai jumpa di chapter berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush [ END ]
Teen FictionBELUM DIREVISI! MASIH BERANTAKAN!! "Gue tau selama ini lo ngecrushin gue.Gue tau lo suka sama gue dan lo sering cemburu kan sama Lia?" Jeda Arka pada ucapannya,yang membuat Vera menahan nafasnya dan mengeluarkan keringat dingin. "Dan sebenarnya gue...